Sering kali.
Teriakan itu menggema dalam bisu.
Jeritan yang bising dirangkum dalam hening.
Sudah sekian lama di beberapa waktu ke belakang, Dia seakan menunjukkan begitu hina nya kekejaman dunia.
Ia tidak munafik bahwa ia baik-baik saja dengan semua sikap konyol dan tidak pedulinya.Hingga ia pernah menilai ikhlas dan tidak peduli hanya disekat selembar kain tipis.
Ia tidak senaif itu bahwa ia menganggap sepele atas apa-apa yang sudah menimpanya selama ini.
Ia selalu merengek mengeluh atas alur skenario-Nya untuk hidupnya.
Hingga tak jarang bantal guling mukena sajadah ikut lembab seperti matanya yang sembab.
Kadang...Orang yang terlihat konyol dan seolah merasa paling bahagia itu menyimpan banyak luka yang ia tutupi semata agar orang lain tidak mengetahui kelamnya jalan hidup yang dia alami.
Karena, ia selalu menekan pada pandangannya 'untuk apa dunia tahu masalahku? Toh setelah mengetahui pun dunia akan tetap berputar pada porosnya'.
Ia menciptakan bahagia dengan caranya sendiri.Walaupun mungkin topeng yang akan terus dipakai itu perlahan akan membuatnya skeptis.
Sebenarnya, ia kehilangan arah.