***
“Jadilah pribadi yang menantang masa depan, bukan pengecut yang aman di zona nyaman”
Setelah jam istirahat berakhir, semua siswa berlarian meninggal kan kantin untuk kembali ke kelas masing masing
Di sambung dengan jam pelajaran selanjut nya,selama berjalan nya jam pelajaran, zelline keliatan memang tidak bersemangat untuk mengikuti kegiatan sekolah nya,dalam hati nya terus bercampur rasa kesal, sakit, sedih, kecewa,dan semua nya kini bercampur menjadi satu
Tapi diri nya tetap menjalan kan tugas yang di berikan setiap guru kepada diri nya, karena diri nya lah salah satu murid yang bisa di percaya di kelas itu
Hanya satu pertanyaan yang terus berputar di pikiran zelline, yaitu bagaimana cara membuat nya mudah untuk meninggal kan stevens,apa kah dia harus menjauhi stevens secara perlahan lahan? atau dengan cara yang lain?
Diri nya bingung dengan apa yang harus di lakukan nya.
Seiringan waktu berjalan sampai ke jam pulang, setelah mendengar bel pulang berbunyi, semua siswa bersorak sorak dan keluar dari kelas mereka masing masing
Stevens yang melihat zelline hanya diam dari tadi kemudian mendekati nya.
"Lin? kamu kok diam aja dari tadi? kalau ada masalah,cerita aja sama aku, aku siap dengerin nya kok" ucap stevens sambil memandang wajah zelline yang datar
Zelline menggeleng kan kepala nya pelan dan tersenyum tipis.
"Lin gue tau lho bohong sama gue, seharus nya lho bisa cerita ke gue kalau ada masalah" batin stevens
"Yuk pulang" ajak stevens sambil memegang tangan zelline dan berusaha membuat nya berdiri, tapi zelline diam di tempat
"Maaf ya stev,aku ada urusan sebentar, jadi kamu pulang sendiri aja ya untuk hari ini" jawab zelline yang berbohong.
Stevens menghela nafas nya pasrah dan mengangguk lalu tersenyum ke zelline, seakan dia percaya dengan apa yang di katakan zelline barusan
Setelah stevens meninggal kan zelline sendirian di dalam kelas nya, zelline mulai beranjak ke halte bis dan pergi menuju cafe es krim sendirian mengguna kan bis
Di sana zelline langsung memesan satu mangkok es krim coklat bercampur dengan vanilla, dan lalu duduk di pojok kiri paling belakang
Zelline hanya mengaduk aduk es krim nya sampai mencair.
Tak lama dia merasa ada yang memegang pundak nya, dan zelline langsung memutar badan nya menghadap orang itu,yang tak lain adalah melvin
"Es krim nya kenapa cuma di aduk aduk aja? sampai cair tuh,ada masalah? kok bengong aja sih? " tanya melvin yang kemudian duduk di samping zelline
"Eh melvin? ngapain disini?" tanya zelline yang mengalih kan pembicaraan.
"Gak usah ngalih kan pembicaraan lin, gue nanya ke lho" balas melvin yang menatap manik mata zelline, seakan dia mengerti dengan masalah yang di hadapi zelline
Zelline menunduk kan kepala nya, di dalam hati nya bertanya, apakah dia harus mencerita kan semua nya ke melvin? apa dia harus berbohong?
"Gue rasa mungkin melvin adalah orang yang bisa untuk gue percaya" batin zelline
"Lho gak mau cerita sama gue?" tanya melvin lagi
Zelline diam tidak menjawab.
"Kalau lho gak mau cerita gak papa kok, tapi kalau benar benar ada masalah, lho bisa cerita ke gue" sambung melvin dan ingin beranjak pergi, tapi tangan nya berhasil di tahan oleh zelline
KAMU SEDANG MEMBACA
P R O M I S E [ Completed ]
Любовные романыCOMPLETED! "Janji sama gue jangan pernah ulangi hal yang kaya gini lagi" --Stevens "Kenapa?"--Zelline "Gue gak mau liat lho lemah kaya gini, gue gak kuat"--Stevens Zelline tersenyum. BACA YUK!!! Sorry typo bertebaran