"Ngapain lagi kesini?"
"Hey...sedikit saja bisakah kau bersikap manis padaku?"
"Sama lo?jangan harap batz"ucap nae ketus sambil memegang kakinya yang terkilir.
"Baiklah, maaf..apakah kakimu masih sakit?"
"Gak usah sok peduli.ini kan juga gara gara lo"
"Ah...baiklah..sebagai maafku maukah kau kuantar pulang nae?aku akan merasa bersalah jika kau menolaknya
"Hah..apa batz ini sedang tidak sehat otaknya? Kenapa perilaku dan bicaranya mendadak lembut padaku? Sungguh mencurigakan"batin nae melihat perubahan batz yang signifikan.
"Hey...nae..kok bengong? Mau kan?
"Elo mau nganter gue? Elo aja tadi ninggalin gue gitu aja dan gak bertanggung jawab.jangan jangan maksud nganter gue, nanti ditengah jalan gue dilempar ke sungai,ahhh.. gue gak mau"ucap nae ketus dan masih memijat mijat kakinya.
"Yaampun nae, aku tak sejahat itu.dan aku hanya khawathir padamu.tadi aku hanya ke toilet saja"
"Nae hanya diam dan tidak menjawab apapun perkataan batz.sungguh cara bicara batz sangat menjengkelkan bagi nae.
"Sumpah batz..lo aneh tau gak."batin nae yang menatap batz dengan tatapan heran
.
.
.
.
."Bisakah kita berteman untuk seterusnya nae? Jujur Aku sudah lelah bertengkar terus denganmu..aku tidak ingin menjadi penyebab kekesalanmu setiap hari.ah...itu membuatku pusing saja."ucap batz sambil mengacak rambutnya.
"Nae melototkan matanya dan hanya tersenyum kecil sekaligus heran kenapa batz tiba tiba saja menjadi berubah 180 derajat...ah bukan...bahkan 270 derajat sampai merasa dunia ini terbalik."
"Heh bodoh..apa lo lagi ngerjain gue dan ingin buat gue celaka hah? Akal muslihat lo dah gue baca dan jangan harap gue kena jebakan lo."
"Hah..kau ini"ucap batz sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar dan langsung memunggukkan punggungnya.
"Ayolah naik..aku akan mengantarkanmu pulang.tidak ada penolakan"ucap batz sambil menyuruh nae naik kepunggungnya.
"Gue gak mau..mending lo pergi sana.biar gue nyuruh ink buat kesini.lagian gue juga bawa mobil.dan gue bisa pulang sendiri."ucap nae sambil menyilangkan tangannya didadanya.
"Aisshhh kau ini..."ucap batz yang langsung menarik tangan nae dan langsung menggendong nae dengan paksa."
"Ah....ngapain sih lo..lepas gak..udah gue bilang gue gak mau.kenapa sih lo tu sukanya maksa..benci gue sama lo"
"Terserah kau membenciku itu tidak masalah bagiku lagi.dan sekarang berpeganganlah yang erat karena aku tidak ingin kau jatuh lagi"ucap batz dan langsung membawa nae keluar dari ruangan klinik itu.
.
.
.
.
"Kau sungguh menyebalkan sekali..ah kenapa gue harus kejebak setiap hari seperti ini sama lo"ucap nae ketus dan batz langsung merapatkan dirinya untuk menggendong nae."Hey..biasakanlah nona..karena aku tidak akan berhenti untuk mengganggumu."ucap batz pada nae.
.
."Nae yang merasa kesal membuang mukanya kesamping, dan saat itu mereka berdua sedang melewati lorong kelas yang berkaca.dan tanpa sengaja nae melihat wajah batz dari kaca itu.nae melihat batz tersenyum manis, dan tanpa batz sadari nae selalu memperhatikan wajahnya..
"Nae masih menatap wajah batz yang selalu tersenyum di sepanjang jalan seperti batz sedang menahan sebuah kesenangan dan senyumannya itu.
"Nae kembali menatap punggung batz dan hanya bisa geleng geleng kepala mengingat tingkah batz yang benar benar sangat aneh setiap berhadapan dengannya."