"Mau Mesen apa lo, Ly?" ucap Nabila sambil menatap sahabatnya yang sekarang sedang menelungkupkan kepala di lipatan tangan.
Mereka baru berada di kantin, seharusnya setengah jam yang lalu mereka sudah berada disini. Tapi karena jam istirahat mereka dipotong, oleh guru pelajaran Kimia, jadinya ya.. seperti ini, hanya ditambah beberapa menit waktu istirahat awal, dan dimasukan kedalam istirahat kedua.
Untung pelajaran kedua gurunya sedang berhalangan. Jadi kelas XI IPA-2 bisa berkeliaran di kantin. Dengan hati-hati tentu saja.
"Gue laper Bilaaaa" terdengar Rengekan gadis yang dipanggil 'La' itu sambil mendongak menatap sahabat semasa sekolahnya ini..
"Ck. Iya tau, ini makanya pesen. Gue pesenin." Nabila menekuk kedua kakinya— pegal karena sedaritadi berdiri.
"Bakso deh, gak pake sayur, cuma pake mie putih sama kuning." Lyra akhirnya duduk tegak dengan Wajah lesunya. Nabila mengangguk lalu berlalu.
Lyra Auxilya. Gadis dengan mata hijau disebelah kanan dan Turquiose di sebelah kiri ini tidak menyukai sayur dalam bentuk apapun.
Gadis dengan kepribadian tertutup ini sangat jarang atau bahkan mungkin tidak bisa mempercayai orang lain. Ia memiliki sifat cukup egois dan peduli di waktu bersamaan.
Warna matanya bisa menebak itu jika seseorang mengetahui arti warna mata. Gadis belasteran ini sekarang tinggal dan lahir di Indonesia sama seperti Papanya.
Dia cukup disukai di SMA Chandrya. Wajahnya bak dewi yunani membuat para lelaki mendambakannya menjadi pacar.
Lyra melamun di saat kantin mulai ramai karena jam istirahat kedua dimulai. Di sekolahnya memang dua kali untuk waktu istirahat, dan hanya dibatasi satu mata pelajaran berwaktu 3 jam.
Istirahat pertama hanya diberi waktu setengah jam. Dan yang kedua satu jam full. Karena dengan istirahat begitu sekolahnya pulang jam 4 Sore.
Ia tidak sadar jika sedari tadi ada yang memperhatikannya dari sudut kantin.
Lelaki itu, menatap gadis yang disukainya dari 3 bulan lalu, yang saat ini sedang melamun. Ia menarik sudut bibirnya menghasilkan senyum tipis.
Sangat jarang baginya untuk tersenyum. Sahabatnya saja jarang sekali melihatnya tersenyum seperti dulu.
"Senyum gara-gara Lyra lagi lo res?" ucap sahabatnya sambil ikut melihat Lyra yang sekarang sedang tertawa dengan sahabatnya yang mereka tahu bernama Nabila.
"Gue ngedukung lo sama Lyra nih ya. Sebagai sahabat, gue bener-bener bahagia bisa liat lo kek gini. Gue kira setelah perginya dia lo jadi Maho. Kan, takut gue." ucapnya panjang lebar sambil memasukan sepotong cilok kedalam mulutnya.
Yang dibicarakan masih menatap Lyra dengan tatapan hangat sambil berbicara, "Gue bener-bener mikir sekarang lo yang maho Reg,"
Regal hanya mendengus mendengar sahabatnya itu malah menghinanya.
"Kampret."
Lalu, Regal teringat. "Nanti, jadi di lapang pulang sekolah?" tanya Regal penasaran. Yang ditanya mengangguk mantap.
"Mampus lo kalo ditolak. Lagi penuh-penuhnya lapangan kalo lo inget. Dan nanti bakal nyebar berita.. 'Ketua basket SMA Chandrya ditolak gadis bermata indah.' Trending topik sampe kita lulus dah tuh" Jelas Regal mengebu sambil mengangkat kedua tangan seperti tengah menekan sesuatu.
"Itu gaakan terjadi. She's mine. Slalu gitu, Apapun caranya." ucapnya mantap.
Regal kembali mendengus sambil memasukab ciloknya yang terakhir lalu berucap.
"Cih, pacar tipe Posessive Dasar."
-TBC-
Menyalurkan hobiku!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE | [TSC#1] (COMPLETE)
Randompo·se·sif /posésif/ a bersifat merasa menjadi pemilik; mempunyai sifat cemburu Kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk tujuan pribadi. ➖...