Kesepuluh

2.8K 101 15
                                    

Oh Allah, apakah Fathir jawaban atas semua doa ku? Tapi mengapa hatiku pada akhirnya tetap saja menolak. Kenapa hatiku selalu mengingat Yusuf?

"Adduh astagfirullah udah Dila jangan mikirin kak Yusuf. Dia udah punya is-".

*klingklingkling*

Tumben ada yang nelfon pagi.

"Halo assalamu'alaikum".

"Wa'alaikumussalam. Dila apa kabar? Kok  ngilang mulu?".

Ya ampun kak Yusuf.

"Ehh kak Yusuf. Ngga kok kak. Aku kan lagi sakit".

"Ya Allah astagfirullah, kamu sakit apa? Syafakillah".

"Biasa kak kecapean aja. Syukron kak".

"Sekarang gimana?".

"Alhamdulillah udah baikan. Mau berangkat kuliah nih".

"Oh gitu. Yaudah Dil maaf ya ganggu. By the way nanti bisa ketemu ngga? Kita makan-makan sekalian ngomong".

"Hah? Ngomong apa? Kayaknya serius".

"Hehe. Bisa kan?".

Duh gimana ya. Nanti istrinya marah lagi. Tapi mungkin dia ajak istrinya kali ya dan mau ngenalin ke aku.

"Ohh iya bisa kok kak. Jam berapa?".

"Nanti kalau pulang kuliah sms aku. Kita ketemu di tempat kemarin".

"Okedeh kak. Assalamu'alaikum".

"Wa'alaikumussalam".

Dila mematikan telfon dari Yusuf.

Ya Allah aku ngga siap kalau dia ngenalin istrinya ke aku. Ya Allah kuatkan aku.

Dila memikirkan kejadian yang kemarin saat ia bertemu dengan Yusuf dan istrinya di supermarket.

*cklek*

"Kak, ayo barengan berangkatnya sama Adam". Ucap Adam yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Dila.

"Ehh kamu udah siap?". Tanya Dila.

"Udah dari tadi. Yuk kak".

Dila mengangguk.

Mereka berdua lalu berangkat.

🍃

Panasnya sinar matahari, tak membuat Dila mengeluh siang ini. Dila berjalan sendiri mencari sebuah kursi kosong di halaman kampusnya. Ia tak bersama Hanna hari ini karena Hanna menjaga Fahri yang sedang terbaring koma dirumah sakit.

"Hai cewek, boleh kenalan?".

"Kamu jurusan apa neng?".

"Makan bareng yuk".

3 orang dikampusnya menghampiri Dila dan merayunya.

"Maaf jangan ganggu saya". Jawabnya ketakutan

"Yaelah sombong banget dah. Yuk lah kita berteman. Kita kan 1 kuliah". Ucap salah satu dari mereka.

Sumpah aku ngga suka diginiin

"Maaf saya ada urusan. Assalamu'alaikum".

"Ehh bentar dulu. Nomer nya berapa?". Tanya mereka lagi sambil menarik tangan Dila.

Dila lalu memaksa melepas tangannya dari genggaman laki-laki tersebut.

Dia ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang