Gua nggak pernah bisa memahami kenapa orang-orang terdekat gua selalu penasaran dengan perjalanan cinta gua. Terutama cewek-cewek di keluarga gua, read: Olivia dan Bellavina. Mereka bakalan berada di barisan pertama jika berkaitan tentang ini dan harus diberi bold, italic serta underline bahwasanya adik-adik gua itu memang mempunyai insting yang kuat banget jika menyangkut soal cemewewnya Aghi.
Jangan bingung, sini gua kasih mekanisme singkat gimana caranya sebuah desas-desus tentang cewek yang lagi dekat sama gua bisa sampai terdengar oleh telinga dua orang itu.
Pertama, Bella pasti mendapatkan berita terbaru tentang cewek yang lagi digebet sama Aghi dari Atuy atau Abay atau Juna atau bisa jadi Hanif, karena mereka memang kenal dari zaman kita masih pakai seragam putih abu-abu. Potensi paling besar adalah dari Atuy alias Faturrahman wibu bau bawang, karena si kampret itu dari dulu memang bucin Bella. Si kampret itu bisa dengan bangsatnya membocorkan segala sesuatu tentang gua demi mendapatkan perhatian sepupu gua. Ya, memang serendah itu kesetiakawanan seorang Fatur dalam persahabatan kami. Sudah gua bilang kan sebelumnya, kalau Fatur dan bajingan adalah satu kesatuan?
Kemudian, Bella pasti secepatnya ngajak Olivia untuk berghibah karena congornya itu bakalan sariawan parah kalau nggak menggunjingkan kehidupan gua walau hanya sehari saja. Pada tahap ini merupakan titik paling kritis, sangat berbahaya. Berita yang Bella hebohkan berpotensi terdengar oleh Bunda. Dan satu rumah bakalan menagih sebuah konfirmasi serta klarifikasi dari gua.
Teringat masa ketika gua lagi dekat sama Dara, anak FISIP UI jurusan HI yang nggak sengaja kenal gara-gara bantuin Abay ngantar Jesika.
Ribet banget, kan? Oke, gua jelasin.
Jadi, sekitar enam atau tujuh bulan lalu, gua terpaksa terima permintaan Abay yang kebetulan harus ingkar janji karena nggak bisa ngantar sepupunya, si Jesika ke kampus. Awalnya jelas aja gua nolak disuruh jemput Jesika di Senci siang-siang bolong. Posisi gua saat itu masih di kampus, baru beres kelas. Ya memang sih, rute buat jemput Jesika nggak bikin gua harus mutar-mutar sampai mumet. Tetapi, berkat kegigihan Abay untuk membujuk gua, sampai dibantu oleh Bella yang notabene juga teman baiknya Jesika--hadeh, nggak ngerti sama sepasang mantan ini, doyan banget bikin gua repot--pada akhirnya gua pun menerima permintaan mereka. Walau dengan berat hati.
Sampai di kampus UI, Jesika bukan langsung minta antar ke Fakultasnya, dia malah menambah permintaan agar gua temanin dia ke Fakultas sebelah. Katanya mau ngambil sesuatu apa lah itu gua nggak terlalu paham. Daripada tambah ribet, gua iyain lagi. Kebetulan, orang yang Jesika temui itu adalah Dara. Waktu itu, gua nunggu di motor aja. Dari jauh ngelihatin Jesika yang asyik ngobrol sama cewek itu. Singkat cerita, ternyata Dara meminta kontak gua sama Jesika, lalu kita saling ngechat, jalan dan nonton beberapa kali, sampai akhirnya dia marah karena nggak bisa meluk gara-gara jaket gua bau asap rokok.
Astaghfirullah.
Coba pikir dah, mana ada cowok perokok nggak bau asap rokok? Hal itu adalah faktor dasar. Kalau nggak tahan sama baunya, jangan nekat buat dekat-dekat. Apalagi sampai meluk. Kebetulan jaket gua memang nggak sempat dicuci. Saat itu, gua juga belum punya mobil. Ke mana-mana jalan pakai motor. Dan pada kencan terakhir, bukannya pegangan kayak biasa, dia tiba-tiba peluk gua dari belakang. Erat. Gua sampai bisa ngerasain hidungnya nempel di bahu, serta rasa empuk-empuk di punggung gua. Ajib.
Setelah itu, kandaslah cerita tentang singgahnya gua di hati Dara. Keburu ilfeel. Gua malas sama cewek ribet macam Dara. Sama halnya kayak Ila. Belagak pengin mengubah gua menjadi cowok yang lebih baik seperti berhenti merokok, berhenti menghabiskan duit cuma buat hobi yang katanya nggak berguna, berhenti santuy di Jenja, sesekali ke Swillhouse--padahal itu semua fave spotnya Juna--atau terkadang ngumpul bareng teman laknat di kamar gua sambil minum anmer kalau kantong lagi kering parah.
![](https://img.wattpad.com/cover/159317346-288-k804255.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LEMONADE LOVE
Romance"When life gives you lemons, make lemonade." Pribahasa lain dengan makna yang sama adalah seperti "Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian; bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian." Terdenger keren, bukan? Akan tetapi, mungkin bag...