Sehun berubah

3.7K 321 15
                                    

Sudah dua minggu hubungan Ara dan Tae bertahan, dan sudah dua minggu pula, Sehun seolah menghindari Ara. Dasar cowok.

Memang apa salahnya jika berteman? Kenapa harus menghindar? Menjauhi? Bahkan membenci? Lucu.

Hanya karna kau tidak bisa membeli sebuah boneka kau jadi membenci boneka itu? Apa salahnya mencari boneka baru yang jelas bisa kau miliki.

#anakboycandra

Dan seperti biasa, Sehun tidak terlihat di kantin. Biasanya jam segini Sehun akan nyempil di antara Jennie, Tzuyu, dan Ara. Tapi sudah dua minggu Sehun absen melakukan itu.

Sehun dengan Ara tidak sekelas. Sehun kelas XI-7 sedangkan Ara XI-3. Ara juga tidak sekelas dengan Jennie dan Tzuyu, mereka kelas XI-8.

Sesudah istirahat jam olahraga. Ara pergi ke toilet sendirian untuk mengganti seragamnya dengan baju olahraga. Karna ini jam belajar, jadi lorong kelas sepi.

Dan terjadilah!

Ara bertemu dengan Sehun.

Jreeenggg!

Sehun yang melihat Ara segera memutar arahnya, ia berbalik menjauh.

"Hun, tunggu!" Ara memang merasa ada yang lain dari Sehun. Dia berubah.

Seolah tuli, Sehun justru mempercepat langkahnya. Dan tentu saja Ara mengejarnya.

Bruk!

Pintarnya Ara, dia berlari dengan kaki tidak menggunakan mata.Sehingga ia tersandung kakinya sendiri.

Ara meringis pelan.

Sehun segera menghampiri Ara. Tentu saja ia masih punya hati untuk menolong Ara yang lupa membawa otaknya.

"Kaki dua aja masih jatoh. Gimana kalo satu coba." Sebelum membantu tentu Sehun akan menceramahinya terlebih dahulu.

"Lo sih gak mau berenti." Ara mencoba berdiri, tapi percuma. Kakinya terkelis.

"Dih, nyalahin gue. Yang suruh ngejar siapa?" Sehun berjongkok. Berusaha membantu Ara berdiri.

"Dih, malah nanya. Yang suruh ngindarin gue siapa?"

Dih, mereka malah ribut.

Sehun mengalah, ia memilih diam. Sehun berusaha membantu Ara berdiri. "Bisa jalan?"

"Bisa lah, lo kira gue bayi- Sshh!" Ara meringis, kakinya sangat sakit.

Sehun segera menarik lengan kanan Ara lalu meletakkannya di atas pundaknya. Dan tangan kiri Sehun bergerak ke pinggang Ara. Berusaha membantu gadis itu berjalan.

"Ngapain lo?" Tanya Ara.

"Ngajarin bayi jalan."

Sehun membantu Ara bejalan ke UKS. Jam olahraga sudah dimulai dari tadi, dan Ara hanya bisa pasrah.

"Penjaga uks mana sih?" Gerutu Sehun, sudah sekitar 10 menit ia menemani Ara di sana. "Lo juga, kenapa pake acara lari segala."

Ara kesal mendengar Sehun yang seperti wanita PMS, kakinya sakit dan kupingnya panas. "Ya menurut lo gue harus terbang gitu? Kebetulan gue bukan miper."

Sehun yang duduk di kursi samping tempat Ara terbaring pun berdiri, berjalan ke arah pintu.

"Lo mau kemana? lo ninggalin gue sendirian? Entar kalo gue diculik gimana?"

"Gue mau izin sama guru gue. Entar gue dibikin alpa lo mau tanggung jawab?"

"Oh, kirain. Btw, nitip roti dong, sama susu, rasa coklat." Sehun tidak menjawab, entah ia mendengarnya atau tidak.

brengsek -kth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang