Hari sabtu, Hari bahagia dimana siswa di SMK yang telah menggunakan sistem fullday (5 hari kerja) libur.
Seperti hal nya yang aku alami pada hari itu. Ya, hari itu aku memilih untuk libur dan tidak mengikuti kegiatan ekstra di sekolahan.
Karena, alasan klasik aku takut jika bertemu Klasiku. Bukan takut sih, tapi lebih menjurus ke perasaan malu jika bertemu Klasiku.Tentu saja karena potret senja yang belum kunjung ku kirim kepada Klasiku. Bukan apa - apa, pasalnya Aku masih di ambang ke bingungan dan ke labilan karena bingung potret senja mana yang harus Aku kirimkan.
Pagi hari itu, Aku telah selesai memback-up semua potret senja yang telah Aku kumpulkan berhari - hari.
Dan sebenarnya, Kakakku pun telah menunjuk potret senja yang menurut Dia sangatlah bagus untuk dikirim ke Klasiku. Tapi, hari itu Kakakku memutuskan untuk puasa berbicara dengan ku. Haha, karena aku lupa akan janji ku untuk membelikan Es krim untuknya."Kak, yang ini beneran yang mau dikirim?" Kataku sembari memasuki tempat tidur Kakakku.
Kakakku pun hanya diam tanpa mau menjawab pertanyaan ku.
Lantas Aku pun beranjak dari tempat tidur Kakakku dan berteriak.
"Aku beli Es krim dulu yaa".Teriak ku sambil membuka pintu rumahku."Dua ya dekkk!!!!" Teriak Kakakku sambil tersenyum licik padaku.
Yaa, mau gimana lagi. Daripada Kita diem - dieman mending nurutin kemauan Kakakku.
Dengan terpaksa Aku pun membeli 3 Es Krim di minimarket yang tak jauh dari rumahku karena, saat itu Akupun juga ingin makan Es krim.***
"Nih Es Krimnya dua!". Ucapku sambil memasuki tempat tidur Kakakku.
"Widih, Makasih. Buruan dikirim sana fotonya". Jawabnya dengan wajah tak merasa berdosa.
"Serius yang ini?" Tanyaku sekali lagi.
Kakakku hanya menganggukkan kepalanya karena dia sedang sibuk menghabiskan Es Krimnya.Hari itu, Aku berada di Rumah sendiri. Kakakku bekerja, Ayahku bekerja, dan Ibu serta Adikku sedang berada di rumah Nenekku.
Sambil menggeser - geser potret senja. Akhirnya, sekitar 2-3 foto telah Aku kirim ke Klasiku.
Lega sih tapi..
Lupakan!***
Keesokan Harinya, Hari Minggu. Hari dimana para siswa lebih memilih melanjutkan mimpi nya dari pada beranjak dari kasur lusuh dan mulai meraih mimpinya.
Dan, itulah yang Aku lakukan di Hari Minggu. Melanjutkan mimpi tapi, tak hanya sekadar mimpi abal - abal pada umunya. Ini mimpi yang menjurus ke alur masa depanku.
Puas bermimpi, Aku pun beranjak bangun dari tempat tidurku dan menuju dapur.
Karena, bermimpi pun butuh asupan.Hari itu, Aku telah menerima sebuah caption dari Klasiku yang menurutku sangat, sangat bahkan sangat sangat indah. Caption itu sampai membuat diriku lebih mengaguminya.
Pasalnya, Aku tak pernah tahu kalau dalam hal merangkai aksara aku berada sangaaaaatttttttt jauh sekali dengan Klasiku. Ibarat apa yaa, ya seperti sebuah debu dengan permata cantik.
Dan Ya, tentu saja akulah debu itu. Ah, Sudahlah.
Jadi, tak usah diperpanjang wahai pembaca setia.Akupun langsung berinisiatif untuk segera memposting potret dengan diiringi caption dari Klasiku.
Tapi sial, rasa inisiatif ku harus terhalang dengan kelemotan Handphoneku yang pada saat itu bisa terbilang saat lawas yang mungkin seharusnya sudah masuk museum sih ini.
Dan akhirnya, dengan kesabaran penuh aku mulai menginputkan potret senja yang menurut Kakakku itulah yang terbaik dan caption terbaik yang tak perlu di ragukan lagi dari seorang Klasiku.***
Malam hari, Sekitar pukul 19.00 WIB. Akhirnya,Handphone jadul yang masih ku pelihara sampai sekarang telah menyelesaikan tugasnya. Dan terunggahlah potret senja dengan diiringi caption indah dari seorang Klasiku di account media sosial ku.
Tak butuh waktu lebih dari 5 menit untuk seorang Klasiku untuk sekedar melayangkan like nya untuk postinganku kali ini.
Dan, sesuai yang Aku lakukan sebelumnya Klasiku pun juga merepost postingan dari ku di account media sosial miliknya.
Seneng - seneng gimana gitu, campur aduk lah pokoknya perasaanku kala itu.Kalau diutarakan, mungkin akan menghabiskan beberapa lembar kertas putih yang tak berdosa. Nah, dari pada boros lebih baik hanya Aku sendiri saja yang mengetahui seberapa bahagianya diriku pada saat itu.
Bukan curang, Tapi, memang kebahagian saat itu teramat sangat berharga bila aku utarakan.
Sudahhh Lupakan tentang kebahagian ku.
Tak terasa malam hari ini berlalu sangat cepat. Jam dinding kamar tidurku telah menunjukan sekitar pukul 21.10 WIB.
Dan pasti kalian semua tahu apa yang akan Aku lakukan. Ya tentu saja, Aku akan mengakhiri cerita kebahagiaanku pada malam itu. Dan melanjutkan nya di dalam mimpi.
.
.
.
.
.
.
Hai, para pembaca yang setiaaaaaa!. Maaf ya kali ini slow update. Sekarang bukan 1 minggu sekali update tapi, sekarang saya akan melakukan 2 minggu sekali update. Jadi, sabar nunggu kelanjutan kisahnya yaaa anggap saja seperti nunggu Doi. Hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku dan Klasiku
Short StoryCerita ini memaparkan tentang kisah Aku (Penulis) dan Klasiku (Nama Sajak). Disini akan ada beberapa Episode dan akan berlanjut. Stay read!