Duabelas

31 7 0
                                    

Seusai dari studio milik Jungkook, Safira dan Mingyu kini tengah berada disebuah kafe yang tidak jauh dari studio Jungkook. Kebetulan Mingyu dengan baik hati membelikannya makanan dan sepertinya hari ini hari keberuntungannya. Keduanya duduk santai disebuah kafe dengan hidangan masing masing.

Keduanya terlalu asik dengan obrolan masing masing, setelah sekian lama tidak bertemu atau bahkan mengobrol dengan cowok berkulit sawo matang itu ternyata Mingyu masihlah orang yang sama dengan Mingyu yang ia kenal sewaktu SMP. Mingyu yang terkenal sebagai orang dengan humor yang tinggi dan juga dicap sebagai seorang playboy yang mempunyai segudang rayuan maut untuk menaklukkan hati wanita.

Dulu saat masih SMP, Safira hampir saja terjebak dalam pesona seorang Mingyu. Untungnya seseorang datang dan menyelamatkannya dan menjauhkanya dari pesona seorang Mingyu. Tapi hubungan Mingyu dan juga Safira tetap baik baik saja layaknya seorang teman yang sudah akrab. Bahkan Mingyu sudah menganggap jika Safira adalah adik kandungnya sendiri.

"Btw nyanyi kuy Saf, itu ada panggung kosong. Sayang kalau gak di manfaatin" celoteh Mingyu sembari menunjuk sebuah panggung kecil yang berada di kafe tersebut.

"Ayolah boleh"

Mingyu beranjak untuk menemui pihak kafe dan meminta izin untuk meramaikan kafe yang memang sudah ramai. Niatnya baik untuk menghibur semua orang yang ada di kafe. Setelah mendapat izin dari pemilik kafe Mingyu segera menarik tangan Safira untuk naik ke panggung mini yang ada di kafe tersebut.

"Nyanyi lagu apa?" tanya Mingyu kepada Safira. Gadis manis itu terlihat berfikir sebentar lalu setelahnya tersenyum manis dan membisikkan sesuatu kepada Mingyu.

Suara petikan gitar yang Mingyu mainkan mengawali lagu we don't talk anymore milik Charlie Puth dan Selena Gomez. Suara Safira mulai mengalun indah seirama dengan gitar yang dimainkan Mingyu.

Sontak seisi kafe memusatkan perhatian mereka kepada Safira dan Mingyu, keduanya berhasil mengambil alih perhatian pelanggan kafe. Bahkan beberapa orang terlihat ikut bernyanyi dan memberikan suara tepuk tangan yang seiras.

Kebetulan sekali Hyunjin juga tengah berada di kafe itu, saat pertama kali mendengar suara yang sudah tidak asing lagi ia segera memutar tubuhnya dan menemukan Safira yang tengah bernyanyi dengan santai di panggung kafe tersebut.

Hyunjin terdiam di tempat duduknya, ia bahkan tak merespon Jessi yang tengah berceloteh panjang lebar di depannya. Yang ia lakukan sekarang hanyalah fokus dengan suara Safira yang mengalun merdu di ruangan tersebut. Belum lagi wajah cantik itu mengeluarkan seulas seyum manis di akhir lagu yang dibawakannya.

Secara otomatis Hyunjin berdiri dari tempat duduknya dan memberikan tepuk tangan kepada Safira, sama dengan pengunjung yang lain Hyunjin seperti tersihir dengan suara emas milik Safira.

"Jes gue ke sana dulu ya" pamit Hyunjin kepada Jessi yang hendak melayangkan protes tapi keburu Hyunjin meninggalkannya sendirian.

Fyi Hyunjin datang ke kafe ini bersama dengan Jessi, temannya yang juga masuk dalam club SISPALA. Keduanya baru selesai latihan bersama dengan anggota baru club SISPALA dan keduanya memutuskan untuk mampir ke sebuah kafe yang cukup ternama dikalangan remaja. Siapa sangka kedatangannya kesini mempertemukannya dengan Safira, seseorang yang beberapa hari ini terus memenuhi pikirannya.

Hyunjin mengakui jika sejauh ini ia tidak pernah membiarkan orang lain menjadi beban pikirannya selama berhari hari, dan Safira? Bahkan ia baru bertemu beberapa hari dengan gadis itu, tapi selalu juga ia menemukan sosok Safira yang terus terngiang ngiang dalam otaknya.

Senyum Hyunjin mengembang begitu melihat Safira yang tengah berbincang bincang dengan seseorang.

"Saf" sapa Hyunjin sembari memamerkan senyum lebarnya

Safira membulatkan mata kaget "kak Hyunjin" ujarnya yang mendapat kekehan pelan dari Hyunjin

"Gue suka perform lo barusan, suara lo cantik persis sama orangnya" kekeh Hyunjin yang membuat Safira salah tingkah karenanya

"Bisa aja si kakak hehe"

Keduanya mengobrol singkat, dalam posisi berdiri dan ada di tengah banyak orang yang sedang menikmati hidangan. Anehnya Safira dan Hyunjin merasa nyaman nyamam saja, tidak ada yang membuat keduanya merasa tertekan dengan posisi mereka yang sama sama berdiri.

Cukup lama Safira dan Hyunjin mengobrol sampai Mingyu kembali dari toilet dan memecah sedikit pembicaraan di antara keduanya. Hyunjin sedikit terkejut dengan kehadiran Mingyu yang tiba tiba memeluk pundak Safira dari samping.

"Siapa Saf?" tanya Mingyu sedikit berbisik di telinga kanan Safira, tangannya masih mengalung di bahu Safira

"Oh kenalin ini kak Hyunjin kakak kelas gue" ujar Safira

Hyunjin mengulurkan tangannya disertai dengan senyum tipis terpaksa di wajahnya, ingat ya terpaksa "Hyunjin"

"Mingyu" Mingyu membalas jabatan tangan Hyunjin

"Btw kak Mingyu ini kakak kelas ku kak, biasa temen main" kekeh Safira yang mendapat helaan nafas lega dari Hyunjin.

"Oh berarti masih atas gue dong, salken bang"

"Hyunjin ayo pulaangg" rengek Jessi yang tiba tiba datang dan memeluk lengan Hyunjin, mengajaknya pulang.

Safira tersenyum miris dalam hati, lagi lagi perempuan yang sama yang ia temui beberapa hari lalu saat tak sengaja ia bertemu dengan Hyunjin. Lagi lagi pikiran Safira kembali mengingat jika Hyunjin sudah mempunyai kekasih, Safira tidak boleh terkecoh dengan sikap manis Hyunjin selama ini.

"Kak saya duluan ya, permisi" ujar Safira menarik tangan Mingyu menjauh dari dua orang sejoli yang tengah dimabuk asmara, kiranya seperti itulah umpatan Safira dalam hati.

Perasaan Safira kembali merasa ganjal dan aneh, ia mendadak merasa jika moodnya turun drastis. Bahkan Mingyu yang sedari tadi membahas hal hal konyol benar benar tidak ia perhatikan, sesekali saja ia membalasnya dengan senyum simpul.

"Balik yuk kak" ajak Safira memutuskan untuk pulang ke rumah. Selalu seperti itu ketika ia sedang jalan dan mendadak moodnya turun maka yang ingin dia lakukan adalah berbaring nyaman di kasur miliknya. Membayangkannya saja sudah membuat Safira ingin menerkam boneka spongebob yang siap ia cabik cabik.

Untungnya Mingyu tipe orang yang iya iya saja, jadi segera ia mengantarkan Safira pulang dengan selamat. Tak lupa ucapan terima kasih Safira berikan kepada Mingyu yang sudah berbaik hati mengajaknya latihan dan mentraktirnya makanan.

**

"Arghhh keseeelll" teriak Safira putus asa. Ia terus mencabik cabik boneka spongebob yang kini sudah dalam keadaan yang acak acakan, memang tidak rusak tapi boneka itu terlihat sedikit kusut. Entah apa saja yang dilakukan pemiliknya.

Safira terus membatin kenapa ia merasa sekesal ini, padahal menurutnya tidak ada yang aneh semenjak kejadian tadi. Ia senang karena bertemu dengan Hyunjin dan mendadak ia merasa kesal karena kedatangan seorang gadis yang membuatnya ingin melupakan wajah Hyunjin.

Tapi kalau dipikir pikir aneh juga kenapa dia bisa kesal hanya karena melihat Hyunjin bersama dengan seorang cewek. Lalu apa haknya untuk marah dan kesal? Bukankah ia hanya mengagumi seorang Hyunjin? Tidak menciptakan perasaan yang lain, walaupun sebenarnya ia merasa senang dengan Hyunjin yang mengantarnya pulang terlebih lagi Hyunjin yang memujinya tadi sore.

Perasan seperti apa yang sedang mendera Safira sekarang ini, ia terlalu bingung untuk mendeskripsikannya. Ingin Safira meluruskan semua perasaan anehnya sekarang juga.

***

Masih lanjutannya yaaa
Part ini cuma dikit
Karena lagi ga ada ide

H3h3
Saya updatenya bertepatan dengan ulang tahun mas Jaehyun

Jgn lupa vote
Comment

See u

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang