"Lisa?"
Dua pasang netra itu saling bertemu. Setia berhadap-hadapan sejak posisi awalnya.
Taehyung baru saja menyelesaikan sarapan bersama Lisa yang masih menguyah roti berselai strawberry.
"Bisa tidak, menemaniku jalan ketaman, hanya sebentar lalu pulang cepat"
Pertanyaan Taehyung yang lebih mirip pernyataan itu membuatnya berhenti mengunyah. Hei, ini musim dingin. Mau melangkah bagaimana jika jalanan tertutup benda halus berwarna putih itu. Terbang? Silahkan saja jika bisa. Kalau perlu sewa jet pribadi hanya untuk mengantar pemuda itu ketaman depan komplek.
"Tidak boleh, suhunya masih sangat rendah. Jangan coba-coba keluar dari rumah"
"Kumohon-kumohon"
Lisa berjengit mendapati Taehyung dengan ekspresi seperti--ah itulah. Dirinya juga bingung ingin mengatakan bagaimana. Aegio mungkin, Lisa hanya ingat penyebutan untuk tingkah dibuat-buat supaya terkesan imut. Dan Taehyung melakukan itu sekarang.
Ayolah Kim Taehyung~ itu sangat aneh dimata Lisa. Bahkan setau dia, laki-laki tak sepatutnya melakukan hal memalukan seperti itu.
Blush
Cih, Sebenarnya siapa yang malu disini, kenapa wajah Lisa memerah sekarang, dan kenapa Taehyung sudah duduk tenang disampingnya seraya menarik-narik jemari tangan sang gadis.
Haduh, benar-benar cari kesempatan. Lisa tidak tenang jika begini.
Taehyung yang masih--dengan ekspresi bodohnya justru membuat Lisa tersenyum sangat tipis disana. Pemuda itu seperti bocah kecil yang merengek pada sang ibu. Dia lucu, dari kelakuannya begini saja Lisa jelas sudah tahu bahwa Taehyung adalah pemuda yang humoris berpangkat mood booster. Yah, terang saja Jennie tak mau melepas sosok pemuda disampingnya ini.
Taehyung masih juga belum berhenti merengek. Bahkan pemuda itu mulai menarik-narik lengan piyama Lisa menyisakan sebuah kekesalan pada sang gadis.
"Yak!!! Hajima"
Lisa berulang kali menepuk kepala Taehyung sepelan mungkin. Berusaha tidak keras padahal dirinya sendiri sedang menahan rasa geramnya terhadap pemuda bermarga Kim itu.
"Juseyo-juseyo. Lisaku yang menggemaskan seperti neko~"
"Hei, berhenti merayuku. Diluar sangat dingin kau mungkin akan kedinginan nanti"
"Kya, aku beruntung sekali mendapatkan suster rawat yang sangat perhatian" rectangle khasnya seketika muncul bersamaan dengan jiwa kanak-kanaknya.
Dalam jarak yang sedekat ini, semburat merah di wajah Lisa terlukis. Kenapa Taehyung semakin memajukan wajahnya?
Apa Ia ingin melakukan sesuatu pada Lisa?"Itu bukan merayu, ini yang namanya merayu"
Chuu
Manik bambinya itu nyaris keluar dikala Taehyung mengecup bibir plumnya singkat. Ia bahkan menutup mulutnya sendiri saat sang pemuda memundurkan wajah dan menampilkan seringai penuh kemenangan. Evil like angel.
Seharusnya Lisa marah kan, semestinya gadis itu menampar wajah byuntae sang pemuda. Tapi kenapa? Tapi kenapa Lisa merasa membeku sekarang. Apa mungkin, ini daya tarik seorang Kim Taehyung. Apa mungkin, ini juga yang pemuda itu lakukan untuk menjerat wanita-wanita lain diluar sana? Jadi, apa mungkin Lisa juga terjerat akan seorang Kim Taehyung itu?
Big no!!! Sudah jelas ia menyukai pemuda itu sejak pandangan pertama. Dan sudah jelas pula bahwa Taehyung bukan lelaki seperti yang ia bayangkan.
"Awww, sakit~"
Lisa memukul lengan Taehyung sangat keras. Biarkan pemuda itu mendapat balasan. Enak saja bermain dengan bibir seorang gadis seenaknya. Memangnya ia mainan.
"Mianhae" cengirnya.
"Kau benar-benar ya. Apa tak cukup didepan Jennie semalam. Apa kau masih ingin mempermainkan ku juga?"
"Jeongmal mianhae lisa-ya, aku hanya bercanda. Maafkan aku ya. Ya ya~"
"Apa begini caranya minta maaf, nada bicaramu saja seperti tak serius"
"Haduh" dengus Taehyung
Kalau seperti ini jadinya dari awal memang tak seharusnya ia lakukan. Gadis ini cukup perasa ya. Padahal kan hanya bercanda. Padahal kan Taehyung hanya ingin mempraktikkan bagaimana "merayu" yang sebenarnya.
"Ya, aku tahu bercandaku kelewatan. Jadi tolong maafkan lelaki tampan sepertiku"
Oh, ayolah~ pede sekali pemuda ini. Jika tak ingat bahwa Taehyung adalah pasiennya, sudah sangat dijamin sebuah jambakan langsung bersarang di kepala pemuda itu hingga rambutnya botak seketika.
"Berhenti memuji diri sendiri, lalu aku akan memaafkanmu"
"Oh kalau begitu baiklah. Akan ku ulangi. Lisa ssi, tolong maafkan lelaki buruk rupa sepertiku" ucapnya dengan kedua alis naik turun
"Kau lawak sekali sih, hahahaha"
Akhirnya, nenek sihir ini tertawa juga. Lisa memegangi perutnya yang terasa keram akibat tertawa terlalu--keras. Hilangkan saja adab perempuan dan jadilah diri sendiri sekarang.
Taehyung tersenyum dalam diam. Ada setitik kebahagiaan yang ia temukan dikala Lisa tertawa karenanya. Ia sungguh mengagumi gadis itu. Setidaknya rasa sakit yang ia derita bisa teralihkan karena kehadiran Lisa.
Tok tok tok
Sang gadis terdiam sejenak saat suara ketukan pintu nyaris tenggelam karena tawa keras yang ia timbulkan.
"Siapa?" Tanya Lisa. Mungkin ia sedikit trauma kalau-kalau Jennie kembali lagi.
"Molla, aku tak punya janji hari ini"
"Biar aku yang buka"
Lisa melangkah, saat anggukan Taehyung yang ia lihat. Berjalan ringan melupakan sandal rumah biru navy yang gadis itu temukan dikamar tadi.Kriet
"Selamat pagi, apa Taehyung masih tidur didalam?" Ucap seorang wanita muda dengan dua buah koper besar yang berdiri dengan seorang remaja tanggung disebelahnya.
'siapa lagi ini?'
Death note
Good morning world:)
Taehyung benar-benar penuh kejutan. Sarapan bersama, dan sebuah kecupan.Biarkan aku menikmati ini.
Setidaknya saat dimana aku masih baik-baik saja tanpa harus meminum obat yang sungguh memuakkan.Dia sungguh mood booster ku.
Penuh tawa dan--sesuatu yang masih tak kupahami.Kim Taehyung, semoga kau bisa sembuh dan hidup dengan baik💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Time
FanfictionREPUBLISH TAELICE SHIPPER Setelah ini, diary hidupku akan penuh dengan kata kematian walaupun tak seorang pun mengharapkan itu. Ini selalu tentang waktu, waktu, dan waktu. Seberapa baik kah aku menghabiskannya. Karena setiap orang memiliki batas unt...