DELAPAN BELAS

35.6K 956 8
                                    

Leo POV

Aku menuruni tangga dan melihat sudah sekitar 40 anggota keluarga berada disana. Mereka melihat kami dengan antusias. Di tengah aku melihat Clara menggendong Grace dan Freddy memangku Victoria. Mata freddy berkaca-kaca haru melihat Victoria tersenyum manis kearahnya memperlihatkan dua giginya yang baru akan tumbuh. Aku mendekati mereka berdua dengan lenganku memelilit posesif dipinggang Amanda. "Mi... pi..." amanda mengecup pipi clara dan freddy.

"Hey nak." Sapa Clara dan menatap Grace dengan senyum lebar.

"Hey.. mi ... pi.." sapaku mencium pipi kedua orangtuaku.

"Kalian terlambat." Protes Clara. Namun kemudian senyum centil tercetak diwajahnya, Amanda menutup lehernya dengan cepat dan menunduk malu. Wajahnya memerah. Aku hanya tertawa kecil. "Mami menunggu berita bahagianya." Clara tidak bisa menyembunyikan wajah bahagianya.

"Mi..." balas Amanda malu.

"Leo pasti sangat mengerjaimu. Mami hanya ingin memiliki banyak cucu." Clara mengedipkan matanya dan meninggalkan kami dengan membawa Grace dengan senyum lebar. Kupeluk tubuh Amanda erat.

"Sayang." Amanda mulai merasa tak nyaman, "Orang-orang melihat kita."

"Lalu?" aku melihat Amanda penuh cinta. Wajah Amanda kembali memerah. "Kamu adalah milikku seutuhnya." Kuraih wajahnya dan mengecup bibirnya dalam. Kami masih saling mendominasi ciuman dan permainan lidah kami ketika suatu suara menganggu.

"Ckckck... lanjutkan nanti di kamar!"

Amanda mendorong kecil tubuhku dan bibir kami terpisah, "Paul!"

Aku kembali melilitkan tanganku ke pinggang Amanda posesif dan memandang kearah pasangan suami istri yang tertawa dihadapan kami.

"Amanda." Cecile memeluk Amanda. "Bagaimana kabarmu?"

"Cecile. Baik." Amanda membalaskanya.

"Hey Amanda." Paul mengecup pipi Amanda tetapi segera ku raih tubuh Amanda.

Paul tertawa, "Selalu posesif. Amanda akan gila nantinya."

"Leo." Cecile mendekatiku dan memelukku. "Jangan membuat Amanda lelah." Senyumnya genit.

Paul Jasper Henderson dan istrinya Cecile Henderson adalah kakak kelasku di bangku kuliah. Orang tua mereka adalah sahabat baik ayahku, Freddy. Paul adalah bisnisman yang bergerak di bidang penerbangan. 3 maskapai terbesar nasional dan 2 maskapai terbesar international adalah milik keluarganya. Kami saling bertukar cerita singkat. "Mi..." seorang anak laki-laki berumur sekitar 7 tahun menghampiri kami. Dia terlihat tampan dan sangat tinggi dari anak seusianya.

"Hey nak. Salam hormat sama om Leo dan tante Amanda." Kata cecile kemudian.

Anak itu tersenyum kecil, auranya dingin. "Hai om.. tante." Katanya sopan. Amanda tersenyum, menunduk sejajar anak itu dan mengulurkan tangannya.

"Senang bertemu denganmu." Kata Amanda. "Siapa namamu?"

Anak itu memandang Amanda lama, cecile menatap dengan kuatir, "Adrian." Anak itu berhenti sejenak, "Adrian Stanley Henderson."

"Nama yang indah." Senyum Amanda. Adrian tersenyum kecil. Freddy datang kemudian sambil mengendong Victoria yang tersenyum lebar. Adrian dan cecile berlalu dari hadapan Amanda. "Dia anak yang tampan." Kata Amanda dan berdiri dihadapan Paul.

"Ya." Paul menarik napas. "Cecile sangat memanjakannya." Paul menoleh kearah Freddy, "Hey om."

"Apa kabar ayahmu?" tanya Freddy.

"Bawel seperti biasa. Sama yang om lalui sekarang dengan ratu kecil ini." Paul mengelus pipi Victoria. "Papi ingin kami memiliki keturunan lagi. Hanya saja Cecile belum siap. Pengalamannya yang nyaris kehilangan Adrian membuatnya trauma." Terang Paul. Dulu Cecile pernah keguguran dan hampir kehilangan Adrian namun janin itu bertahan. "Anyway... kamu cantik sekali." Paul meraih Victoria dan mengecup pipinya. Victoria hanya terdiam dan menatap Paul tajam.

Candy & Chain (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang