"Lo diem di belakang gua,ini urusan gua sama si tante ini" Adam berdiri di balakang Aruna,Anneth berusaha meraih Adam tapi Aruna menghalanginya "jangan berani sentuh suami gua" Anneth terus saja mencobanya tapi Aruna tidak tinggal diam "Adam ko diem sih,ayok kita jalan-jalan" Anneth berhasil menarik Adam dan memaksanya pergi "ok liat aja lo tante gua bakalan jauhin lo dari suami gua" ia juga pergi ke dapur dan membantu bi Inah masak "non kenapa biarin mas Adam sama mbak Anneth pergi?" Anneth mencuci sayuran "gpp bi,sekarang dia boleh ajak Adam pergi tapi lain kali gak,saya gak ikhlas lah bi suami saya main bawa aja sama tuh cabe" Bi inah tersenyum.
"Mau ngapain sih kesini?" mereka berada di taman "kamu inget gak?tempat ini,kita dulu ketemu untuk yang pertama kalinya di sini" Adam tidak menjawab ia memilih jalan-jalan saja "kamu kenapa sih dam diem aja?" handphone Adam berdering telpon dari bi inah "hallo bi?kenapa?"
"Aduhhh mas cepet pulang si kembar demam kata non Aruna anter ke rumah sakit" panik
"Yaudah saya pulang sekarang" sambungan terputus Adam langsung pergi meninggalkan Anneth "kebiasaan ninggalin aku, Adammm" Anneth mengejarnya,setelah sampai di rumah Adam mencari Aruna "Aruna?kamu dimana Aruna?" bi inah datang "non Aruna ada di belakang mas" Adam bingung kenapa Aruna ada di belakang "ngapain dia di sana?" Adam berlari ke belakang rumah ternyata Aruna sedang bermain dengan si kembar "anak-anak kenapa?" Aruna tampak tenang saja "mereka gpp ko cuma demam aja tadi bi inah bantu gua buat kompres mereka" ia mencubit pipi mereka dengan gemas "lucu banget sih" Adam mengambil Idam lalu menggendongnya dan membawanya masuk Aruna juga ikut masuk membawa Irina masuk dan menidurkan mereka.Hari sudah gelap Aruna tengah mengerjakan tugas kuliahnya yang sempat tertunda karena Adam "huhh akhirnya selesai juga,mau cek si kembar ah" ia keluar dari kamarnya dengan hotpants dan kaus oblong putih saat masuk ternyata Adam juga di sana sedang mengajak bermain bayi kembar ber usia 4 bulan itu "anak siapa ini?anak Ayah sama Bunda yah?" bayi itu hanya tertawa "ko mereka belum tidur sih?" Adam berbalik sambil menggendong Idam "tadi mereka bangun saya kira kamu disini ternyata kamu lagi bikin tugas yaudah anak-anak saya yang jagain" Aruna memutar bola matanya jengah "udah ngedongengnya?gua mau tidurin mereka dulu,oh ia dam besok gua kuliah lo ke kantor terus mereka sama siapa?" Adam meletakan Idam di keranjang bayi "tenang aja saya udah telpon mama kamu sama mama saya buat jagain mereka" Aruna menarik nafas lega "syukur deh seenggaknya gua tenang tinggalin mereka kuliah" Irina menarik narik jari tangan Aruna "ada apa sayang?" Anak itu hanya tersenyum sambil bertepuk tangan "ihh lucunya" setelah si kembar tidur Adam dan Aruna juga tidur.
Ke esokan paginya Aruna menyiapkan pakaian kantor Adam,lalu memandikan si kembar "jadi gini rasanya jadi ibu rumah tangga,ribet amat ya" si kembar memainkan air di bak mandi mereka sambil tertawa "Aruna??" ia menengok untuk melihat siapa yang memanggilnya ternyata mama dan mama mertuanya mereka baru sampai tak lupa mereka membawa beberapa bingkisan untuk si kembar "loh kapan sampai?naaf yah aku gak tau soalnya lagi mandiin mereka" ia melanjutkan memandikan mereka tapi di hentikan"mendingan kamu siap-siap sana kamu kan ada kuliah" ia menolak "gak usah biar aku aja" mereka mengambil alih dengan terpaksa ia mengikuti kemauan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honey-Honey Wedding
RomanceAruna Chalista Anak ke 3 dari 4 bersaudara,harus menerima kenyataan bahwa ia akan menikah dengan laki-laki pilihan orang tuanya di usia yang baru menginjak 21 tahun harus menikah karena kalau tidak namanya akan di blacklist dari nama pewaris dan sem...