Hari ini Safira berangkat sekolah di antar oleh Mark, kebetulan sekolah mereka searah. Safira di SMA Sebangsa sedangkan Mark di SMK Trijaya. Jangan heran mengapa Mark memilih masuk SMK, kebetulan dia sangat suka bidang arsitektur dan bangunan. Jadi ia memutuskan untuk memilih masuk SMK dan mengambil jurusan Teknik Gambar Bangunan.
Mark dengan motor matiknya berhenti tepat di depan sekolah SMA Sebangsa. Safira segera turun dari motor dan membenahkan rambutnya yang sedikit berantakan terkena helm. Lalu ia menyerahkan helmnya kepada Mark
"Nanti pulang nebeng gue atau sama ayah?" tanya Mark menaruh helmnya di dalam jok sepedahnya
"Sama lo aja kan cepet gausa nunggu hehehe" kekeh Safira
"Iya tapi gue yang nunggu. Yauda sana masuk telat tau rasa" ujar Mark menggerakkan tangannya untuk merapikan helaian rambut yang menutupi kening Safira
"Ihh perhatian jadi sayang deh" ujar Safira yang dibalas sinis oleh Mark
"Dasar jomblo" sahut Mark menjalankan motornya dan menjauh dari SMA Sebangsa, ia bisa melihat dari spion jika Safiea terlihat kesal karena ucapannya barusan.
Safira berjalan masuk ke dalam sekolahnya sendirian, ia belum terlalu banyak mendapat teman. Mungkin hanya teman satu gugusnya yang sudah ia kenal, lainnya belum sama sekali.
"Saf dianter siapa tadi?" tanya seorang cowok yang ia ketahui namanya adalah Sean.
"Abang gue itu" jawab Safira seadanya
Sean mengangguk faham lalu keduanya berjalan beriringan menuju kelas. Hari ini adalah hari terakhir PLS dalam arti hari terakhir materi di dalam kelas. Dan nanti siang akan di adakan upacara penutupan PLS.
Tak lama kemudian bel masuk berbunyi, Safira yang tadinya asyik mengobrol dengan Anya harus menghentikan obrolan pagi mereka karena Jaehyun dan Hyunjin sudah terlebih dulu masuk kelas. Entah mengapa pagi ini Hyunjin membuat moodnya menjadi tidak baik. Semenjak kejadian semalam ia merasa jika Hyunjin adalah bukan sosok orang yang harus dikagumi.
"Oke jadi hari ini hari terakhir kita bisa barengan. Jadi kita buat seru seruan aja, saya sudah punya sebuah games yang pastinya kalian akan suka" ujar Jaehyun disertai dengan smirk diwajahnya. Cowok berlesung pipi itu mengambil absen tiap tiap gugus untuk mencari nama orang yang akan menjadi sasarannya.
"Safira maju"
Safira terdiam sebentar masih mencerna nama yang diucapkan oleh Jaehyun. Itu adalah namanya? Beberapa teman teman Safira sudah menatapnya dengan penuh rasa penasaran.
"Itu nama gue yang di panggil?" tanya Safira kepada Anya, teman sebangkunya itu tertawa pelan dan mengangguk setuju.
Demi apapun ia sangat benci dengan games yang harus membuatnya merasa malu. Dan sekarang Jaehyun menyuruhnya maju untuk melakukan sebuah games yang bahkan ia sendiri tidak tau games apa yang akan dimainkan olehnya.
"Devon sama Ika maju" ujar Jaehyun lagi, tapi bedanya kali ini ia memanggil dua orang sekaligus.
Ketiga orang yang dipanggil oleh Jaehyun itu berbaris dengan rapi di depan Jaehyun. Sialnya Hyunjin berada tepat di depan Safira dan hal itu yang membuatnya merasa kesal. Ia berusaha mati matian untuk tidak menatap Hyunjin dan beralih menatap Jaehyun.
"Kalian akan menjadi kelinci percobaan saya hehe" ujar Jaehyun tertawa pelan sembari menyuruh Hyunjin untuk berdiri di samping Safira
"Oke jadi gamesnya adalah kata gombal. Jadi saya akan memberikan kata kepada Hyunjin dan juga Devon dan kalian berdua harus membuat sebuah gombalan dengan kata kata yang sudah saya berikan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance
FanfictionKita dekat tapi aku merasa kita jauh Kita pacaran tapi aku merasa jika kita hanya teman