"Aku tak apa. Tenanglah."
"Mianhae lisa-ssi, telah melibatkan mu dalam situasi seperti ini"
'Bahkan kau tak memaksaku untuk bergabung tapi malah aku yang masuk dengan senang hati'
Taehyung menarik salah satu kursi didekatnya dan membiarkan gadis itu duduk terlebih dahulu.
"Neomu yeppo"
"Nuguya?"
"Neo yeojachinggu"
"Majjayo, Tapi aku tak suka wanita dengan pakaian terbuka"
Jemari pemuda bermarga kim itu, meraih gelas susu miliknya. Sekaligus menggeser piring berisi steak tuna yang masih terlihat utuh. Jujur saja, nafsu makannya tiba-tiba menghilang saat wanita itu-- Jennie Kim menyita waktunya. Tapi, kalau tak ingat perut jangan harap Taehyung ingin melanjutkan acara makan memakan ini.
Dan juga, perilaku gegabahnya yang mencium Lisa tanpa izin. Ahhh, Taehyung merasa mempermainkan gadis baik itu. Apa Lisa akan memaafkannya atau, sudahlah... Yang jelas dirinya harus memperlakukan Lisa dengan baik mulai saat ini.
"Bukankah, setiap wanita harus memperlihatkan lekuk tubuhnya? maksudku itu jadi status tatanan standar kecantikan."
"Tidak dengan seorang gadis"
Taehyung berkilah cepat. Pemuda itu menolak dengan tegas apa yang gadis disampingnya bicarakan barusan. Oh ya, dan tentu saja sedari tadi sepasang insan itu duduk berdampingan di meja makan.
'Tapi, aku pikir. Selera nya seperti jennie.'
"Lisa-ssi tolong periksa aku, kepalaku sedikit pusing"
Dengan wajah serius dan rahang tegasnya, Taehyung beranjak dari sana menyisakan piring kosong tak bersisa sedikitpun.
"Oke, pergilah dulu kekamarmu, akan aku ambilkan alat tensinya"
Gadis itu ingin beranjak, tapi lontaran kalimat Taehyung selanjutnya membuat sang gadis berhenti ditempat. Bahkan Lisa tampak cengo, terkejut, lalu apalah itu kalimat yang mewakilkan rasa kagetnya dihadapan pemuda itu.
"Aku yang akan ke kamarmu"
"nde?"
"Let's go"
Lisa tidak salah dengar kan? rasanya itu seperti seorang suami yang menuntun istrinya untuk malam pertama dikamar. Heh. Pikiran Lisa jadi liar kalo begini. Tidak-tidak bukan ini yang gadis itu inginkan. Lisa memang menyukai taehyung hanya saja apa maksudnya? Dia bukan wanita murahan ataupun semacamnya. Ini tidak benar. Lisa harus menindak lanjuti tindakan Taehyung padanya.
"Yak Kim Taehyung!!! Jangan tarik tanganku"
heol! lalisa Kim berteriak tepat diwajah seorang Taehyung. Yang benar saja... Sekarang giliran pemuda itu, yang terlonjak kaget karena suara menggelegar Lisa disana.
Seakan tersadar dengan tindakan--yang ia bilang pencegahan itu, Lisa membungkam mulutnya sendiri rapat-rapat dengan kedua tangannya sendiri.
'Arghhh pabo-ya. Bodoh, bodoh, bodoh. For the god sake lalisa kim orang paling bodoh di dunia'
Taehyung diam, tersenyum tipis dan seketika tawanya pecah melebihi suara mengerikan Lisa barusan. Terpingkal-pingkal dengan alunan deep voice ditambah sedikit bass dan wajah alien yang tiba-tiba merasukinya.
Taehyung jadi gemas melihatnya. Ia segera menyapu setitik air diujung kelopak mata. Rasanya detik ini juga pemuda kim itu baru merasakan tawa bebas setelah dua tahun terbelenggu kejamnya vonis dokter akan dirinya. Karena Lisa. Ya karena gadis itu yang membuat Taehyung tak pernah merasa se semangat ini.
"Ya, terus saja membodoh- bodoh kan dirimu sendiri Lalisa hahahaha, kau imut sekali"
"Hah, Apa kau peramal tuan Kim? Bagaimana kau tahu kalau aku sedang merutuki diriku sendiri" ucapnya pelan pada kalimat terakhir
Memalukan. Rona merah muda terlukis di pipi sang gadis. melihat Taehyung dengan tawa bebasnya semakin membuat Lisa terperanjat dalam cintanya pada sang pemuda. Lisa tahu hidup seperti ini berat baginya.
Karena setelah ini, gadis itu berjanji akan membuat hari-hari sang pemuda dihiasi pelangi merah kuning hijau ataupun bunga matahari yang cerah.
"aninde~aku bukan peramal. Tenang lah lisa-ssi"
"Panggil aku Lisa, tanpa embel-embel nona ataupun ssi"
Pemuda itu berbalik tatkala jemarinya telah apik berputar bebas pada kenop pintu kamar sang gadis.
"Terima kasih, karena sudah menjadi alasanku tertawa untuk malam ini Li-sa. Dan... Aku suka gadis lucu~ sepertimu"
Blushh
Death note🖤
Ini membingungkan. Aku terlalu bahagia atas apa yang tidak seharusnya aku dapatkan.
Aku tidak bodoh, saat dia menciumku, ada suatu hal yang terbersit dimatanya. Kalian mesti tahu, itu seperti kesedihan yang dicampur keputusasaan.Hmmm tentang perasaanku pada taehyung itu sama sekali tak berubah. Dari awal masih tetap sama walau dia mencicipi sesuatu yang bukan miliknya. Tapi aku suka~ bagaimana ini...
Aku gila! Ya aku menggila pada pemuda itu. Dia merebut perhatianku. Semoga saja, ini bukanlah kebahagiaan semu yang entah kapan entah akan segera berakhir.
Jika sudah begini, aku harus maju atau tetap ditempat? Oh iya, Dia bilang, dia suka gadis lucu sepertiku
KAMU SEDANG MEMBACA
Time
FanfictionREPUBLISH TAELICE SHIPPER Setelah ini, diary hidupku akan penuh dengan kata kematian walaupun tak seorang pun mengharapkan itu. Ini selalu tentang waktu, waktu, dan waktu. Seberapa baik kah aku menghabiskannya. Karena setiap orang memiliki batas unt...