Adam mengajaknya jalan-jalan keluar "mau ngapain sih lagi males tau" dengan wajah yang di lipat Aruna terpaksa ikut ajakan Adam yang entah akan mengajaknya jalan kemana "diem aja" ia membelakangi Adam dan memilih memandang jalanan "kamu suka apa?" tanpa mengalihkan perhatiaannya ia menjawab pertanyaan Adam "anak kecil" Adam tersenyum berarti Aruna sudah mengizinkannya untuk menyentuh Aruna "kamu serius?yaudah nanti malam kita bikin yah" Aruna mencubit hidung Adam "mesum,berhenti" Adam nampak bingung dengan Aruna "kenapa?" setelah mobil berhenti Aruna langsung lari keluar dari mobil Adam nenyusulnya "ya ampun anak siapa ini?" 2 bayi kembar laki-laki dan perempuan ada diatas kardus yang terbuka "anak siapa itu?" Adam berdiri di belakang Aruna yang sedang berjongkok "ada suratnya"
Isi surat itu
"Tolong jaga mereka berdua,saya tidak mampu membiayai hidup anak saya,saya tau kalian orang baik jadi jaga mereka dengan baik"Aruna langsung mengambil bayi itu yang satu di tangan Adam "kasian banget sih kalian" ia mengelus wajah bayinya tapi Adam menyodorkan wajahnya hingga membuat wajah mereka sangat dekat deru nafas Adam menyeruak di kulit Aruna "ngapain lo?" Adam tersenyum "elus juga dong" Aruna mengerenyitkan dahinya "sinting lo,udah ah kasian nih pasti mereka haus" Aruna masuk ke mobil lebih dulu "Ya tuhan sabarkan hati ini menghadapinya" karena Aruna memanggil ia pun masuk ke mobil dan memberikan bayi itu ketangan Aruna hingga ia harus memengang dua bayi "kita gak usah jalan-jalan,kita bakalan beli kebutuhan mereka" Aruna tersenyum bahagia "gua juga yah" Adam hanya berdehem saja "serasa ngomong sama nissa sabyan di jawabnya hmm hmm,gagu yah" Adam hanya diam saja.
Skip mall
"Mau beli apa dulu?gua gak tau apa yang mereka butuhin" Aruna memang tidak tau apa-apa tentang bayi pasti adam tau "sama saya juga gak tau" Aruna tepuk jidat,pertama mereka masuk ke toko pakaian bayi karena mereka tidak mengerti dan para pelayan di toko itu menawarkan pakaian-pakaian lucu-lucu Aruna meminta Adam memborongnya tak tanggung-tanggung satu toko mereka beli "beli apa lagi dam?" Adam mengangkat bahu tanda tidak tau "coba kita beli troli buat mereka masa kita mau gendong terus" Aruna menjentikkan jarinya setuju "yaudah yuk" mereka masuk ke toko perlengkapan bayi Aruna dan Adam membeli troli,roda jalan,tempat tidur bayi,mainan bayi dan banyak lagi "dam banyak banget gpp nih di kuras abis buat anak-anak ini?" Aruna takut uang Adam habis "gpp demi mereka sekali-kali lagian uang aku gak bakalan abis sampe 7 turunan" Aruna memutar bola matanya jengah karena virus narsis Adam keluar "yaudah kita beli kebutuhan yang lain" Adam membawa mereka ke tempat belanja kebutuhan ia membeli kebutuhan pokok,kebutuhan Aruna,kebutuhannya dan bayi itu setelah selesai semua mereka langsung pulang karena haru ini begitu melelahkan.
"Kita belum kasih nama sama mereka" Aruna mengangguk "kira-kira siapa yah?" mereka nampak berfikir "gimana kalo yang cowok namanya Idam dan yang cewek Irina?" Aruna mengangguk setuju "Adam?Idam?Aruna?Irina?" Adam mengangguk lalu tersenyum, mereka baru saja sampai rumah dan di sambut kegaduhan oleh kedua keluarga itu karena melihat Aruna membawa 2 bayi "kalian udah punya anak?cepet amat dam baru juga tadi dam masa udah jadi lagi?" Aruna menyikut perut Adam karena Adam hanya diam tidak menjawab "jadi gini...bla...bla...bla...bla dan kita memutuskan merawat mereka dan rencananya Aku sama mereka bakalan pindah ke rumah yang udah aku siapin" Aruna mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Honey-Honey Wedding
Roman d'amourAruna Chalista Anak ke 3 dari 4 bersaudara,harus menerima kenyataan bahwa ia akan menikah dengan laki-laki pilihan orang tuanya di usia yang baru menginjak 21 tahun harus menikah karena kalau tidak namanya akan di blacklist dari nama pewaris dan sem...