Keempat

2.9K 109 1
                                    

Saat diperjalanan, wajah Hanna terlihat gelisah. Dia terus mengerutkan keningnya. Dila yang melihat wajah Hanna seperti itu lalu langsung membuka suara.

"Kenapa Han? Kok mukamu gelisah gitu kayak lagi kepikiran sesuatu?". Tanya Dila.

Hanna tak menjawab.

"Hanna?". Dila mengelus pundak Hanna.

"Ehh iya gapapa kok Dil". Jawabnya gugup.

"Tuhkan nyembunyiin, padahal kamu yang suruh aku gaboleh nyembunyiin sesuatu apa-apa dari kita. Ga adil kamu mah". Ucap Dila cemberut.

"Mmm iyadeh iya aku cerita. Emang deh kamu bawel ya". Hanna tersenyum melihat wajah cemberut Dila.

Dila hanya terkekeh.

"Gini loh Dil, tadi malem aku mimpi buruk. Dan sekarang perasaan aku rada-rada ngga enak gitu. Aku kepikiran". Ucap Hanna.

"Hmm gitu, udah gausah dipikirin. Mimpi itu cuma bunga tidur aja. Kalau perasaan kamu ngga enak, istighfar banyak-banyak, insyaAllah ngga ada apa-apa". Dila mencoba menenangkan Hanna.

"Iya Dil, makasih ya udah nenangin. Sahabat terbaik lah kamu. Jadi Sayang deh.". Ucap Hanna lalu tersenyum.

Dila terkekeh mendengar kata-kata Hanna tadi.

*tilulitilulit*...

Hanna melepas sebelah tangannya dari setiran mobil. Dia mencari-cari handphone yang berbunyi didalam tasnya.

"Halo Assalamu'alaikum". Ucap Hanna tersenyum lebar.

Dila melihat ekspresi Hanna yang ceria pun ikut tersenyum.

"................."

"Astagfirullah, terus Fahri dimana sekarang?". Tanya Hanna. Wajahnya tiba-tiba berubah menjadi pucat dan lemas.

"..............."

"Kamu jangan boong dong Tir. Galucu tau".

".............."

"Iyaudah aku kesana sekarang. Nanti kirim nomor kamarnya".

*tut*.

Seketika, wajah yang berseri-seri ceria berubah menjadi pucat ketakutan. Butiran air mata Hanna keluar. Dila yang melihat itu lalu bingung.

Ada apa Ya Allah? Apa yang terjadi?

"Han kenapa Han?". Tanya Dila cemas.

"Fahri, Dil. Hiks".

"Fahri kenapa Hanna?". Tanya Dila lagi.

"Kecelakaan". Jawab Hanna sambil menangis.

"Astagfirulahal'adzim".
Dila yang mendengar itu pun ikut lemas. Bagaimana tidak? Calon suami dari sahabatnya sekarang kecelakaan. Hati Hanna pun merasa terpukul juga.

"Kita ke rumah sakit ya Dil. Temenin aku". Ucap Hanna.

"Iya Han. Aku telfon ummi dulu". Ucap Dila lalu mengeluarkan handphone nya.

Dila lalu mengetik nomer umminya.

*tuttut*.

"Halo Assalamu'alaikum".

"Wa'alaikumussalam. Ummi, Dila izin ke rumah sakit ya temenin Hanna".

"Loh siapa yang sakit nak?".

"Calon suaminya Hanna kecelakaan ummi".

"Innalillahi, iya nak ummi izinin kamu. Hati-hati ya. Titip salam sama Hanna, semoga kondisinya ngga apa-apa yah".

Dia ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang