Pagi ini Jina harus berangkat dengan bus , karena appanya harus mengantar wonyoung adiknya.
Appanya sudah menyampaikan hal itu tadi malam saat makan malam, dan pagi ini Jina bangun lebih pagi karena harus menunggu busa terlebih dahulu.
Saat sampai di halte, Jina bingung mengapa keadaan di halte sangat sepi. Setau Jina setiap pagi banyak sekali anak sekolah yang menunggu bus di halte itu. Dan saat Jina melihat jam, ternyata memang Jina lah yang berangkat terlalu pagi. Bahkan waktu masih menunjukkan pukul 5:45 sedangkan bus datang tepat pukul 6:00.
Di hatle tersebut hanya ada Jina dan seorang laki-laki yang asing, Jina duduk berjauhan dengan laki-laki itu. Situasi disana sangat canggung bahkan tidak ada yang memulai pembicaraan. Jika dilihat , lelaki itu bukan orang yang akan memulai pembicaraan duluan. Sikapnya sangat dingin.Jina memberanikan diri untuk membuka pembicaraan.
" apa kau murid di korea? Aku belum pernah melihat seragam seperti itu?" tanya Jina.
Bukannya menjawab, lelaki itu malah memasang headphone di telinganya. Sosoknya benar-bener dingin. Jina memilih untuk diam saja.
Dan tak lama,bus pun datang. Saat hendak masuk kedalam bus, lelaki itu mendahului Jina. Jina hanya melihatnya saja.
***
Jina tidak langsung masuk ke kelas, ia menunggu Mina di taman depan. Karena masih sangat sepi, Jina memutuskan untuk olahraga sedikit. Sambil menunggu Mina ia meregangkan badannya, toh tidak ada siswa yang berlalu lalang, jadi Jina bisa leluasa.
Ada kaki yang mendekat ke arah Jina,ia langsung menegakkan badannya kembali. Ternyata orang itu adalah laki-laki tadi yang ada di halte bersamanya. Dan bukannya mendekati Jina, ia hanya lewat begitu saja di depan Jina tanpa melihat ke arah lain. Ia hanya menatap lurus dan terus jalan.Jina memandang heran lelaki itu, mengapa ia juga berada di sekolah Jina. Tapi pandangan Jina berakhir saat sahabatnya Mina mengagetinnya dari belakang. Mina mengajak Jina untuk membeli beberapa makanan karena Mina belum sarapan. Dan saat Jina kembali melihat ke arah laki-laki itu berjalan,dia sudah menghilang. Mungkin dia berada di ruang guru karena dia berjalan ke arah ruang guru.
***
Songsaengnim masuk ke kelas dan mengatakan bahwa kelas kita kedatangan siswa baru.
" semuanya harap tenang, kelas kita mendapat siswa pindahan baru, dia bukan dari korea. Jadi ibu harap kalian bisa bergaul bersamanya dan mengajarkan budaya korea padanya." Jelas ssaem.
" nee ssaem." Jawab serentak.
Siswa baru itu masuk ke kelas dan langsung mengenalkan namanya.
" annyeonghaseyo , taeyong imnida." Bicaranya dengan ketus." hanya itu yang kau sampaikan teayong?" tanya ssaem pada taeyong.
" nde, hanya itu. Tidak ada yang ingin ku sampaikan lagi." Sahutnya." baiklah kalau begitu, duduklah di kursi yang kosong."
Ssaem meninggalkan kelas dan berpesan bahwa ia memberi waktu pada semua anak untuk saling berkenalan dengan si anak baru.Taeyong duduk di belakag Jina. Dia hanya sibuk dengan ponselnya, bahkan semua anak yang berbicara padanya tak ada satupun yang ia tanggapi.
Seperti inilah sifat Taeyong, sosok yang benar-benar dingin, tidak peduli dengan apapun yang ada di sekelilingnya. Mungkin dia bisa jadi boomerang kelas karena biasanya anak-anak seperti inilah yang terus membuat masalah.
Tak lama waktu istirahatpun tiba, Jina dan Mina langsung menuju ke minimarket. Mereka memilih untuk ke minimarket sekolah daripada ke kantin karena mereka tidak mau jika kejadian seperti kemarin terulang kembali.
Tak disangka mereka berpapasan dengan Taeyong. Mina menyapa duluan tapi seperti biasa Taeyong seperti tidak mendengar apa-apa dan berlalu begitu saja.
" aku baru pertama kali melihat orang seperti dia, di lingkunganku tidak ada orang yang seburuk dia." Jelas Jina.
" di dunia idol, hampir semua seperti dia. Mereka menghindari adanya rumor berkencan. Jadi jika berpapasan dengan lawan jenis tidak ada yang mau melihat. Sungguh aneh dunia ini." Jawab Mina sambil mengambil beberapa makanan.
" pantas saja semua idol terlihat hanya dekat dengan grup nya saja." Sanggah Jina.
" apalagi BTS, popularitas mereka sangat luar biasa, menurutku jika salah satu member ketahuan berkencan. Aku tidak yakin apa gadis itu sanggup bertahan dari serangan ARMY." Jelas Mina.
Jina langsung meneguk ludahnya. Ia tidak tahu harus menanggapi seperti apa, ia sendiri tidak membayangkan apa yang akan terjadi nanti jika semua tahu ia adalah kekasih seorang bintang besar Jeon Jungkook.
" mina-ya ......" panggil Jina pelan.
" wae? Sepertinya ada yang mau kau bicarakan padaku. Apa itu raasia besar?" tanya Mina." ani, sudahlah ayo bayar." Sangkal Jina.
" kau ini aneh sekali." Sahut Mina dan kemudian menuju ke kasir untuk membayar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pieces Of Me | Jungkook
FanfictionMencintai dan dicintai seorang idol tidak menjamin hidupmu akan beruntung dan bahagia. Sebagian orang akan menganggapmu sebagai salah satu manusia beruntung karena dapat memiliki apa yang mereka tidak bisa miliki. Tapi bagaimana jika bukan keberuntu...