Dua

74 11 1
                                    

Hari ke-2 PLS

Setelah seharian kemarin peserta PLS berada dalam kelas untuk pembekalan materi dan juga games sederhana, maka di hari kedua ini di isi dengan kegiatan di luar kelas seperti games dan juga pengenalan lingkungan sekolah.

Hyunjin dan Jaehyun sudah memakai almamternya rapi dan sudah siap untuk mengajak adik gugusnya berkenalan dengan lingkungan sekolahnya.

SMA Sebangsa adalah nama sekolah mereka. Sekolah favorite yang berdiri sejak 34 tahun yang lalu dan terus menerus menjadi sekolah terfavorite di kalangan masyarakat. Tidak hanya favorite tapi SMA Sebangsa juga terkenal akan prestasi siswanya yang sangat membanggakan, maka tidak heran jika sekolah itu banyak dikenal oleh masyrakat sekitar atau luar daerah.

"Kita mulai dari gedung A1 yaitu ruang kelas 10 Bahasa. Kalian bisa catat denah lokasi dan juga nama ruang kelasnya" ujar Jaehyun memperingatkan adik kelasnya untuk mengikuti apa yang ia katakan

Hal itu terus berlanjut sampai di depan gedung E kelas 11 IPS 2 yang tidak lain adalah kelas Hyunjin. Beberapa teman Hyunjin terlihat asik menggoda Hyunjin dengan berbagai kalimat yang tidak jelas.

"Eh sampis bayar kas noh. Numpuk banyak lu sat"

"Ciyee Hyunjin udah jadi kakak. Aduuh jadi pengen jadi adiknya deh"

"Rif dekel lu cakep bagi gue satu napa"

"Udah sikat aja Rif elu kan jomblo hahaha" Hyunjin menoyor pelan kepala Anto, teman sekelasnya yang memang tidak bisa mengontrol omongan.

"Diem aja sat. Gue gamau di gangguin sama adek kelas makanya gue ngaku kalau udah ada pacar" ujar Hyunjin pelan yang di angguki faham oleh Anto

"Eh katanya si itu nitip salam kangen buat lu nyet. Salam balik kaga?" ujar Anto yang dijawab anggukan oleh Hyunjin. Sungguh sekarang ini ia ingin berguling guling di lapangan karena tak kuat menahan tawa. Untung saja Jaehyun mengajaknya menuju kelas selanjutnya.

**

Setelah acara pengenalan lingkungan sekolah dan juga beberapa games yang sudah dilakukan. Kini saatnya jam pulang sekolah, Hyunjin dan Jaehyun sudah meninggalkan kelas sejak 5 menit yang lalu.

Beberapa siswa terlihat mengemasi barang barangnya, bahkan ada juga yang sudah meninggalkan kelas. Seorang siswa perempuan bernama Safira justru tengah duduk santai di bangkunya. Tidak berminat mengemasi barang barangnya seperti yang dilakukan oleh teman temannya yang lain.

"Saf lo ga balik?" tanya Anya teman sebangku Safira

Safira menggeleng pelan dan tersenyum tipis "nungguin jemputan. Gue mau streaming dulu, mumpung wifinya lancar hehehe" ujarnya tertawa pelan

Anya menggeleng kepalanya heran, ada saja kelakuan teman barunya ini "yauda gue duluan Saf"

"Iya hati hati ya"

Setelah semua teman temannya meninggalkan kelas, yang tersisa hanyalah Safira dengan tas dan ponsel yang masih ada di meja. Ia bahkan tak memperhatikan kondisi kelas yang sudah sepi, fokusnya hanya ada pada benda pipih di tangannya. Sampai tiba tiba Hyunjin yang tiba tiba datang dan membuatnya kaget

"Loh dek kenapa gak pulang?" tanya Hyunjin mengambil absen peserta yang ternyata tertinggal di meja guru

"Eh anu kak-- saya nunggu di jemput" jawab Safira dengan sedikit gugup. Bagaimana tidak gugup, ia bahkan hampir tidak bisa bernafas saat melihat senyum tampan Hyunjin.

"Bentar, kamu bukannya yang waktu upacara pingsan ya?" tanya Hyunjin dengan tatapan yang membuat Safira salah tingkah

"I-iya kak"

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang