16

1.7K 250 19
                                    

🖤

"Ya, mereka semua disini. Untuk kita"

"Setidaknya, masih ada yang mengingat walau dengan kondisi yang memprihatinkan." sambung lisa.

Mereka berdiri ditengah-tengah koridor diantara orang-orang terkasih itu. Tuan dan nyonya kim duduk di kursi tunggu, jimin dan rose berdiri disebrangnya, dan Jisoo dan jisung menyender didekat pintu ICU. Sedangkan Jennie, ia membelah jalanan koridor dan berhenti tak jauh dari nyonya kim.

"Eomma, appa, bagaimana keadaan taehyung?"

"Kau mesti melihatnya jen, dia semakin parah"

Bersamaan itu pula, lisa terperangah disana. Berusaha menarik dirinya ke dunia nyata dan mencerna satu-persatu kalimat yang baru saja dirinya dengar. Eomma dan appa? Lalu jennie? maksudnya apa? Itu lelucon yang sangat-sangat tidak lucu. Ayolah, asdfghjllieudyryrkdkjd

"Tenang lice, aku sama terkejutnya dengan dirimu" pungkas taehyung meski manik nya tak beranjak barang sedikitpun dari Jennie. Kita tau bahwa dia adalah mantan kekasih kim taehyung. Hanya mantan, tak lebih. Bahkan orangtua taehyung memaksanya untuk bertunangan dengan Jisoo lalu panggilan itu? Cobalah berpositif thinking, mungkin saja mereka satu sama lain masih akrab dibelakang taehyung.

"Jennie tidak sedekat itu untuk memanggil eomma dan appa pada orang tuaku"

"Kau bisa membaca pikiran?"

"Entah, aku hanya merasa harus menjelaskannya padamu. Agar tak salah paham" taehyung menoleh kelisa--masih dengan ekspresi bengong nya di ambang batas normal.

"Yang aku tahu, Jennie adalah adik kandung Jisoo"

"Aku tidak bisa menebak apapun" balas lisa. Ini harus dipecahkan. Ada rahasia dibalik semua ini, Jisoo, Jennie, tuan dan nyonya kim. Pasti ada sesuatu yang taehyung sendiri bahkan tidak tahu.

"Kau bilang jisung itu saudara jauh mu kan?" angguk taehyung "lalu Jisoo tunanganmu?" pemuda itu mengangguk sekali lagi. "Haish, aku gagal berpikir" lisa meremat surainya sendiri.

🖤

"Bagaimana dengan lisa?" gadis meriris kucing itu mendudukkan diri dihadapan rose. jennie yang memang kebetulan melihat rose tengah makan sendirian dikantin rumah sakit, berupaya untuk menghampiri gadis itu-- untuk memperkenalkan diri mungkin.

"eoh, ya. bisa dikatakan sangat parah sekarang"

"Bagaimana dengan operasi?" tanya Jennie.

Rose tak menyahut. Ia menatap Jennie sebentar lalu menurunkan pandangannya. Mengingat-ingat siapa gadis yang berada didepannya ini. Oh dia! Rose bertemu dengannya tadi bersama keluarga taehyung.

"Ya, lisa akan operasi. Bagaimana dengan taehyung? Kudengar pendonor sumsum tulangnya belum ada."

"Kami sedang mencari, tapi jika tak ada yang cocok setelah tenggang waktu dari dokter berakhir, aku yang akan mendonor"

"Kita sama-sama mengharapkan kesembuhan mereka" pungkas rose.
"maaf sebelumnya, tapi aku belum tahu namamu" sl

"Oh, aku Jennie. Jennie kim" ia mengulurkan tangan kanannya kearah rose, dan disambut dengan hangat oleh gadis itu.

"Aku rose, sahabatnya lisa"
"Dan calon kakak iparnya juga?" ledek Jennie membuat rose tersipu dan tersenyum tipis di meja nya.

"Benar, aku dan kakaknya lisa akan menikah. Tapi setelah lisa kembali bersama kami. Dan oh ya, bagaimana kau bisa tahu aku?"

"Ah, itu. Ibu yang memberi tahu ku. Tentang kalian dan juga perkembangan lisa"

Rose tersentak, sedikit menampilkan guratan-guratan kekagetan. "Nyonya kim itu ibumu?"

"hmmm" angguk Jennie.

Rose menggeleng. Mungkin, dia hanya tak fokus terhadap pembicaraan mereka, karena sudah jelas Jennie memanggil dirinya sendiri dengan marga yang sama dengan taehyung, yaitu kim.

"Baguslah. Kalau begitu, operasi taehyung akan berhasil mengingat kecocokan sumsum tulang akan lebih besar antara saudara kandung, ketimbang antara orangtua dan anak. Presentasinya sekitar 25%. Aku ikut senang mendengarnya, karena transplantasi sumsum tulang belakang itu sangat sulit mendapatkan donor yang cocok." senyum rose

"Wah, jiwa doktermu keluar." cengir Jennie

"Ah, kau bahkan tahu pekerjaanku" senyum rose.

Jennie memilih diam setelah itu. Meneguk whitecoffe yang tak sengaja ia beli tadi diluar rumah sakit. Tak terkecuali rose yang kembali mengaduk-aduk lesu minumannya diatas meja. Gadis itu meneguk sekilas lalu menegakkan pandangannya lagi kearah Jennie.

"Lalu, kau siapa nya taehyung?"

🖤

"jisung, pergilah ke kantin dulu, aku ingin bicara dengan Jisoo eonni"

jisung mengangguk setelah Jennie menepuk bahunya. remaja tanggung itu tak memberikan kilahan, namun dengan cepat menjauh dari kedua nuna nya tersebut. Ia jelas sudah paham, tentang keadaan yang menimpa taehyung dan betapa paniknya keluarganya itu mengenai sang pemuda. Jisung ikut merasa iba. Jika ia bisa membantu, dengan senang hati dirinya akan membantu. Harapannya cuma satu, taehyung cepat sembuh dan kembali bersama mereka.

"Sangat pelik" ia berlalu dengan kedua tangan yang berada disaku celana.

"Eon-"

"Kapan kau ingin mengungkap jati dirimu dihadapan taehyung? Jangan sampai terlambat jen"

Belum sempat Jennie berucap, Jisoo malah menambah tekanan itu. Ia juga merasa bersalah. Mesti membohongi taehyung dan beralih jadi kekasihnya selama bertahun-tahun. Meski yang ia lakukan adalah sepenuhnya buat kebahagiaan taehyung.

"Aku melakukannya juga demi taehyung eon. Sejak kecil aku tak pernah kenal dengannya, kami tak tumbuh bersama. Namun saat aku ingin memunculkan diri sebagai keluarga kim, dia malah memintaku untuk jadi kekasihnya. Asal eonni tahu, saat itu aku sangat menyesal sekaligus bahagia. Dulu, dia hanya bisa ku pandang lewat layar ponsel dan saat itu pula dia berubah jadi kekasihku.

Aku tahu itu adalah kesalahan besar untuk berpacaran dengan adik kandungku sendiri. Tapi saat eomma bilang dia mengidap kanker darah, aku malah mengiyakan ajakannya . Aku ingin membuatnya bahagia, karena yang aku tahu, penyakit itu sangat berbahaya Hingga mampu membuat pengidap tak memiliki harapan hidup. Hah" hela nya

"aku tidak mendoakan taehyung mati. Dan kita semua mengharapkan kesembuhannya. Saat itu, satu-satunya cara yang aku tahu agar dia bahagia, adalah menjadi kekasihnya. karena taehyung jatuh hati pada kakaknya sendiri"

Jisoo membawa Jennie dalam pelukannya. Gadis itu tahu, bagaimana Jennie begitu frustasi saat ia diputuskan oleh taehyung. Bukan karena Jennie mencintai taehyung, tapi karena gadis itu takut bahwa ia menyakiti adiknya sendiri. Sampai bertahun-tahun Jennie menghilang demi mendapatkan ketenangan atas murkanya taehyung pada dirinya. tapi saat ia ingin kembali, ia malah menemukan lisa disana. Tidak.

Jennie tidak cemburu, ia hanya takut tak ada lagi kesempatan baginya di hidup taehyung. Karena itu ia kembali sebelum semua terlambat. Karena sebagai kakak, begitu banyak penyesalan yang menghantui dirinya.











#

Jadi tuh, Jennie dateng buat mengklarifikasi jati diri dia guys. Yang awalnya kalian ngira Jennie jadi orang ketiga. Ternyata itu salah. Penghalang udh terungkat, adakah penghalang lain untuk menuju kebahagiaan taelice? Atau emang mereka gak bisa bersama?


TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang