0.9

917 71 7
                                    

Don't forget to vomment^^
Gratis kok eakk
                                  
                    
       

"Makan malam bersama?" Yoongi yang sedang bercakap-cakap dengan seseorang di ponselnya.

Mendengar kata 'makan malam' membuat Hyanggi sama sekali tidak fokus belajar. Akhir-akhir ini sikap Yoongi ke dirinya sedikit berbeda. Mereka jadi jarang mengobrol berdua. Bahkan berdebat pun juga jarang. Kesannya Yoongi seperti menjauhi gadis itu. Tapi kenapa?

Hyanggi berjalan mengendap-endap ke depan kamar Yoongi. Kemudian ia menempelkan telinga kanannya di pintu. Sepertinya gadis itu mulai khawatir kalau-kalau suaminya selingkuh dengan wanita lain.

Khususnya dengan wanita itu. Siapa lagi kalau bukan guru musik baru di sekolahnya. Sejak hari pertama guru itu tiba, mereka berdua sudah terlihat akrab. Kabar miring seputar Yoongi dan guru musik itu jadian pun sering Hyanggi dengar dari mulut ke mulut.

"Kau tau? aku sedang sibuk akhir-akhir ini," ucap Yoongi sambil mengoperasikan laptopnya.

"Hey Bung! temanmu ini sudah jauh-jauh pergi ke Seoul hanya untuk bertemu denganmu, dan mana apresiasi mu!"

Yoongi menghela napas dan menghentikan aktivitasnya. "Oke-oke, kapan? Di mana?"

"Aku ada sedikit urusan, Yoon! Mmm, Akan ku kirim lewat pesan setelah ini," ucap orang itu.

"Jangan lupa ajak istrimu! Aku tidak mau tau!"

Pip!! Telepon ditutup sepihak. Yoongi memutar matanya malas. Kenapa temannya itu sangat ingin melihat istri Yoongi. Lagipula istrinya cantik juga.. lumayan, sih. Kalau bilang 'tidak' nanti authornya disampit pakai cangkul. Hmm..

Hyanggi masih setia menempelkan telinganya di pintu. "Aneh, kenapa jadi hening?" bisiknya.

Ia tidak mendengar suara Yoongi lagi. Apa mungkin telinganya kurang menempel pada pintu, pikirnya.

(Oke, bayangin aja dia cewe :v)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Oke, bayangin aja dia cewe :v)

Pintu kamar Yoongi terbuka tiba-tiba. Membuat Hyanggi kehilangan keseimbangan dan jatuh tersungkur.

Wajahnya tepat mengenai dada bidang Min Yoongi. Dengan reflek, pemilik dada bidang itu menangkap tubuhnya.

Ia jadi bisa mencium bau tubuh lelaki dengan jelas. Ugh!

"Apa kau menguping pembicaraan ku dari tadi?" Hyanggi tidak menjawab, anggaplah gadis itu masih syok.

Gadis itu terperanjat sedetik kemudian, "tidak! Le-lepaskan aku!" Yoongi segera menurutinya.

"Jadi ada perlu apa, Nona Manis? Sampai-sampai kau menempelkan telingamu di pintuku?" tanya Yoongi dengan nada sindiran.

"Tidak ada! Aku hanya kebetulan lewat," katanya seraya beranjak pergi. Yoongi tersenyum simpul sesaat. "Bersiap lah! Kita akan makan malam di luar setelah ini," ucap Yoongi sambil mengecek jam di ponselnya.

Dinikahin Om-OmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang