Dila menatap Hanna dengan tatapan tajamnya.
"Ehh ayok pesen makanannya". Ucap Hanna.
"Belum pesen?". Tanya temannya.
"Belum, kata Dila tunggu kamu dulu".
"Ihh kok aku". Ucap Dila tak terima.
Hanna terkekeh.
"Mbaaa Nel!". Ucap Dila sambil mengangkat tangan pada pelayan restoran tersebut.
"Ehhh ada mba Hanna". Ucap pelayan tersebut sambil mendekati mereka bertiga.
"Masih inget aku ternyata". Ucap Hanna.
"Iyadong, mba kan dulu sering belanja disini, bukan sering lagi sih, tapi wajib haha". Jawab pelayan tersebut yang akrab dengan Hanna.
"Haha iya bener juga mba Nelly. Aku mau pesen nasi goreng seafood sama jus jeruk ya".
Pelayan tersebut lalu menulis pesanan Hanna.
"Kalian apa?". Tanya Hanna.
"Mi ayam". Jawab Dila dan teman Hanna kompak.
"Ekhem uhuk uhuk". Hanna berdehem sambil tersenyum mendengar kekompakan mereka.
"Mereka suami istri ya mba Han?". Tanya pelayan tersebut sambil menunjuk Dila dan teman Hanna.
Dila menganga mendengar pertanyaan pelayan tersebut.
"Ehhh eng-".
"Aamiin". Lelaki itu memotong ucapan Dila.
"Cieeee haha". Hanna tertawa.
Dila hanya salah tingkah setelah mendengar jawaban lelaki itu.
"Ih aku kira udah nikah. Semoga cepet nikah ya. Kalian cocok banget". Ucap pelayan itu.
"Doain aja ya mba". Ucap teman Hanna.
MasyaaAllah belum apa-apa udah main nikah aja-batin Hanna gugup.
Pelayan itu hanya tersenyum sambil mengangguk.
"Bau-bau jodoh nih". Ucap Hanna sambil tersenyum.
"Ihh Hanna".
"Jadi mi ayam 2 nih? Terus minumnya apa?". Tanya pelayan itu.
"Aku es teh manis aja mba". Jawab lelaki itu.
"Jus mangga mba". Ucap Dila.
"Nasgor seafood 1, jus jeruk 1, mi ayam 2, es teh manis 1, jus mangga 1". Ucap pelayan tersebut memastikan.
"Okey ditunggu yaaa". Sambung pelayan itu lalu pergi.
"Kalian berdua diem-diem aja, kenalan dong". Ucap Hanna.
"Malu lah Han". Jawab Dila.
"Kalau gitu aku yang kenalin. Jadi, sahabat aku ini namanya Dila, Tir. Dan temen aku ini namanya Fathir, Dil".
Dila hanya ber-oh ria.
"Kalau boleh tau, nama panjang kamu apa?". Tanya lelaki yang bernama Fathir itu.
"Fadila Bahrayni". Jawab Dila.
Fathir hanya terdiam mendengarnya.
"Kalian berdua samaan ya wisudanya besok?". Tanya Fathir.
"Iyaa Tir, doain ya semoga lancar". Jawab Hanna.
"Pasti, kamu jadi nikah kan Han?". Tanya Fathir.
"InsyaAllah jadi Tir".
"Haduhh, apa daya jomblo". Ucap Fathir.
"Nih masih ada stok buat dijadiin istri". Ucap Hanna menunjuk Dila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Imamku
SpiritualDia kembali setelah sekian lamanya menghilang. Namun, Dia kembali dengan membawa sebuah fakta yang pahit untuk didengar. Dia kembali seolah tidak ada yang terjadi selama ini. Ku akui aku masih mengharapkannya. Aku ingin menjadi miliknya. Tapi semua...