Tidak ada rangkulan atau apapun itu untuk yang sekarang. Semuanya seperti dominan pada yang sudah dominan. Hidup penuh tingkatan gradasi. Tidak ada kerataan.
Pada awalnya saya hanya mengetahui secara teori perihal ‘penilaian manusia’. Tapi, sekarang saya merasakan betapa kejadian nyata itu beribu kali lipat lebih menyakitkan sekalipun dari rangkaian diksi kesakitan menyedihkan seseorang. Bukan. Bukan haus akan penilaian, tapi hidup di lingkungan penuh kasta itu menunjukkan kualitas dirimu.
Awalnya ketidakpedulian menguasai pikiran dan kelapangan hati lebih diunggulkan selama menghadapi peristiwa yang sebenarnya mencubit hati. Tapi, untuk sampai sejauh ini, dirasa perlu mengupgrade diri sendiri agar bisa lebih berguna, agar bisa lebih berkualitas, agar bisa lebih bermanfaat. Ya. Pikiran positifnya, ini hanya perihal waktu.Bohong jika tidak ada kesakitan yang dirasa dikala merasakan apa itu diskriminasi secara halus di hadapan publik. Sebenarnya kala itu pandangan sudah mengabur, dan ingin rasanya tenggelam di dasar palung lautan paling dalam. Merutuki diri sendiri, atas mungkin kesalahan yang tidak disadari. Ini lebih menyakitkan dari sekadar rentetan diksi ‘Jangan terlalu dipikirkan, penilaian manusia itu tidak penting, yang penting penilaian Allah.’
Guys, memang tidak ada yang salah dari kalimat itu, mungkin itu sebagai sedikit motivasi untuk jangan terlalu terpuruk. Tapi actionnya tidak semudah berkata ‘Jangan terlalu dipikirkan’. Lingkungan berperan besar atas kenyamanan kita hidup sehari-hari. Menabung ridho Illahi.
Hikmahnya kekuatan hati, kelapangan hati, orang yang jarang pernah merasa kesakitan pada batinnya, sebenarnya diragukan seberapa kualitas kekuatan hatinya, imannya.
Khawatir jika seketika beban menimpa dari berbagai sisi yang mengguncang batinnya. Dia tidak bisa mengendalikan dirinya. Jadi, bersyukurlah kamu yang pada sewaktu-waktu beban berat menimpa, kamu tidak lagi kaget. Karena, kekuatan hatimu sudah terbiasa dengan hal-hal semacam itu.
Besok, mungkin kamu akan tertawa geli mengingat betapa dramatisnya dulu ketika dihadapkan pada hal yang tidak seberapa dibanding yang sekarang, atau yang akan datang. Oleh karenanya, kamu dapat mempersiapkan kelapangan hati untuk tidak merasa paling menderita menghadapi beban yang lebih berat dari hari ini.
Oke cukup sekian ungkapan diksi tidak nyambung dari saya, semoga setidaknya kalian yang membaca bisa menangkap makna dari tulisan absurd yang saya sendiri bingung tema pembahasannya apa :D.
@Penahisa
![](https://img.wattpad.com/cover/168995117-288-k686084.jpg)