Dila langsung saja bergegas keluar kamar untuk menemui ummi nya.
"Ummiii". Ucapnya menghampiri umminya yang sedang membersihkan meja di ruang tamu.
"Kenapa nak?". Tanya umminya.
"Mmm Dila mau ngomong nih mi". Jawabnya lalu senyum-senyum dan gugup.
"Ngomong aja".
"Mmm anu mii".
"Anu apa? Yang jelas dong nak".
"Hehe temen Dila mau jengukin". Ucapnya sambil malu-malu.
"Lahh terus apa masalahnya?".
"Gini loh, temen Dila ini yang tadi malem nganterin Dila pulang".
"Owalahh bagus dong. Kalau gitu habis bersih-bersih ini, ummi kepasar sebentar ya. Mau masakin temen kamu". Ucap umminya penuh semangat.
"Ihh ummi aku jadi gaenak ngerepotin ummi".
"Udah kamu diem aja jaga rumah. Siapa tau dia cocok sama kamu nak".
Dila hanya terkekeh mendengarnya.
"Hanna juga mungkin mau ngejenguk mi".
"Iya makanya sekalian ummi masakin buat dia juga ntar".
"Iyadeh mi. Maaf ya mi, Dila gabisa anter ummi kepasar soalnya ga ada tenaga".
"Iyaa gapapa kok nak. Kamu kan lagi sakit. Nanti ummi pergi sendiri".
"Iyadeh mi. Dila ke kamar ya. Ummi hati-hati kepasarnya. Awass kepincut ojek mi".
"Dila-Dila, kamu ini ada-ada aja".
Dila terkekeh sambil berjalan menuju ke kamarnya. Ia lalu istirahat.
🍃
*toktok*
"Buka aja gak dikonci". Ucap Dila yang baru saja terbangun dari tidur singkatnya itu.
*cklek*
"Owalahh kamu tidur nak?". Tanya ummi nya.
"Iyaa mi. Jam berapa nih mi?". Tanyanya balik.
"Jam 11 nak. Ummi baru selesai masakin temen kamu". Jawab umminya.
"Astagfirullah untung ummi ingetin". Dila lalu mengambil handphone nya. Ia mengecek pesan dari Fathir. Namun tidak ada pesan terbaru dari Fathir.
Alhamdulillah- batinnya.
"Kapan dia kesini?". Tanya ummi nya.
"Dia belum sms Dila mi". Jawabnya.
"Yasudah ummi keluar dulu ya. Nanti bilang ummi kalau dia udah mau kesini".
"Siapp ummii".
Umminya lalu keluar dari kamar.
*tilulittilulit*
Ahh akhirnya nelfon juga.
Dila dengan cepat mengangkat telefon dari Fathir.
"Assalamu'alaikum". Dila membuka percakapan.
"Wa'alaikumussalam, eh Dil aku mau on the way kesana nih. Hanna katanya nyusul".
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Imamku
SpiritualDia kembali setelah sekian lamanya menghilang. Namun, Dia kembali dengan membawa sebuah fakta yang pahit untuk didengar. Dia kembali seolah tidak ada yang terjadi selama ini. Ku akui aku masih mengharapkannya. Aku ingin menjadi miliknya. Tapi semua...