Kedua

3.3K 129 2
                                    

Hanna lalu melepas pelukannya.

"Udah ya Dil, kamu ngga usah sedih. Lagian aku juga punya temen buat dikenalin ke kamu kan". Ucap Hanna tersenyum.

"Haha iya boleh juga deh Han".

"Cieee".

Hanna dan Dila lalu tertawa kecil.

"By the way kamu beneran kangen makanya kesini? ngga ada yang penting atau apa gitu?". Tanya Dila.

"Kangen sih beneran, tapi ada yang penting juga sih hehe".

"Apa Han?".

"Anterin aku bayar pesanan sekalian belanja kebutuhan cewek Dil hehe".

"Haha siapp, aku juga mau belanja. Kapan nih?".

"Terserah kamu sih. Kalau ngga capek, sekarang juga bisa".

"Okey cuss lah. Aku mau pake jilbab bentar".

"Siapp beib".

Dila lalu bersiap-siap untuk mengantar Hanna.

Setelah itu, mereka berdua keluar dari kamar.

"Ummi, Dila izin ya ngantar Hanna ke Indomaret buat bayar pesanan. Sekalian Dila juga mau belanja". Dila meminta izin kepada ummi nya yang sedang menonton televisi.

"Ohh iya hati-hati ya nak. Jangan pulang malem-malem". Ucap umminya.

"Iyalah mi, masak aku bawa anak ummi sampe malem". Sambung Hanna.

Ummi Dila hanya terkekeh.

"Assalamu'alaikum".

"Wa'alaikumussalam".

Dila dan Hanna lalu keluar dan naik ke mobil Hanna.
Mereka lalu berangkat.

"Bismillahirrahmanirrahim bismillahimajreha wamursaha". Ucap keduanya.

"Berangkat". Ucap Hanna senang.

Mereka lalu berangkat menuju ke Indomaret disekitarnya.

Tak lama, mereka sampai disana. Hanna langsung saja memarkirkan mobilnya.
Mereka berdua pun turun dari mobil.

"Alhamdulillah, yuk". Ucap Hanna lalu menarik tangan Dila masuk ke dalam.

"Aku mau bayar pesanan bentar ya". Ucap Hanna sambil menekan alat pembayaran didalam indomaret tersebut.

Dila hanya mengangguk.

"Han, aku duluan ya cari kebutuhan ku?". Tanya Dila.

"Ohh iya boleh-boleh. Baru mau bilang gitu".

Dila hanya terkekeh. Dia lalu pergi mencari kebutuhannya.

Aku mau beli apa ya? -batinnya bertanya.

"Abang mah tadi janjinya apaaa". Terdengar suara seorang wanita dibelakang Dila yang sedang merengek.

Dila penasaran lalu melihat ke belakang.

"Dila?". Tanya seorang cowok yang tak lain adalah Yusuf.

"Loh kak yusuf?". Dila pun terkaget.

"Dia siapa?". Tanya seorang wanita yang bercadar disamping Yusuf lalu menggandeng tangan Yusuf.

"Temen abang". Jawab Yusuf.

Nyesss, ini yang namanya sakit tak berdarah- batin Dila.

"Kenalin, aku Dila". Ucap Dila memperkenalkan dirinya.

"Ohh aku Risma". Jawab wanita bercadar itu.

Risma lalu berbisik pada Yusuf.

Dila hanya merasa jadi nyamuk diantara mereka.

Dia ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang