HHW-1

34.3K 388 1
                                    

"Apa pa?nikah?aku gk mau pa!" ia menolak mentah-mentah perjodohannya dengan laki-laki pilihan mereka "kenapa kamu gak mau Aruna?" papa bertanya padanya "yah aku gak mau pa" sambil menangis "denger kalo kamu tolak perjodohan ini nama kamu akan papa blacklist dari nama pewaris dan semua fasilitas kamu papa cabut" ia membulatkan matanya tidak percaya "ko papa ngancem sih pa,oww papa paksa aku nikah sama pilihan papa karena punya hutang atau perjanjian gila kaya di novel-novel gitu?" mama membungkam mulutnya "sembarangan kalo ngomong,denger Aruna kamu gak nyesel nikah sama dia hidup kamu terjamin dia pengusaha sukses" ia menggigit tangan mamanya "aku gak mau pa,lagian dia pasti jelek,gendut,item,botak,ompong" Moza adiknya menyentil bibir Aruna "aduhh..ka dia itu gantengnya kebelingerrrr ka gak ada yang bisa nandingin dia ka,kaka gak nyesel nikah sama dia ka,nihh yah ka waktu aku liat dia pertama kali sama mama sama papa aduh rasanya aku pengen bilang NIKAHIN AKU DONG BANG!!" Aruna mengangkat alisnya sebelah tanda tidak percaya Moza di kenal tukang kibul jadi wajar Aruna tidak percaya "aku gak percaya" ia langsung masuk ke kamarnya lalu mengurung diri di kamar dan menangis "kamu dimana?" ia memandang foto orang yang ia cintai selama ini.

Setelah lama menangis dan mengurung diri di kamar ia pun keluar dengan mata sembab,hidung merah dan suara khas orang menangis "gimana kamu mau terima tawaran papa?" ia berhenti menatap papanya yang sedang membaca koran "kasih aku waktu buat mikir" ia pergi ke dapur untuk membuat teh,setelah selesai baru saja ia hendak meminumnya tapi karena seseorang mengejutkannya gelasnya terjatuh "izhh...hobby amat sih bikin aku jantungan,kan jadi pecah gelasnya bersihin" ia sangat kesal dengan apa yang kakanya lakukan "gak mau,lagian kamu yang jatuhin jadi kamu yang harus bersihin" ia mencubit tangan kekar kakanya "tanggung jawab" ia menggelengkan kepalanya "gak..byeee...." aksi kejar-kejaran tak terhindarkan Kakanya masuk ke kamarnya "playboy tanggung zenab dong" ia mengeluarkan kepalanya "ogahh wleee" karena kesal Aruna melemparkan sandal rumahnya "ada apa sih ini?" kakanya yang pertama baru saja pulang dari kantor "bang Arjuna"Moza langsung memeluknya,Arjuna Charlie dia kakak pertama Aruna dan yang tadi bertengkar dengannya Boy Charlie kakak keduannya " biasa tuh si playboy bikin aku darah tinggi" ia merapikan bekas pecahan gelasnya.

"Gimana Jun?udah disampaikan?" Arjuna mengangguk "udah pa,semua udah beres" papa memberi jempolnya "ada apa pa?" mama penasaran dengan apa yang di obrolkan antara papa dan Arjuna "papa minta tolong sama juna buat undang keluarga Hariangga untuk makan malam bersama di luar,ya itung-itung buat balikin moodnya Aruna" mama mengangguk saja lalu pergi kembali ke dapur.

Sudah 1 jam mereka menunggu Aruna yang belun keluar juga dari kamarnya "Aruna cepetan kita udah telat nih,ma coba susul dia" mama menyusulnya "ikut?jangan?ikut?jangan?ikut?jangan?" tiba-tiba tangannya di tarik oleh mamanya "kaya pengaten aja ngaret" ia pasrah saja tangannya di tarik "tuan mobil sudah siap" mereka pun masuk ke dalam mobil lalu pergi ke restoran yang di tuju

Skip Restoran.
Mereka langsung masuk dan keluarga Hariangga sudah menunggu mereka "maaf menunggu lama,biasa perempuan dandannya lama" mereka berjabat tangan "Aruna yah?cantik yah" wanita itu memuji kecantikan Aruna "dimana Adam?" papa menanyakan keberadaan seseorang "sebentar lagi,jalanan macet jadi di telat" mereka hanya mengangguk saja.

Honey-Honey WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang