Semalam, Jina mengakui hubungannya dengan Jungkook di depan Mina dan Taeyong. Mina benar-benar terkejut, ia tidak tahu harus mengeluarkan ekspresi seperti apa di depan sunbaenya. Seperti biasa Taeyong hanya bersifat datar.
Mulai kemarin malam Jungkook akan menginap di rumah Jina selama satu minggu. Minggu ini adalah hari liburnya. Jungkook juga berkata bahwa dirinya sudah meminta izin kedua orang tuanya untuk menginap seminggu di rumah Jina.
Pagi ini jungkook membangunkan Jina untuk sekolah, seharusnya di hari senin seperti ini Jina sadar harus berangkat lebih pagi. Tapi malah jungkooklah yang lebih dulu membangunkannya.
" jina-ya." Panggil jungkook sambil mengelus kepala jina.
Perlahan Jina membuka kedua matanya. Bukannya langsung bangun, jina malah menatap jungkook yan sedang tersenyum kepadanya.
" hari masih pagi dan kau sudah tersenyum seperti itu kepadaku. Aku khawatir jantungku akan tidak sehat." Celoteh jina.
" aku hanya balas dendam kepadamu. Wajah mungilmu itu juga membuat jantungku tidak sehat. Bukankah kita impas?" kata jungkook kemudian menarik jina untuk duduk.
Jungkook membawa Jina ke kamar mandi dan menyuruhnya cepat mandi. Jungkook menuju dapur dan membantu eomma Jina untuk menyiapkan sarapan.
"eomma,apakah ice cream yang kubuat semalam sudah jadi?" tanya jungkook.
" sepertinya sudah. Kau ini benar-benar akan memberikan ice cream untuk Jina sarapan?" tanya eomma sambil terus memasak.
" sarapan dengan ice cream. Mungkin terlihat aneh. Tapi banyak kenangan dibalik itu eomma." Sahut jungkook dengan tersenyum lebar.
" baiklah terserah saja. Eomma hanya berpesan padamu. Buatlah Jina selalu tersenyum. Arrachi?" kata eomma sambil tersenyum.
" ne!" jawab jungkook tegas.
Jina turun ke ruang makan dan menemui semua keluarganya sudah menunggunya di meja makan. Jina yang merasa bersalah karena terlalu lama bersiap-siap hanya cengengesan sambil menatap appanya. Jina duduk tepat di samping wonyoung. Saat jina akan mengambil roti jungkook menghentikannya.
" makan ini saja Jina." Kata jungkook sambil menyodorkan ice cream buatannya.
" sarapan dengan ice cream?" tanya appa jina.
" sudahlah yeobo. Jungkook bilang, mereka punya kenangan dengan ice cream." Sahut eomma jina dengan tersenyum.
" aish jinjja. Anak muda jaman sekarang sangat bergairah." Oceh appa Jina.
Jina yang mendengar perbincangan itu awalnya sedikit bingung. Tapi setelah mengingat-ingat lagi. Ia tahu apa yang di maksud oleh eommanya sebagai kenangan. Jina menatap jungkook dan tersenyum. Ada sesuatu dengan ice cream di pagi hari yang tidak bisa mereka ungkapkan. Jungkook ikut tersenyum melihat Jina. Mereka melanjutkan sarapan dengan suasana hati yang indah.
***
Jungkook menghantarkan jina ke sekolah. Seorang idol tak luput dari masker hitam dan topi yang menutupi wajahnya. Walaupun menaiki mobil. Jungkook tetap waspada dengan orang-orang yang mungkin menyadari siapa dirinya.
Jina terus menertawakan jungkook yang menggunakan pakaian seperti itu di dalam mobil.
" pak supir, apa kau bisa melihat jalan dengan topimu itu?" ejek jina.
" ulangi lagi kata-katamu." Jawab jungkook.
" bapak supirku." Kata jina meledek.
" aku akan menciummu jika kau terus mengatakan itu." Jawab jungkook datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pieces Of Me | Jungkook
FanfictionMencintai dan dicintai seorang idol tidak menjamin hidupmu akan beruntung dan bahagia. Sebagian orang akan menganggapmu sebagai salah satu manusia beruntung karena dapat memiliki apa yang mereka tidak bisa miliki. Tapi bagaimana jika bukan keberuntu...