sendirian

2.6K 253 3
                                    

X: gue mau ngomong sesuatu

Tae mengernyit. Tidak ada salam apapun, tiba-tiba mengirim pesan seperti itu. Dasar tidak ada kerjaan.

KimTae: sokap?

X: lo gak perlu tau

KimTae: gila ya lo?

X: pilih tempat, gue ada urusan sama lo

KimTae: serah bgst gue gak peduli

X: lo dirumah sakit sekarang? Kita ngomong disitu aja

KimTae: lo siapa anj

X: pilih tempat atau gue temui cewek lo sekarang

KimTae: lo siapa sih?

X: lo temui gue atau gue temui cewek lo. Tinggal pilih

KimTae: mau lo apa bgst? Lo ngancam gue ha?

X: ya
X: kalo gitu, gue yg pilih tempat. Belakang rumah sakit keknya bagus.

KimTae: serah lo. Ga guna juga buat gue

X: oh ya? Seenggaknya udah gue pringatin
X: gue gak main-main

KimTae: oke oke! gue ke sana

X: pintar, lo gak bakal nyesal

Tae membanting ponselnya. Untung saja benda itu mendarat di atas kasur.

Apa lagi sekarang? Ia sudah muak dengan orang-orang aneh yang selalu membawa-bawa pacarnya.

Irene baru saja ditahan. Tidak sampai 24 jam, kini muncul yang lain.

Pasti orang ini ada hubungannya dengan Irene. Tae yakin itu.

***

Tae telah sampai di tempat yang dimaksudkan. Ia memutar kepalanya mencari orang yang bahkan tidak ia ketahui jenis kelaminnya.

"Lama juga, gue kira lo lagi sama pacar lo."

Tae segera berbalik. Ia pun mendapati seorang pria yang berdiri dengan topi menutupi bagian atas kepalanya.

Tae dengan cepat menghampiri dan mencengkeram kerah baju pria itu.

"Apa mau lo?" Tanyanya kalut.

"Santai bos. Gue kesini mau ngasih penawaran buat lo." Kata pria itu sambil melepaskan tangan Tae darinya.

Ia membetulkan kerah bajunya, lalu membuka topi yang ia kenakan.

"Bebasin Irene."

"Cih! Gak akan pernah." Jawab Tae cepat. Yang benar saja, ia kesini hanya untuk mendengar kalimat konyol itu?

"Gue belum selesai." Sambung pria itu. "Udah gue bilang kan, gue punya penawaran buat lo."

Tae menaikkan alisnya. Menunggu laki-laki itu melanjutkan kalimatnya.

"Bebasin Irene, dan gue gak bakal ganggu cewek lo." Tae mencengkeram kerah baju pria itu lagi. Lagi-lagi orang itu mengancam Tae dengan Ara.

"Maksud lo apa?" Tanya Tae marah. Rahangnya mulai mengeras, dan cengkeramannya semakin kuat.

"Lo pikir dengan nahan Irene, masalahnya selesai? Gak semudah itu." Jawab pria itu sambil melepas tangan Tae dari bajunya.

"Mungkin Irene udah gak bisa ngapa-ngapain. Tapi gue bisa. Gue bisa lakuin apapun yang dia minta."

"Lo siapanya dia? Gue gak kenal lo sama sekali."

"Gue? Gue cuma orang yang sayang sama dia, kek dia sayang sama lo." Jawab pria itu dengan senyum kecilnya.

brengsek -kth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang