Sabtu pagi yang cerah dengan udara dingin yang masih terasa. Pagi pagi sekali cowok yang bernama Hyunjin itu, sudah terbangun dan memanaskan motornya. Memang ini hari sabtu dan sekolahnya libur tapi tetap motor harus sudah siap.
Motor cb yang menjadi favoritenya itu sudah bersih dan mengkilap layaknya baru pertama kali dibeli. Motor yang didominasi warna merah itu nampak keren dengan aksen klasik yang jelas sangat menonjol. Lagipula motor motor klasik memang memiliki pesonanya masing masing bukan?
"Bang anterin ke sekolah dong" ujar Tasya yang sepertinya sudah lupa dengan masalahnya semalam. Kalau memang benar demikian maka Hyunjin harus bersyukur karena sepertinya adiknya itu benar benar tidak membahas masalah kecil yang terjadi semalam.
"Tungguin gue ngambil jaket dulu" Hyunjin berlari menuju kamarnya guna mengambil jaket denim miliknya dan segera turun karena ia tak mau membuat adiknya kembali kesal.
"Ayo naik" ajak Hyunjin ketika cowok itu sudah mempersipakan motor cbnya untuk mengantar Tasya
Tasya mendengus sebal "pakai matic ajalah males kalau pake motor lo yang ada gue ditanya tanyain mulu sama temen gue" celoteh gadis yang menggunakan seragam pramuka itu.
"Udah kalem aja ayo naik biar gak telat"
Mau tidak mau Tasya naik ke motor klasik Hyunjin walau dengan berat hati. Hyunjin segera menjalankan motornya menuju ke sekolah Tasya yang berada tidak jauh dari sekolahnya juga. Karena area sekolah sekolah terbaik memang berada pada satu jalan yang sama dan sudah mendapat julukan sebagai jalan pendidikan. Mulai dari universitas, SMA, SMK, SMP dan juga SD atau bahkan MI unggulan ada semua.
Selama di perjalanan Hyunjin sesekali mengajak Tasya ngobrol, tak jarang keduanya tertawa pelan karena membahas hal hal yang lucu dan konyol. Hingga sampai di depan sekolah Tasya motor cb itu berhenti dengan sempurna.
"Assalamualaikum, nanti aku pulang bareng temenku jangan di jemput ya" ujar Tasya mencium tangan Hyunjin
Hyunjin mengangguk setuju "mau pulang sama temen apa sama pacar" goda Hyunjin yang sukses membuat Tasya menatapnya dengan tatapan membunuh
"Eh iya ampun ampun, udah sana masuk udah di tungguin noh sama pacar lo" Hyunjin terkekeh pelan dan membiarkan Tasya masuk kedalam sekolahnya dengan wajah kesalnya
"Anjir gue lupa nanti ada latihan" monolog Hyunjin sembari menjalankan motornya menuju rumahnya.
**
Bosan, satu kata yang dirasakan oleh Safira saat ini. Bagaimana tidak pagi ini ia benar benar merasa gabut, tadi pagi Taeyong sudah kembali ke tempat kuliahnya. Itu artinya ia sudah tidak lagi dirumah, lalu Mark pergi untuk mengerjakan tugas kelompok bersama dengan teman temannya.
Lalu Safira? Ia hanya duduk diam di kamarnya menonton drama korea yang sudah habis stoknya, jadi ia terus mengulangi drama drama yang menjadi favoritenya. Tapi sama saja rasanya ini adalah hari tergabut yang pernah ia rasakan.
Karena teramat bosan dengan drama korea ia memutuskan untuk menonton televisi dan mencari channel yang memutar film kartun favoritenya. Hmm, apalagi kalau bukan spons kuning bercelana kotak.
Cukup lama ia memandang televisi dengan penuh minat, entahlah walaupun ia sudah berulang kali menonton kartun spongebob rasanya tidak pernah bosan untuk tertawa karena melihat tingkah konyol spongebob.
Rasa bosan kembali menyerang Safira, ia berulang kali menguap. Sebuah ide tiba tiba muncul begitu saja di otaknya, ia menyimpan banyak sekali live konser band dan boyband favoritenya yang mungkin belum ia tonton. Ia segera mengambil laptop dan juga speaker yang ada di meja belajarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance
FanfictionKita dekat tapi aku merasa kita jauh Kita pacaran tapi aku merasa jika kita hanya teman