Canggung. Canggung sekali. Ini adalah suasana tercanggung yang pernah Lisa alami semasa hidupnya. Jadi, sedari tadi hanya ia yang berkutat dipantri dan pemuda itu, bersender seenaknya dibelakang. Menopang santai dengan tangan di wastafel dan tungkai kaki yang menggantung indah ke lantai.
Huh, ah Lisa lupa~ gadis itu mesti bertanya apa yang akan ia buat untuk malam ini. Setidaknya anggap saja Taehyung seperti majikan sekarang.
"Hmmm, kau ingin makan apa?" Lisa berbalik menatap pemuda dibelakangnya yang masih berdiri disana. Lebih tepatnya, memperhatikan Lisa dalam diam.
"Ayam goreng dan soju. Perut ini terlalu lama tak merasakan makanan sampah itu"
"Aaaaaaa, aku akan belikan padamu kalau tuan ini sudah sembuh."
Ia menepuk pundak Taehyung sekitar dua kali, lalu memilih untuk duduk dimeja makan. Mencepol rambutnya pony tail dengan tenang.
"Hmmm apa ya?" jemarinya mengetuk-ngetuk meja kaca itu. Penuh ukiran indah dan mewah. Lisa suka~
"Ada steak tuna dikulkas. Panaskan saja untukku"
"Wah, jinjja~ bagus deh kalau begitu. Aku tak perlu repot masak malam-malam" cengirnya.
Lisa pun berlalu menuju sudut pantri dimana kulkas berdiri tegap disana. Ia mengamati berpuluh-puluh foto yang terpajang di pintunya. Ada berbagai foto Taehyung dan nyonya Kim, stiker lambang berbagai negara dan puluhan polaroid Taehyung bersama teman- temannya.
Bermaksud hanya sekejap, tapi iris matanya menangkap sesuatu yang entah mulai kapan entah membuat hatinya lemah. Bukan apa-apa sebenarnya, hanya seorang pemuda yang merangkul seorang gadis. itu pose yang biasa, tapi pemuda didalam foto itu adalah Taehyung dan,
"Saranghae~ Jennie Kim" ejanya. Lisa mendapatkan sebuah tulisan tangan diujung foto tersebut.
Taehyung masih disana. Pemuda itu tahu apa yang membuat Lisa terdiam. Tapi, masa bodo~ itu tak ada lagi hubungannya dengan dia. Taehyung tak punya niatan sama sekali untuk melepas foto itu. Malah ia berfikir, bahwa masa lalu adalah bagian dari perjalanan. Jadi, Jennie Kim sekarang bagian dari masa lalunya. Tapi Lisa tak berpikir begitu.
"Nona Kim"
"A aa aa nde?"
"Apa ada masalah? Kenapa lama sekali"
"Mianhe, aku akan cepat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Time
FanfictionREPUBLISH TAELICE SHIPPER Setelah ini, diary hidupku akan penuh dengan kata kematian walaupun tak seorang pun mengharapkan itu. Ini selalu tentang waktu, waktu, dan waktu. Seberapa baik kah aku menghabiskannya. Karena setiap orang memiliki batas unt...