belajar nyetir

2.7K 271 8
                                    

Jin tau persis yang ia lakukan sekarang ini sangatlah bodoh, ia sendiri tidak tau kenapa melakukan ini.

Intinya Jin masih di sini. Berdiri di depan pintu rumah seorang gadis. Menunggu sang pemilik membukakan pintu.

Pintu terbuka. Menampilkan Tzuyu dengan kaos kebesarannya. "Eh?"

"Ngapain ke sini kak?" Tanyanya spontan. "Ara kabur lagi?" Tebaknya.

"Gue nyari lo."

Telinga Tzuyu tidak rusak. Tapi kenapa ia baru saja mendengar sesuatu yang mustahil?

Mengingat rumahnya yang sedang kosong, Tzuyu mempersiapkan Jin untuk duduk di kursi luar saja. Ia tidak boleh membawa lelaki sembarangan masuk.

"Mau minum?" Tawarnya.

"Nggak perlu. Gue ke sini cuma buat liat lo."

Sepertinya telinga Tzuyu benar-benar rusak, mungkin karna terlalu sering memakai headset.

Jin dan Tzuyu duduk bersebelahan. Meja kecil bundar menjadi pembatas di antara mereka.

Tidak ada yang bersuara. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Namun kesunyian itu lenyap saat Jin membuka suara.

"Kek nya lo gak nyaman gue di sini."

"Nggak kok kak." Selanya cepat.

"Gue cuma heran aja kenapa kakak mendadak ke sini."

Jin diam sesaat, kemudian kembali membuka suara. "Gue cuma mau mastiin sesuatu."

"Mastiin apa?" Tanya Tzuyu.

"Gue suka sama lo atau nggak." Jawab Jin ringan.

Oke, telinga Tzuyu tidak rusak. Sedari tadi yang ia dengar itu benar. Dia tidak sedang menghayal.

"T-terus?" Tanya Tzuyu ragu. Ia malu, tapi ingin tau.

Jin menoleh, menatap Tzuyu lekat. Ia sedikit memiringkan kepalanya.

"Keknya suka."

Tzuyu bernafas!

Detak jantungnya sudah tidak beraturan. Itu hanya dua kata, tapi Tzuyu nyaris pingsan dibuatnya.

Tzuyu akan mentraktir Jennie setelah ini. Saran yang luar biasa.

"Lo masih suka gue kan?"

"I-iya." Lidah Tzuyu bahkan sudah tidak bisa mengeluarkan kata dengan benar.

"Bagus deh." Jin tersenyum. Ini kali pertama Tzuyu melihat senyum itu secara langsung. Dan senyum itu kini untuknya, tertuju padanya.

"Kenapa balas chat gue jutek banget?"

"Ah, itu. Gue..." Tzuyu bingung bagaimana menjelaskannya. Haruskah ia jujur? Tidak tidak!

"Lagi badmood aja." Jawabnya bohong.

"Ohh, kirain udah gak suka gue lagi."

"Masih kok."

"Keliatan sih dari muka lo." Gumam Jin. Ia berdiri dari duduknya. "Gue balik." Katanya singkat.

"Balik?" Tanya Tzuyu.

"Iya, gue udah liat lo." Jelas Jin.

Jadi Jin ke sini benar-benar hanya untuk melihatnya?

Bukannya Jin tadi bilang bahwa dia suka pada Tzuyu? Dan Jin juga tau jika Tzuyu suka padanya. Apa itu tidak berarti apa-apa?

"Kak," panggil Tzuyu.

Jin berbalik, menatap Tzuyu dengan tanda tanya.

"Kakak beneran suka gue?" Tanyanya memastikan. Ia masih kurang mempercayai telinganya.

brengsek -kth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang