Kita lupakan Jongin sejenak ya wkwk
Semalam, Nancy mengirim pesan kepada Taeyong. Ia ingin membicarakan sesuatu pada Taeyong saat istirahat nanti di atap sekolah. Dan Taeyong mengiyakan ajakan Nancy.
Semenjak ditinggal Jungkook. Jina bisa berkumpul dengan sobatnya lagi. Karena saat ada Jungkook, Jina lebih dominan menghabisakan waktunya bersama Jungkook. Bahkan hampir tidak ada waktu bersama teman-temannya. Jina meminta maaf kepada Mina dan Taeyong karena jarang bersama. Dan ia berjanji akan mentraktir makan saat istirahat.
Taeyong belum bisa menjawab ajakan Jina. Karena ia sendiri telah janji kepada Nancy. Taeyong dan Nancy memiliki rahasia yang sulit di mengerti. Bahkan hanya keluarga mereka saja yang tahu masalah ini. Dan masalah ini menyangkut Jina.
***
"kajja." ajak Jina sambil merangkul lengan Taeyong.
" duluan saja. Aku ada urusan." Taeyong melepas tangan Jina dan langsung pergi begitu saja.
Ekspresi Jina langsung berubah. Mina yang menggerti keadaan langsung menggangdeng jina dan meyakinkan bahwa Taeyong pasti akan menyusul nanti.
Taeyong menuju ke atap sekolah. Disana sudah ada Nancy yang duduk di bangku dekat pintu. Taeyong menempatkan diri di samping Nancy.
" langsung intinya saja. " kata taeyong singkat.
" segera katakan pada Jina atau aku yang akan mengatakannya sendiri. " sahut Nancy ketus.
" pakai otakmu. Belum saatnya Jina tahu semuanya." jawab Taeyong.
" belum saatnya katamu? Hidupku sudah cukup menderita Lee Taeyong! Semua terjadi juga karena ayahmu. Jika ayahmu tidak menukar bayi kami berdua. Semua tidak akan seperti ini. Aku tidak akan menderita seperti ini. Harusnya Jina yang merasakan semuanya! " bentak Nancy kepada Taeyong.
Taeyong melihat sekelilingnya. Takut ada yng mendengar. Dan untungnya disana hanya ada mereka berdua.
" jaga ucapanmu. Jika ayahmu tidak membayar ayahku untuk melakukan semua itu. Ayahku juga tidak akan melakukan hal keji seperti itu." jawab taeyong sambil menatap Nancy tajam.
" Ayahmu itu hanya seorang dokter tidak punya hari yang rela memainkan takdir seseorang hanya demi uang!" teriak Nancy dan langsung meninggalkan Taeyong sendirian.
Taeyong beradu dengan fikirannya sendiri. Disatu sisi ayahnya juga salah melakukan itu. Tapi jika bukan karena bujukan dari ayah Nancy, semua tidak akan terjadi. Di sisi lain Taeyong tidak siap melihat rekasi Jina jika mengetahui semuanya. Secara tidak langsung, Taeyong menyayangi Jina. Perasaan yang awalnya hanya rasa bersalah. Berangsur menjadi rasa suka. Dan semakin ingin melindungi. Walau tidak memiliki.
***
Taeyong melangkahkan kakinya menuju kelas. Ia melewati kantin, dan saat itu Jina langsung menariknya. Entah dari mana datangnya wanita itu, tapi yang jelas, sekarang Jina sudah membawa Taeyong duduk di depannya.
" makanlah, uangku sedang banyak. Dan aku lihat kalian juga semakin kurus karena berjauhan dariku." kata Jina sambil menyodorkan makanan ke Taeyong.
Tanpa menjawab, Taeyong memakan makanan yang di berikan Jina. Pikiran Taeyong sedang kacau sekarang. Sesekali ia melirik Jina yang sedang bercanda dengan Mina. Saat Jina tertawa, matanya juga ikut tersenyum. Memperlihatkan garis lengkung yang sangat indah. Taeyong tidak akan tega melihat senyuman itu hilang saat Jina tahu semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pieces Of Me | Jungkook
FanfictionMencintai dan dicintai seorang idol tidak menjamin hidupmu akan beruntung dan bahagia. Sebagian orang akan menganggapmu sebagai salah satu manusia beruntung karena dapat memiliki apa yang mereka tidak bisa miliki. Tapi bagaimana jika bukan keberuntu...