"Kamu gak usah makan siang di luar yah,kita makan siang di sini aja sama-sama" Adam masih diam membisu Aruna mengajak si kembar bermain "anak siapa ini?pasti anak Bunda sama Ayah yah" mereka mencoba untuk tengkurap tapi gagal mereka terus mencoba nya "ayok sayang kalian bisa Bunda dukung kalian kiddo" ia terus menyemangatinya dan mereka berhasil "yeayy anak Bunda emang pinter-pinter" Adam menghampiri mereka dan ikut bermain "Idam,sini nak Ayah di sini" Idam berbalik karena mendengar suara Ayahnya ia nampak senang melihat Ayahnya "sini baby boy" Idam berusaha menghampiri Adam dan akhirnya bisa "wah anak Ayah hebat" Irina menangis karena Adam tidak adil "kenapa baby girl nya ayah sini-sini" Irina melakukan hal yang sama seperti Idam kini mereka berdua ada di pangkuan Adam "kamu kan belum makan biar aku suapin yah, kayanya mereka betah deh" benar kata Aruna mereka menangis jika Adam menurunkan mereka,Aruna menyuapi Adam dengan penuh perhatian Idam dan Irina melambaikan tangannya agar Aruna menyuapi mereka juga "aduhh anak Bunda juga mau makan yah " Aruna membuatkan makanan untuk mereka,Adam menidurkan mereka di trolinya "ayok kita makan siang" ia menyuapi si kembar dengan telaten jika salah satu si kembar cegukan Aruna memberikan mereka minum.
Aruna dan Adam mereka pulang bersama karena permintaan Adam tapi sebelum pulang Adam mengajak mereka kerumah papanya karena setelah menikah ia tidak pernah kesana lagi "Assalamualaikum" tidak ada jawaban sama sekali,tetapi pembantunya menghampiri mereka "eh ada mas Adam,ibu sama bapak udah berangkat mas ke solo" Adam bingung ada apa mereka pergi "yaudah saya pamit yah bi,titip rumah Assalamualaikum" mereka pun pamit dan kembali pulang kerumah mereka.
Aruna sedang ada di kamar si kembar untuk menidurkan mereka, tiba-tiba tangan seseorang melingkar di perutnya "Adam.." belum Aruna selesai bicara Adam sudah memotongnya "jangan dilepasin aku butuh pelukan kamu Aruna" Aruna memutar tubuhnya dan kini mereka berhadapan "kamu kenapa sih dam?" Adam enggan melepaskan pelukannya "selama ini aku berusaha buat tahan diri Aruna tapi sekarang aku udah gak bisa tahan lagi" Aruna mengelus wajah tampan Adam "apa yang kamu mau dam?" Adam menarik tangan Aruna kekamar mereka tak lupa menguncinya "ko ke kamar sih?" Adam mendudukan Aruna di tepi tempat tidurnya "kasih hak aku Aruna" Aruna sempat menjauh Adam menggenggam tangannya "kalo kamu belum siap gpp ko aku gak bakalan paksa kamu" Aruna sempat diam dan berfikir "aku bakalan kasih hak kamu dam,tapi aku belum siap buat hamil karena Idam sama Irina masih kecil setelah mereka berusia 3 tahun aku siap buat punya anak, kamu gak keberatan kan?" Adam mengerti kemauan Aruna akhirnya ia menyetujuinya Aruna memeluknya.
2 bulan kemudian.
Kebetulan hari ini long weekend Aruna berencana mengajak Adam dan si kembar untuk pergi ke rumah orang tuanya karena mama menelponnya sambil menangis karena sudah 2 bulan ini Aruna tidak berkunjung "Ayah bangun yah,udah siang loh katanya mau anter Bunda ke rumah mama" Adam bangun dari tidurnya "Bunda udah siapin Air anget buat mandi" semenjak kejadian dimana Adam meminta hak nya mereka sepakat untuk tidak memanggil nama lagi karena si kembar menirunya di usia yang menginjak 7 bulan mereka sering membuat ulah hingga Aruna dan Adam kewalahan kini mereka sudah bisa merangkak dan mengucapkan beberapa kalimat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Honey-Honey Wedding
RomanceAruna Chalista Anak ke 3 dari 4 bersaudara,harus menerima kenyataan bahwa ia akan menikah dengan laki-laki pilihan orang tuanya di usia yang baru menginjak 21 tahun harus menikah karena kalau tidak namanya akan di blacklist dari nama pewaris dan sem...