"Harus ya pindah?" Aruna membereslan pakaiannya ke dalam koper yang besar tak lupa barang-barang yang lain ia masukan ke koper yang lain "itu barang kamu doang?" Aruna mengangguk "ini belum semua,jadi rencananya di rumah baru gua bakalan bikin tempat khusus pakaian gua,lo,dan si kembar disana pasti adakan ruangan besar?" Adam mengangguk seperti orang idiot "udah yuk" Adam membantu Aruna membawa kopernya "kakak aku pasti bakalan kangen" Moza memeluknya "kakak juga,jaga diri yah,ma pa aku pamit,bang" Boy memeluknya erat "nikah juga lo sama dia" Aruna tersenyum "bang juna titip mereka" Arjuna mengangguk lalu mengacak-acak rambut Aruna "kita permisi" mereka pun pergi.
Di mobil Adam hanya fokus menyetir sedangkan Aruna sibuk dengan si kembar "Aduhh Idam sama Irina pules banget bobonya sampe yang di sini di lupakan" sambil mengecup pipi mereka "segitunya sama mereka, sama saya aja gak gitu" Aruna menatap Adam "emang kenapa sirik aja sama bayi juga" muka Adam cemberut karena Aruna "udah sampe" Adam membantu Aruna menurunkan koper-kopernya sedang kan Aruna mendorong troli si kembar "makasih udah bantu" Adam hanya merespon dengan Hmm saja,barang-barang yang tadi mereka beli sudah datang "langsung ke atas yah pa" si kembar ada di tangan Adam sedangkan Aruna sibuk mengarahkan tukang-tukang tadi,setelah selesai ia membereskan pakaian si kembar di bantu pembantu di rumah Adam "wah non banyak banget non?padahal kalo beli kaya gini ajak-ajak inah non biar nanti inah bantu pilih-pilih" Aruna memasukan pakaian si kembar ke lemari besar "nanti bi saya pasti ajak bibi lagian tadi itu ngedadak bi jadi Adam maen borong aja" Bi inah tersenyum "mas Adam itu orang gak boros non beli seperlunya aja bahkan kalo ngomong juga seperlunya" Aruna hanya ber oh ria "makasih yah bi udah bantuin" Bi inah hanya mengangguk,Aruna turun dari lantai 2 saat di ruang keluarga ia melihat Adam tidur di bawah dan si kembar di sofa yang juga tidur Aruna dan bi inah membawa si kembar kekamar mereka "dam bangun,pindah tidurnya sana" Adam menggeliatkan tubuhnya saat meraba sofa ia terkejut karena si kembar tidak ada "si kembar mana?" Aruna hendak menjawab tapi ia berniat mengerjai Adam "loh bukannya sama kamu tadi?" Adam mulai panik ia mencari si kembar di sudut-sudut rumah bahkan ke dalam laci-laci "damm..kamu tenang" Aruna mencoba menenangkan Adam tapi Adam makin rusuh "gimana mau tenang,idam sama irina gak ada kamu gak khawatir?" Aruna menggelengkan kepalanya "mereka tidur di kamarnya tadi bi Inah bawa mereka" Aruna berlalu setelah mengatakan itu Adam bernafas lega jika si kembar ada di kamarnya.pintu rumah di ketuk oleh seseorang di luar Adam membukanya ternyata itu "Anneth?ngapain kesini?" Anneth langsung masuk sebelum Adam menyuruhnya masuk "emang kenapa?hak dong aku main ke rumah pacar aku lagian kenapa kamu tinggalin aku sih?" Adam menghampiri Anneth "kita udah gak ada hubungan apa-apa lagi" Aruna keluar dari kamar sambil membetulkan kancing-kancing bajunya "siapa dam?" Anneth terkejut ketika melihat gadis itu di rumah kekasihnya "ngapain kamu disini" Aruna mengangkat alisnya sebelah "lah inikan rumah suami gua jadi salah kalo gua di rumah suami gua,dan lo ngapain sih kesini?" Anneth memandang Adam bertanya dan Adam hanya mengangguk Anneth berjalan ke hadapan Adam dan cupp...Anneth mengecup bibir Adam Aruna memelototkan matanya lalu menarik Adam untuk berdiri di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honey-Honey Wedding
Storie d'amoreAruna Chalista Anak ke 3 dari 4 bersaudara,harus menerima kenyataan bahwa ia akan menikah dengan laki-laki pilihan orang tuanya di usia yang baru menginjak 21 tahun harus menikah karena kalau tidak namanya akan di blacklist dari nama pewaris dan sem...