"Aku pun sama sepertimu. Aku.. Sudah lama menyukai mu" Ucap Klasiku.
***
"Bangun woy, sekolah enggak?" Teriak kakakku yang sontak membuatku terbangun dari mimpi indah ku.
Entah kenapa hari ini aku senang sekali. Seperti benar-benar menjadi anak millenial yang sedang kasmaran.
Seperti layaknya anak millenial yang baru mengenal cinta.Padahal hal ini bukan kali pertama aku alami tapi entah mengapa perasaanku hari ini benar-benar beda dengan perasaan-perasaanku yang dulu juga pernah kasmaran.
Berangkat sekolah dengan semangat membara, senyum-senyum sendiri dan melakukan hal-hal yang menunjukan bahwa seseorang sedang kasmaran.
Sesampainya di kelas, aku belum berminat untuk menceritakan hal bahagia kepada ketiga temanku.
"Nanti aja lah" Batinku.
Jam pertama usai.
Aku dan ketiga temanku bersiap untuk ganti pakaian olahraga.
"Aaaa bakal ketemu Klasiku nih" Batinku yang tak lupa kuiringi seutas senyum simpul.
Sesampainya di ruang ganti, aku ppun mulai berbagi kisah bahagiaku pada ketiga temanku.
"Em, kemarin Klasiku bilang kalau dia suka sama aku" Ucapan pertamaku mulai membuka obrolan.
"Hah? Beneran?"
"Bilang langsung atau via chating?"
"Ciee yang berbunga-bunga"
"Ah, apaan sih. Iya beneran dan dia bilang langsung. Kemarin, di parkiran.. Berdua"
"Aaa cie cie, makan-makan dong nih"
"Idih apaan lu alay, gitu aja makan-makan" Ucapku sinis.
"Iya deh iya yang baru kasmaran"
***
Sesampainya di kelas aku dan ketiga temanku langsung menuju kelapangan sepak bola untuk mengikuti pelajaran olahraga.
Sengaja, aku tidak mencari dimana keberadaan Klasiku. Walaupun sesekali aku melirik keberadaan segerombolan teman-teman kelasnya yang sedang melangsungkan pembelajaran di lapangan voli.
Tak sengaja, benar-benar tak sengaja. Ku dapati Klasiku yang sedang bermain bola voli dan tanpa sadar aku berkata pada ketiga temanku;
"Aaaa kiyud banget sih"
"Siapa?"
"Aaa aku paham aku paham. Kan dia baru kasmaran er, maklumin lah" Jawab Niken, Jail.
"Duh, bahaya nih kalau semua nanti tahu gara-gara mereka bertiga" Batinku.
"Yuk ke kelas yuk" Ajak Niken.
Memang sudah jadi kebiasaan aku dengan ketiga temanku yang pada setiap jam pelajaran olahraga selalu mendahului ke kelas, padahal pelajaran baru dimulai 30 menit yang lalu.
"Kantin kuy" Ajak Dwi sebagai pelopor pembolosan jam pelajaran bagi Aku dan kedua temanku.
Sesampainya di kantin, seperti biasa, Aku dan ketiga temanku makan bersama, dan tak lupa harus ada bahasan yang di perbincangkan pada saat makan berlangsung.
Dan naasnya akulah yang menjadi pembahasan pada hari itu.
"Kemarin ceritanya gimana oy?"
"Aduh, kenapa harus gue sihh" Ucapku pasrah.
"Sekali-kali lu yang kena, jangan lu yang mulai mulu. Biar impas"
"Ya gitu ceritanya"
"Elah, lu kira kita dukun bisa nebak cerita lu itu"
"Gini, kan kemaren aku pulang sore. Waktu aku mau pulang datang tuh doi nanya, mau pulang? Tunggu ya. Aku sekalian. Ya udahlah aku tunggu, akhirnya aku, doi dan satu teman nya pulang. Nyampe di parkiran teman si doi pulang duluan. Ya, tinggal aku dan doi. Terus doi duduk, terus aku juga duduk, terus doi bilang gitu, terus aku ya gitu deh"
"Aku jadi pengen kasmaran lagi deh" Ucap Erika yang sedang melewati masa LDR yang kini telah menginjak usia 3 tahun LDR.
"Makanya er, si doi lu suruh ke Karanganyar sini. Sekolah jauh-jauh dapet apa?"
"Dih, tuh mulut" Ucapku sambil melahap gorengan yang ada di depanku.
***
Setelah selesai makan, bukan makan sih namanya. Aku ulangi. Setelah selesai ngerumpi aku dan ketiga temanku menuju ke kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
Pelajaran selanjutnya adalah mapel kejuruan. Aku dan ketiga temanku belum juga berganti pakaian. Sudah biasa, yang lain udah nyampe Laboratorium Komputer, Aku dan ketiga temanku baru mulai ganti pakaian.
Sesampainya di LK aku dan ketiga temanku langsung mencari tempat untuk merebahkan badan.
Ya, inilah yang dilakukan seluruh siswa kelasku saat mapel kejuruan mendapati jam kosong."Cuy, temenin aku yuk" Ajak Dwi padaku.
"Kemana?"
"Nemenin temenku yang dari Telkom University mau minta ijin buat ngadain sosialisasi"
"Yaudah yuk"
"Kamu disini ya ken sama Erika"
"Okei"
Aku dan Dwi pun mulai meninggalkan LK dan menuju ke pos satpam.
Betapa terkejutnya Aku, di sebrang sana–di depan kantor guru, aku melihat Klasiku.
Malu, sebenarnya aku malu untuk menatap Klasiku. Tapi, apa daya, gara-gara tingkah lucu dan konyol dari Klasiku kedua mataku tak dapat lepas darinya.
Seperti untuk pertama kalinya aku mendapati Klasiku bertingkah seperti itu–berjalan dengan meletakkan buku di atas kepala.
"Aaa kiyud" Ucapku sembari mencubit lengan Dwi.
"Aduh sakit!, apa yang kiyud sih?" Decih Dwi sembari menyapu pandangannya.
"Ituu arah jam 3, lihat ada doi"
"Oyy Si Doi!!!!" teriak Dwi sontak membuatku kaget.
Aku dapati Klasiku menoleh, dan buku di atas kepalanya pun turut jatuh.
Senyum, Klasiku tersenyum!
Tak lama kemudian ponselku berdering.Klasiku
Online? Tapi, pesan gak dibales? Hayoo chatingan sama siapa?
"Eh, ini kan kata-kata ku kemarin di parkiran" Batinku dan dilengkapi dengan senyum tipis.
Benar-benar seperti bucin, ah dasar.
Aku
Aku tadi nemenin Dwi, terus Whatsapp ku berhenti di roomchat kamu.
Klasiku
Iya-iya aku paham kok.
Hanya rasa senang, bahagia, bahagia, dan bahagia yang kurasakan di hari ini.
"Oh, jadi seperti ini yang namanya kasmaran" Ucapku, tersenyum.
Halooo, pembaca setia AAdK❤🤗
Maaf ya kali ini, penulis telat banget update Eps. Nya, hehe.
Pantengin terus Eps. Selanjutnya yaaa🤗
Enjoy Reading❤Jangan lupa tinggalkan bintang❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku dan Klasiku
Short StoryCerita ini memaparkan tentang kisah Aku (Penulis) dan Klasiku (Nama Sajak). Disini akan ada beberapa Episode dan akan berlanjut. Stay read!