Hari ini Jina terlambat berangkat ke sekolah, eomma dan appa Jina pergi ke luar kota tadi malam sekitar pukul 2 malam. Eommanya sengaja tidak membangunkan Jina karena paginya Jina harus sekolah. Biasanya Jina selalu bangun pagi jika sekolah. Tapi entah hari ini, ia bangun pukul 7 kurang 10 menit. Saat mengecek ponselnya. Ada 25 panggilan dari eommanya yang mungkin berniat membangunkan Jina. Jina langsung bersiap-siap dan berangkat ke sekolah. Sebelum berangkat, Jina sempat menengok kamar Jungkook tapi sang penghuni sedang hibernasi jadi Jina memutuskan langsung berangkat saja.
Jina harus menaiki bus hari ini. Untungnya tidak perlu menunggu lama, bus datang. Jina dengan tergesa-gesa menaiki bus itu. Sepanjang jalan Jina hanya melihat ke arah jam tangannya, ia berharap bus itu bisa lebih cepat melaju.
Saat sampai tujuan, jina langsung lari keluar tanpa mempedulikan sekitarnya. Jina menuruni bus dan langsung lari menuju sekolahnya. Saat hendak melangkahkan kakinya, ia menabrak seorang laki-laki berseragam.
" mianhaeyo." Ucap jina.
Tidak menunggu lama, setelah mengucapkan maaf Jina langsung pergi begitu saja. Seseorang itu terus melihat Jina yang sedang berlari sampai Jina hilang dari pandangannya.
Sesampainya di sekolah. Jina melihat guru penjaga yang sudah menutup gerbang sekolahnya. Jina panik dan sempat berteriak memanggil gurunya. Tapi saat itu juga ada sebuah tangan yang menariknya. Lee Taeyong, ialah yang menarik Jina dan mengajaknya bersembunyi.
" apa kau bodoh?" tanya taeyong datar.
" ya! Mau apa kau disini, lebih baik kita masuk." Ucap jina tegas.
" silakan saja masuk lewat gerbang itu jika kau mau. Lagian tidak akan ada yang memperbolehkanmu masuk. Kau kan terlambat." Jawab taeyong.
" lalu?" jawab jina singkat.
"ikut aku." Sahut taeyong
Ia membawa jina ke arah luar halaman belakang sekolah. Taeyong tahu disana tidak ada cctv tapi hanya ada bebrapa orang yang membersihkan taman. Taeyong mengajak jina masuk lewat tembok itu. Taeyong kira akan sangat sulit memasukan seorang wanita melalui tembok. Ternyata tidak sesulit itu, jina memang wanita anggun, tapi tertanam jiwa lelaki pula di dalam dirinya. Dengan sangat mudah jina menaiki tembok tinggi itu.
Mereka mengendap-endap masuk. Sekarang yang paling sulit adalah masuk ke ruang kelas. Karena di gedung itu banyak sekali cctv. Tetapi bukan lee taeyong namanya jika tidak bisa mengatasi itu. Taeyong memilih jalur yang tidak tersorot cctv. Bukankan ia sangat ahli dalam hal ini. Terlihat sekali taeyong sering terlambat ke sekolah.
Mereka berhasil masuk ke ruang kelas sebelum ssaem memergoki mereka.
" lee taeyong. Jjang." Ucap jina sambil menghadap taeyong yang duduk di belakangnya.
" kalian ini benar-benar." Sahut mina sambil berdecak.
Untung saja ada lee Taeyong. Jika tidak, jina tidak bisa mengikuti pelajaran hari ini. Bahkan hari ini ada ulangan harian. Jina berjanji akan mentraktir Taeyong nanti saat istirahat.
***
Mereka menuju ke kantin sekolah. Semua tatapan mata tertuju pada mereka berdua. Siapa lagi kalau bukan Jina dan Mina. Mereka langsung menuju ke tempat mereka biasanya duduk. Dan mina tidak ingin lama-lama. Ia langsung memesan makanan. Sedangkan Jina menghubungi Taeyong. Jina tidak lupa akan janjinya menraktir Taeyong.
Sambil menunggu makanan, mina dan Jina mengobrol biasa. Sampai Mina menyadarkan Jina sesuatu.
" jina-ya, apa kau sudah meminta maaf pada nancy?" tanya Mina.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pieces Of Me | Jungkook
FanfictionMencintai dan dicintai seorang idol tidak menjamin hidupmu akan beruntung dan bahagia. Sebagian orang akan menganggapmu sebagai salah satu manusia beruntung karena dapat memiliki apa yang mereka tidak bisa miliki. Tapi bagaimana jika bukan keberuntu...