Tepat hari ini yaitu tanggal 28 November adalah hari ulang tahun Jina. Semalam Jungkook sudah berjanji akan meluangkan waktunya hari ini. Jina tidak berharap Jungkook mengingat hari ulang tahunnya, yang jina inginkan hanya Jungkook meluangkan waktunya sedikit untuknya.
Hari ini adalah hari minggu, Jina hanya diam dirumah saja. Wonyoung pergi bersama teman-temannya, appa dan eommanya bertemu klien di luar kota. Sedangkan Jina hanya menonton tv di ruang tengah. Padahal masih pukul 6 sora tapi rumah jina masih sepi. Wonyoung juga pergi pagi sekali.
Bosan hanya melihat televisi. Jina duduk di teras rumah sambil memainkan ponselnya. Asik bermain ponsel, ada koran yang terlempar masuk ke rumahnya. Awalnya Jina hanya melihatnya saja tetapi setelah tahu orang yang mengentarkan koran itu orang yang ia kenal. Jina langsung menuju ke pagar rumah. Jina membuka pagar rumahnya dan benar saja orang itu adalah Taeyong.
" Taeyong-ssi. Kau bekerja paruh waktu?" tanya Jina.
" bukan urusanmu." Jawab Taeyong sambil menyentil jidat Jina.
" kau mengantarkan koran jam segini? Aneh sekali." Sahut jina
Taeyong sebenarnya sengaja mengantar koran sore hari karena sebenarnya ia hanya ingin melihat apakah Jina ada di rumah. Mereka berbincang di depan gerbang lumayan lama. Bukan Jang Jina jika tidak mengganggu seorang Lee Taeyong. Jina terus menggoda Taeyong. Jina mengajak Taeyong masuk ke rumahnya setelah lama berada di luar. Taeyong awalnya menolak tapi Jina beralasan meminta tolong suatu hal dan membuat Taeyong menurut begitu saja.
Taeyong takjub dengan rumah Jina yang luar biasa mewah. Melihat Taeyong seperti itu,Jina jadi merasa tidak nyaman. Jina mengajak Taeyong menonton film bersama. Taeyong akan pulang jika Jina benar-benar mengajaknya menonton film, tapi Jina memaksa.
" kau harus menepati janjimu akan tetap disampingku Taeyong-a." Oceh Jina.
" kapan aku berjanji seperti itu?" tanya taeyong heran.
" di atas atap, kau berjanji padaku." Sahut Jina.
" bukankan itu janjimu sendiri, kau sendiri yang berkata seperti itu. Aku bahkan tidak menjawab apapun." Sanggah Jina.
" kau ini pelupa, kau bahkan yang berjanji duluan." Ucap jina bohong sambil memilih film yang akan mereka tonton.
Taeyong melirik Jina dan tersenyum. Semua hanya alibi seorang Jang Jina yang kesepian di hari ulang tahunnya.
Saat asik menonton film, Taeyong mendapat pesan dari Mina untuk membawa Jina pergi ke suatu tempat. Taeyong tidak tahu akan membawa Jina kemana. Jadi ia memutuskan menyelesaikan film nya terlebih dahulu.
Lalu setelah itu, Taeyong memerintahkan Jina untuk bersiap-siap. Ia berkata pada Jina ada suatu tempat yang akan ia beritahukan kepada Jina. Jina segera mengganti pakaiannya dan turun ke ruang tengah menemui Taeyong. Mereka berdua keluar dan langsung meninggalkan rumah Jina.
***
Taeyong membawa Jina ke tempat yang aneh, seperti tempat para sekumpulan berandal. Jina sempat bertanya kepada Taeyong tempat apa itu, tapi Taeyong hanya diam. Mereka memasuki ruangan itu, tidak ada siapa-siapa, hanya mereka berdua disana. Jina sangat keteakutan karena banyak sekali minuman keras serta barang-barang perjudian disana. Apa sebenarnya tujuan Taeyong membawa Jina ke tempat seperti itu.
Jina memaksa Taeyong untuk pulang, karena ia sangat takut dengan tempat itu. Namun Taeyong menahannya karena Mina belum memberi pesan untuk memulangkan Jina. Akhirnya Taeyong bercerita tentang tempat itu. Mereka keluar lalu duduk di depan ruang tersebut.
" ini tempatku bersama teman-temanku?" kata taeyong.
" temanmu? Bukankan ini tempat sekumpulan manusia kejam? Banyak minuman disana dan mereka juga berjudi." Tegas jina.
" mereka memang buruk tapi tidak seburuk yang ada di pikiranmu Jang Jina." Sahut Taeyong.
" Taeyong-sii jangan bergaul dengan orang seperti mereka, pulanglah dan temui orang tuamu. Kau ini berandal sekali ternyata. Jangan-jangan salah satu perjudian itu adalah milikmu?" sahut jina tanpa jeda.
" orangtuaku tidak pernah ada di rumah, untuk apa aku disana? Rumahku tidak bisa disebut rumah. Lebih tampak seperti neraka. Tidak ada kehangatan disana, orangtua yang tidak pernah pulang. Dan jika mereka pulang. Mereka juga tidak akan mencariku sama sekali." Jawab Taeyong dalam lamunannya.
" taeyong-sii, ada aku disini. Percayalah temanmu ini akan selalu menemanimu dan membuatmu tersenyum." Kata Jina sambil menatap Taeyong dalam.
Hanya beberapa detik mereka saling menatap. Taeyong sudah mendapat pesan dari Mina untuk segera membawa pulang Jina. Taeyong langsung menarik Jina dan membawanya pulang.
***
Sampai dirumah, Jina tidak merasa ada yang aneh. Semua terlihat biasa saja. Tapi saat ia dan Taeyo ng akan membuka pintu. Liatrik di rumahnya mati. Jina spontan menggenggam tangan Taeyong dan mengajaknya masuk. Jina terus berteriak memanggil keluarganya tapi tidak ada yang menyahut sama sekali. Taeyong dengan sengaja melepaskan tangan Jina dan menjauh darinya. Jina sangat ketakutan dan memanngil Taeyong terus menerus. Tapi tidak ada jawaban. Saat sedang sibuk memanggil- manggil Taeyong, tiba-tiba lampu menyala dan..
" saengil chuka hamnida.. saengil chuka hamnida.. saranghanen jang jina.. saengil chuka hamnida.."
Ada appa, eomma, wonyoung, dan mina disana. Jina sangat terharu. Ia menangis karena sehari ini tidak ada yang mengucapkannya selamat tapi malah pergi meninggalkannya. Jina membantak Taeyong karena ternyata ia juga ikut mengerjainya tadi. Hanya mina dan Taeyong saja yang ada di ulang tahun Jina. Biasanya jina hanya mengundang mina yang notabenenya adalah sahabatnya. Tapi hari ini ada Lee Taeyong. Jina sendiri bingung sejak kapan Taeyong juga menjadi orang terdekatnya.
Semua sedang asik tertawa bersama di ruang tengah. Membicarakan tentang semua rencana ulangtahun untuk Jina. Sampai tiba-tiba pintu depan terbuka dan menampakan sosok yang sangat mengejutkan.
" Jina-ya. Mian aku terlambat." Kata seorang laki-laki yang sangat Jina rindukan.
" Jungkook oppa." Jawab jina bingung.
Jina sangat bingung dengan situasi sekarang ini karena ia merahasiakan hubungannya dengan Jungkook. Dan sekarang, Jungkook datang saat Mina dan Taeyong berada disana. Jina hanya diam sampai beberapa detik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pieces Of Me | Jungkook
FanfictionMencintai dan dicintai seorang idol tidak menjamin hidupmu akan beruntung dan bahagia. Sebagian orang akan menganggapmu sebagai salah satu manusia beruntung karena dapat memiliki apa yang mereka tidak bisa miliki. Tapi bagaimana jika bukan keberuntu...