SEMBILAN BELAS

33.3K 954 9
                                    

Leo POV

Grace dan Victoria tumbuh sehat dan menjadi anak yang sangat kubanggakan. Bagaimana tidak, Grace my little Princess selalu membuatku galau dengan banyaknya pria yang mencoba mendekatinya padahal usianya baru berusia 3 tahun. Grace tumbuh menjadi gadis kecil yang cantik dan manis, ibuku begitu memanjakannya. Grace pandai dalam menari balet dan memenangkan beberapa kompetisi international. Aku memaksa Amanda untuk menerapkan home schooling untuknya dan adiknya Victoria tetapi Amanda menentangku keras, dia ingin agar anak-anak kami tumbuh di lingkungan yang normal.

Meski Grace berbeda grade dengan Victoria, tetapi mereka saling mengasihi dan melindungi. Grace tahu benar bahwa Victoria di beri kelebihan oleh Tuhan dan dia merasa bahagia memiliki adik yang pandai. Grace juga sangat pandai di kelas dan selalu menjadi top dikelasnya. Aku menempatkan ekstra body guard untuk Grace di Pre-schoolnya semenjak dia masih berada di level Kindergarten dan adiknya Victoria sudah berada di Primary 4. Berbeda dengan Grace, Victoria lebih pendiam. Hal yang paling disukainya adalah buku. Victoria lebih menyukai berdiam diri di perpustakaan dan bahkan tidur disana. Amanda sering kali mengomelinya karena tidur dilantai marmer perpus kami yang dingin sehingga akhirnya dia menyediakan karpet disana. Victoria lebih mirip denganku, wajahnya adalah versi wanita dari diriku. Victoria lah yang sering menemaniku di ruang baca bahkan hingga larut malam pada akhir pekan. Ayahku pun sering membawa Victoria menginap dirumahnya dan menemani weekendnya.

Sangat bertolak belakang dengan Grace, Victoria tidak menyukai menjadi pusat perhatian. Oleh sebab itu, saat aku menempatkan 4 pengawal untuknya di sekitar sekolahnya, dia menangis 2 hari dan tidak ingin pergi kesekolah. Aku menyayanginya tetapi kadang apa yang dikatakan Amanda benar... Victoria keras kepala sama sepertiku. Aku pun membuat kesepakatan dengannya dan hanya menempatkan 1 pengawal. Dari awal percepatan kelasnya, Victoria memintaku dan Amanda untuk tidak mengantarnya kesekolah, dia hanya ingin menjadi gadis yang normal. Dan sejujurnya, aku sudah melatihnya sejak dini mengenai ilmu bela diri bersama salah satu bodyguard ku tanpa sepengetahuan Amanda. Aku memahami karakter Victoria, dan ini adalah salah satu cara untuk melindunginya.

"Viki..." panggil Grace saat kami sedang piknik bersama di halaman kami. Grace sedang memegang sebuah bunga yang dipetiknya dan memberinya ketangan Victoria.

"Terima kasih." Jawab Victoria menoleh dari bukunya sambil tersenyum.

"Mi..." grace duduk di sampingku sementara aku sedang berbaring dan paha Amanda menjadi bantalku.

"Hum?" jawab Amanda yang sedang mengelus rambutku, aku nyaris tertidur dibuainya.

"Aku ingin adik."

Aku dan Amanda menoleh dengan cepat. Wajah polos grace menatapku penuh harap. Aku tersenyum lebar. "Denger tuh sayang." Timpalku kearah Amanda. Amanda tiba-tiba menyubit lenganku keras menyuruhku diam.

"Kenapa?" jawab Amanda lembut kearah grace.

"Dirumah sepi sekali. Hanya ada aku dan Viki." Cemberutnya.

Amanda tersenyum lembut dan mengelus rambutnya pelan, "Berdoa. Minta sama Tuhan supaya dikasih adik yah."

"Asikk." Girang grace. Victoria tersenyum melihatnya.

Amanda menatapku dan kubalas dengan cengiran lebar, "Ntar malam yah." Bisikku. Wajah Amanda tersipu malu membuatnya begitu cantik. Jika tidak ada twins, aku sudah menyetubuhinya disini.

6 bulan kemudian aku baru akan menghadiri meeting ke 4 ku siang ini ketika sekretarisku, Randy memberikan informasi bahwa Amanda pingsan. "SH*TT!!!!!!!!" aku mencengram sekretarisku dengan keras.

"Nyonya... nyonya... syok tuan." Jawabnya.

"Kenapa bisa?" gigiku gemeretuk menahan marah. Untunglah aku selalu memiliki sekretaris pria semenjak aku menikah dengan Amanda. Mereka lebih efisien.

Candy & Chain (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang