4.

53 8 3
                                    

"Cinta tak bisa diukir dalam kata-kata, dan cintaku tumbuh disaat perlahan kau perhatian terhadapku."

"Va itu no beneran yang kamu kasih ke Vano, soalnya kemarin aku satu mobil sama dia dia kaya ngeintrogasi gitu kalo sms dia gak pernah kamu bales terus di telfon gak aktif," tanya Putri.

"Emang dia nanya gimana?"

Jadi kemarin itu....

- PUTRI POV

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, menunggu angkutan umum yang kosong. Ternyata aku salah mencari angkutan umum yang kosong dan nyatanya semua terpenuhi oleh siswa.

Akhirnya ada juga angkutan yang kosong (kata ku dalam hati).

Ku melangkahkan kaki untuk masuk dan ku kaget saat melihat sosok orang yang tak asing bagitu yah itu adalah Vano.

"Hey Put, kok gue sms dia udah banyak gak di bales-bales terus gue coba telfon malah gak aktif lo salah no kali," celoteh Vano yang mengoceh seperti burung beo yang mencari pasangannya.

"Beneran kok, gue gak boong lo liat sendiri kan kemaren Eva sendiri yang tulis no itu di atas kertas."

"Atau no asal-asalannya si Eva yah?"

"Mana gue tau."

"Pak kiri," pinta ku kepada supir sambil menyodorkan uang.

"Duluan yah Van," pamit ku kepada Vano memang rumah ku dengan Vano tak jauh hanya berbeda blok rumah namun satu arah.

-

"Gitu ceritanya Va, aneh bangetkan kamu gak aktifin handphone kamu setelah kamu kasih no kamu ke Vano?"

"Apaan sih gak gitu juga kali, siapa suruh dari beberapa minggu kebelakang juga aku nunggu sms dari dia "beneran gak dia sms aku" tapi gak ada, terus sekarang dia malah nuduh aku ngasih no palsu, sebenernya kartu perdana aku itu hilang jadi aku gak bisa sms ataupun ngejawab telfon dari Vano," jelasku.

"Ihh kamu ada-ada aja deh. Ngomong-ngomong kemana Rika sama Tri tumben gak bareng?"

"Mereka lagi makan mie di kantin."

"Oh yaudah itu aja sih yang mau aku tanyain ke kamu yang intinya nanti kalo kamu jadian jangan lupa PJ (pajak jadian) yah." Putri pun meninggalkan aku sendiri di depan perpustakaan.

Aneh banget sih padahal aku nunggu notif dari dia gak ada, pas kartu perdana aku hilang dia malah sms sama telfon.

"Dorrr," suara Tri dan Rika menyadarkan lamunan ku.

"Ngelamunin apa sih cantik?"

"Gapapa, kalian lama banget sih cuman makan juga mana di kantin lagi berduaan kaya couple aja emang dasar jomblo." Celetuk ku.

"Apaan sih aku udah punya pacar kali," jawab Tri. Dia bisa di bilang cantik dan banyak gebetannya jadi gak aneh kalo dia gunta-ganti pasangannya. Hehe.

"Serah deh."

"Va nanti pulang sekolah ke rumah Tri yah kaya biasa," ajak Rika. Memang sudah menjadi kebiasaan kami setiap pulang terlambat hanya untuk bermain di rumah Tri.

"Iyah deh," jawabku tak berdaya.

"Oh iyah aku lupa Va."

"Apaan lagi sih Ka?"

"Tadi di kantin Vano nyamperin kita dan nanyain kamu."

"Serius Ka?" Tanyaku dengan lantang.

"Cieee."

"Apaan sih yaudah ah jangan bahas itu."

"Dia bilang kenapa kamu gak ikut makan sama kita, terus dia bawain ini deh," satu plastik berisian baso cilok kesukaanku.

"Dia ngasih ini buat kamu."

"Seriusan? Makasih," dengan nada gembira ku bilang berterima kasih.

"Ciee seneng ciee," ledek Tri dan Rika.

Gak disangka ternyata belum kenal dekat pun dia ngebeliin cilok kesukaan aku. Gimana nanti kalo udah deket.

•••

NostalgiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang