ORANG ANEH

32 7 0
                                    

Ini adalah hari piket Jang Jina, jadi ia harus pulang terlambat karena membersihkan kelas dan harus membuang sampah ke area belakang sekolah. Karena Yoon Sera tidak berangkat, Jina harus membersihkan kelas sendirian.

Tidak. Harusnya tidak sendirian, karena Taeyong juga mempunyai jadwal piket yang sama dengan Jina. Tapi anak itu sudah menghilang. Jina tidak kaget lagi karena dari tampangnya, Taeyong bukanlah orang yang akan menyapu kelas dan mengangkat tong sampah ke belakang sekolah.

Kelas sudah benar-benar bersih. Sekarang saatnya Jina membuang sampah ke area belakang sekolah. Sekolah sudah sangat sepi, tidak ada siswa yang berlalulalang lagi.

Saat menaruh sampah, Jina merasa seperti ada yang mengintainya. Ia selalu memutar pandangannya ke segala arah. Tapi nihil. Jina seperti mendengar suara tidak jelas dari atasnya. Saat ia melihat ke atas. Sebuat pot bunga melayang menuju ke arahnya. Jina hanya kaku dan mulutnya tidak bisa berteriak lagi.

Jina menutup matanya dan pasrah dengan apa yang terjadi. Tapi, tepat saat pot besar itu akan mengenai Jina. Ada seseorang yang melindunginya, seseorang yang melindungi kepala Jina. Dan jelas terdengar bahwa pot itu mengenai orang tersebut.

Disaat badannya gemetar hebat, Jina menyempatkan untuk melihat siapa yang menolongnya.

Dia Taeyong, orang yang ,menghilang saat disuruh membersihkan kelas. Sekarang malah berada disini untuk menolong Jina. Belum sempat mengucapkan terima kasih, Taeyeong langsung lari untuk mengejar pelaku tersebut. Jina masih terdiam di tempat dan berusaha menenangkan dirinya.

***

Malam harinya, Jina menonton televisi dengan adiknya wonyoung. Tiba-tiba Jina memikirkan keadaan Taeyong. Karena setelah menolongnya Taeyong menghilang begitu saja tanpa mengucapkan apapun. Jina membuka ponselnmya dan mencari nomor telepon Teyong dari grup chat kelas.
Jina memberanikan diri untuk menghubungi Taeyeong terlebih dahulu. Tapi lewat chat dan bukan telepon. Karena jika ia menelpon Taeyong dan di sebelahnya ada Jang Wonyoung. Pasti akan mengadu pada Jungkook dan berbicara yang tidak-tidak. Wonyoung memang kadang memiliki sifat yang menyebalkan.

Jina menanyakan bagaimana keadaan Taeyong dan juga berterima kasih atas bantuannya tadi. Tapi Taeyeong tidak menjawabnya.

Saat menunggu balasan dari Taeyeong, tiba-tiba Jungkook menelpon Jina. Jina seakan lupa tujuannya yaitu menanyakan keadaan Taeyeong. Terlarut dalam dunianya sendiri bersama Jungkook. Dan Jungkook juga mengatakan bahwa minggu ndepan dia akan mengadakan tour jadi mungkin akan sulit untuk menghubungi Jina. jina memaklumi itu dan mengiyakan semua perkataan Jungkook. jina adalah sosok wanita yang tidak pernah menuntut apapun dari Jungkook, bahkan saat rumor Jungkook bersama dengan idol wanita lain. Jina tidak pernah ,menanyakan apapun pada Jungkook. Jina terlampau percaya dengan sang kekasih.

***

Hari ini Jina sengaja berangkat sekolah menggunakan bus, karena ia tahu Taeyong ada disana dan Jina ingin berbicara secara langsung pada Taeyeong.

Sekarang di halte benar-benar hanya ada Jina dan Taeyeong. Jina memulai pembicaraan lagi.

" taeyong-a gomawo. Kalau bukan karena kau kemarin, mungkin sekarang aku bisa di rumah sakit. Pot nya saja sebesar itu. Apa kau terluka taeyong-a?" tanya Jina dengan semangat.

Taeyong memasangkan lagi headphone nya, tapi di tahan oleh Jina.

" bicaralah, sekali saja." Pinta Jina.
" aku baik-baik saja." Jawab Taeyong sambil menatap Jina.

" cangkan, kau terluka?" tunjuk Jina ke arah dekat telinga Taeyong yang terluka lumayan besar.

" urus saja urusanmu sendiri." Jawab taeyeong singkat.

Bus datang , mereka masuk dan menuju ke sekolah bersama.

***

Hari ini Mina tidak berangkat sekolah karena ada show bersama Gugudan, jadi Jina hanya sendiri saja sedari tadi.
Saat istirahat, Jina hanya membeli beberapa makanan kecil di minimarket sekolah. Jina tidak minat ke kantin karena Mina tidak ada.

Di minimarket Jina melihat plester dan perban. Ia langsung membelinya dan saat itu juga ia menelfon Taeyong, menanyakan dimana posisinya sekarang.

Taeyong berada di atap sekolah. Jina menyusul Taeyong. Ini pertama kalinya Jina ke atap sekolah setelah hampir dua tahun bersekolah disini.

Jina menghampiri taeyong yang sedang duduk sendiri dan mendengarkan musik. Jina dengan sengaja mengambil headphone taeyong yang terpasang di telinganya. Supaya taeyong memperhatikannya sebentar.

"sekarang waktuya mengobati lukamu." Kata Jina sambil tersenyum lebar.

" kau pikir aku lemah? Hanya luka kecil tidak perlu kau pedulikan, lebih baik kau pergi." Jawab taeyong ketus.

" yak! Kau berani membantahku? Jang Jina. Cukup tiuruti saja ,oke." Jawab jina dengan senyum yang masi merekah.

Taeyong hanya diam menerima apa yang dilakukan Jina. Jina mengobati lukanya dengan perlahan. Tak sengaja, taeyong menatap mata Jina. Dan terus memperhatikan Jina dalam diam.

" mianhae, kalau bukan untuk menyelamatkanku, kau tidak akan begini." Jelas Jina sambil mengobati luka Taeyong.

Taeyong yang sadar akan lamunannya langsung menyingkir dari Jina.

" pesanku padamu. Berhati-hatilah, ada orang yang membencimu."kata taeyong.
Jina hanya diam setelah mendengar perkataan taeyong. Jina benar-benar takut. Banyak yang menyukai Jina, tapi Jina tidak tahu bahwa ternyata ada yang membencinya sampai ingin melukainya.

" Taeyong-sii, tetaplah bersamaku." Kata Jina sambil menatap Taeyong dalam.

Jina benar-benar takut jika hal seperti itu terjadi lagi padanya. Jungkook tidak mungkin bisa melindunginya, begitu pun dengan Mina. Yang bisa Jina percaya kali ini adalah sosok teman barunya Taeyong.

Taeyong menatap Jina dalam. Dia tak menyangka Jina akan berkata seperti itu padanya.

The Pieces Of Me | JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang