Aruna menghampiri Adam yang sudah menunggunya "lama banget saya udah telat nih" Aruna tidak ingin bertengkar dengan Adam jadi ia memilih diam saja.
Setelah sampai di depan kampusnya ia menyalami tangan Adam "assalamualaikum" Adam masih diam seribu bahasa karena sikap Aruna barusan " kata pak ustadz kalo salam itu di jawab" Adam kembali ke alam sadarnya "wa..wa..waalaikumsalam" Aruna langsung masuk ke kampusnya dan Adam melanjutkan jalannya ke kantor.Saat masuk ke ruangannya di sana ada Anneth yang duduk di meja kerja Adam dengan pakaian sexsi dan ketat bahkan ia seperti tante-tante "ngapain kamu disini?" Adam mulai dingin "kalo aku gak bisa ketemu kamu di rumah kenapa gak di kantor lagian bocah ingusan itu lagi kuliah kan?" ia mulai berjalan mendekati Adam dan berdiri di belakang Adam sambil mencoba menggoda Adam.
Bruukkkk..pintu di banting dengan nafas terengah-engah ia masuk melepaskan sepatunya menggulung lengan bajunya dan mengikat asal rambutnya "masih berani lo deketin suami gua,gak ada cowok lain apa?dia itu laki gua sini maju" Aruna ia sangat marah ketika sekertaris Adam menelponnya jika ada perempuan yang menunggu Adam di ruangananya "sini lo" Anneth menjambak rambut Aruna hingga beberapa rambut rontok kini kesabarannya sudah di ubun-ubun ia menjotos wajah cantik Anneth hingga hidungnya mengeluarkan darah Aruna nampak terkejut dengan apa yang ia lakukan ia bersembunyi di belakang Adam "kamu gpp neth" Aruna mencubit pinggang Adam "kenapa lo perhatian sama dia sih?" ia pun pergi meninggalkan Adam,Adam hendak mengejarnya tapi di halangi Anneth "tolong obatin" tiba-tiba saja ia pingsan.Ia mengurung diri di kamarnya karena sikap Adam tadi yang tidak mengejarnya dan memilih bersama wanita itu "ok gpp neth sekarang lo menang tapi kita liat siapa yang Adam pilih gua apa lo?" ia memukul telapak tangannya dengan kepalan tangannya yang satu,pintu kamarnya di ketuk "Aruna kamu ada di dalem?" pintu kamar terbuka dan muncullah Adam "ngapain kesini?" ia membelakangi Adam "saya minta maaf" ia masih membelakangi Adam "sekarang kebukti lo lebih milih tu tanten di banding gua istri lo dan ibu dari si kembar" Adam menyentuh bahu Aruna "tadi dia pingsan gara-gara..." Aruna memotong perkataan Adam "gara-gara gua tonjok kan" dengan suara yang meninggi,kini Adam juga ikut emosi "iya gara-gara kamu,kamu pikir apa pantas seorang perempuan memukul perempuan lain,jangan kaya anak kecil kita bisa selesaikan masalah ini" Aruna berdiri dari duduknya "gua udah berusaha buat selesaikan masalah ini dengan cara halus,tapi dia terus ngedeketin lo coba lo bayangin istri mana yang rela suaminya di goda kaya tadi bayangin" ia mulai meneteskan Air matanya apa "apa gua salah yang gua lakuin kan demi rumah tangga kita,demi anak-anak lagian dia yang nyerang duluan" Adam memeluknya mencoba menenangka Aruna yang sudah berlinang air mata "maaf saya ngebentak kamu" Aruna melepaskan pelukan Adam "gua mau istirahat" Adam pergi dari kamar Aruna.
"Ternyata dia cemburu" ia hanya senyum-senyum jika benar Aruna cemburu.malam ini rencananya Adam akan mengajak Aruna dan si kembar makan malam di luar tak lupa bi inah di ajak karena Aruna sangat kerepotan "jangan marah lagi dong" Adam mencoba menghibur Aruna karena wajahnya masih kurang bersahabat "puasa ngomong" ia masuk lebih dulu meninggalkan Adam tak lama Adam juga masuk dengan si tante-tante di gandengannya wajah Aruna jauh lebih dari kata bersahabat bahkan ia enggan memandang mereka "hai" Anneth tersenyum menang karena Adam memilihnya dari pada Aruna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honey-Honey Wedding
RomanceAruna Chalista Anak ke 3 dari 4 bersaudara,harus menerima kenyataan bahwa ia akan menikah dengan laki-laki pilihan orang tuanya di usia yang baru menginjak 21 tahun harus menikah karena kalau tidak namanya akan di blacklist dari nama pewaris dan sem...