LAURALAN

137 13 0
                                    

Lebih baik gue gombalin anak orang dari pada senam jantung kayak gini

[Reyno Alantara]

****
Ting tong

Alata memencet bel rumahnya dan tak lama kemudian ia mendapati adiknya yang membukakan pintu untuknya.

"Eh kakak kirain kak Rey"

"Hm" Alata meninggalkan Rev karena mood nya sedang kacau, kalau sudah seperti ini Rev tidak berani mengganggu kakanya yang super jutek itu walaupun hanya sekedar menyapa seperti tadi.

Sampai dikamarnya Alata melempar tasnya sembarangan dan menjatuhkan tubuhnya kekasur kesayangannya.

Saat siang hari ia lebih suka bermain hpnya dan berada di balkon kamarnya-itu pun kadang kadang.

Oh iya gue belum masak

Dirumahnya, Alata lah yang bertugas memasak dan membersihkan rumah karena dirumahnya tidak ada pembantu, ia lebih leluasa untuk mengatur rumah sesuka hatinya

Alata adalah orang yang suka kerapian dan kebersihan. Jika ia sudah menata rumah dengan rapi dan ada yang merusaknya, maka siap siap saja orang itu menderita ditangan Alata.

Ting tong

Bel rumah berbunyi lagi, adiknya langsung membukakan pintu rumah.

Kak Rey masuk diikuti seorang cewek cantik yang seumuran dengannya.

"Loh kak ini siapa?" Rev mengernyitkan alisnya pertanda bahwa ia bingung

"Oh ini, dia mau lamar kak" Alan (nama tengah Rey) berucap asal

"APA!!!" refleks Rev menjerit dan Alan langsung menutup telinganya.

Plak

Laura menampar punggung Rey dengan keras hingga berbunyi dan berjalan menuju sofa dirumah itu.

"Nggak nggak canda" Alan berusaha membujuk Laura agar tidak marah dan berkata ketus kepadanya

Laura mencebikkan bibirnya kesal "Ya udah siniin biar gue yang cuci terus urusannya selesai"

Alan tersenyum miring"Ya nggak akan selesai gitu aja, cantik" sambil menekan kata cantik dan mengerlingkan matanya ke Laura.

"Ekhm nyamuk" kata Rev menggoda dua manusia berlawanan jenis ini

Laura memalingkan wajahnya malu. Selain malu ia juga kesal setengah mati, dalam hati ia tak henti hentinya mengumpat dan menyumpah nyerapahi Alan.

Alan melihat adiknya dengan tatapan tajam menusuk, Alan sangat tidak suka bila diganggu didepan orang lain namun ia malah suka mengganggu orang lain.

Rev segera berlari keruang keluarga, jika kakaknya sudah marah mode on lewat tatapan mata, ia tak akan berani karena uang sakunya terpotong selama seminggu. Jadi lebih baik ia meninggalkan kakanya yang menahan amarah itu.

Sementara Alata yang sudah selesai masak hanya melewati ruang tamu dengan cueknya menuju kamarnya.

Kejadian itu tak luput dari pandangan Laura

GARZALATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang