Amanda POV
Aku memutuskan untuk tidak lagi menempati kamar utama. Aku memilih memprioritaskan diriku sendiri diatas oranglain. Sudah cukup dua tahun yang kulalui dengan kerahasiaan dan ketidaksukaan Leo terhadapku. Aku hanya menjadi penghalang. Aku menemui Freddy yang berangsur baik keadaannya. Setelah pertengkaran itu aku menangis tersedu-sedu dihadapannya. Donna pun ada disana. Hanya kami bertiga didalam ruangan Freddy. Kesehatan Freddy semakin membaik walau butuh rawat intensive. Donna memeluk erat. Akhirnya Freddy pun menyerahkan keputusan kepadaku sepenuhnya, apa aku akan tinggal atau pergi. Kutatap wajah tua Freddy dan wajah sendu Donna. Jika aku pergi, Sarah akan merajalela dan berdampak buruk dengan kesehatan Freddy. Aku memilih bertahan sampai waktunya tiba.
Donna memperkenalkanku dengan sahabat sekolahnya dulu, Kim Javier Luidge melalui makan siang. Donna ingin aku membantu Kim dalam belajar management perusahaan. Selama setahun ini aku mengambil kuliah online dalam bisnis. Kim sangat terbantu dengan adanya aku dikantornya, background pendidikan aslinya yaitu hukum berbeda dengan apa yang dibutuhkan dalam mengelolah perusahaan. Donna pun menceritakan situasiku kepada Kim. Setelah itu Kim semakin memperlakukan aku dengan baik. Itulah mengapa aku disini, menghadiri pelelangan yang diselenggarakan Herold.
Kim mempersilahkan aku duduk di bangku yang di letakkan ditaman belakang. "Apa kamu baik-baik saja?" Kim bertanya kuatir.
Aku mengangguk dan tersenyum kecil, "Terimakasih. Dan maaf menarikmu dalam masalah keluargaku."
Kim menggeleng lembut sambil tersenyum, "Tidak, Amanda. Aku sudah mengatakannya kepadamu bukan bahwa aku berharap hubungan kita lebih dari sahabat?" Ayah Kim adalah Indonesia – Korea dan ibunya adalah Indonesia – Italy. Wajahnya tampan dan kokoh dengan tulang pipi tinggi dan mata tajam. Dagunya sedikit terbelah dengan bibir merah. Rambutnya cokelat dan sedikit bergelombang. Wanita pasti akan tergila-gila kepadanya.
Aku menggeleng, "Kim... aku masih berstatus istri Leo. Masih banyak gadis cantik diluar sana yang pantas untukmu."
Kim tersenyum dan menggenggam kedua tanganku. "Wanita diluar sana tidak sebanding dengan dirimu. Sejak bertemu denganmu pertama kali, aku sangat menyukaimu." Kim menarik napas panjang, "Amanda... aku rasa ini begitu cepat semenjak kita baru mengenal dua bulan ini tetapi percayalah aku sangat pandai menilai oranglain. Aku tidak meragukan dirimu."
Airmataku perlahan mengalir, bagaiman bisa Kim yang notabene adalah pria yang baru mengenalku lebih menghargaiku dibandingkan pria yang aku cintai bahkan kami sudah menikah 2 tahun dan tidak satupun sesuatu yang baik tentangku dimatanya. Kim memelukku tanpa berkata-kata. Di elusnya punggungku lembut. Inilah yang aku butuhkan, perhatian. Aku hanya gadis yang baru akan menginjak 18 tahun dalam beberapa bulan kedepan. Ini terlalu sulit untukku menghadapi dunia yang penuh drama. Aku hanya ingin dicintai dan mencintai, hanya sesimpel itu.
Kim hanya terdiam dan terus memelukku erat. airmataku semakin deras mengalir, aku percaya sudah membasahi tuxedo Kim dengan airmataku. Kami masih diam dengan posisi yang sama selama 15 menit. Kim baru melepaskan pelukannya saat aku tidak menangis lagi.
"Amanda Lily Wijaya, maukah kamu menjadi kekasihku?" kata Kim kemudian. "Aku berjanji akan menjagamu dan mencintaimu bahkan memperlakukanmu bagai ratu dikehidupanku." Aku menatapnya tak percaya.
"Kim.... Aku...."
"AMANDA!!!!" Kami berdua menoleh dengan kaget. Leo sudah berdiri beberapa langkah dari tempat kami duduk. Wajahnya sangat merah menahan marah. Dengan langkah besar dia menghampiri aku dan Kim. Leo segera menarik tanganku berdiri dengan kasar. Aku nyaris jatuh dibuatnya. Kim menangkap tubuhku.
"Kamu gila!" desis Kim. "Lepaskan dia! Kamu menyakiti Amanda."
"Dia istriku!" Leo menarik tubuhku keras kearah tubuhnya. Tanganku sangat nyeri, Leo menggenggam nya keras. Leo menarikku pergi dari hadapan Kim. Dengan marah Kim berusaha mengejarku tetapi pengawal Leo menghalaunya. Leo terus menarik tubuhku, kaki dan tanganku nyeri. Heels ini membunuhku dan genggaman Leo semakin keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candy & Chain (COMPLETED)
Любовные романыWARNING!!! 21+ (Sudah di peringatkan ya. Jangan ngeyel yang belum cukup usia.) *Belum diedit sedikitpun. Penuh gramatikal eror* Amanda Lily Wijaya, gadis berusia 16 tahun yang ceria dan penuh kasih dengan tinggi 178 cm. Disaat usianya masih belia di...