Empatbelas

34 6 0
                                    

Untuk pertama kalinya Safira menginjakkan kakinya di ruang band yang ada di SMA Sebangsa. Hari ini adalah hari pertamanya latihan sebagai anggota dari ekstrakulikuler band, sengaja ia mengambil ekskul yang sama seperti saat ia SMP.

Kalau ditanya apakah ada rasa bosan? Maka Safira akan menjawab tidak, baginya musik tidak pernah membosankan. Dengan bermain musik maka sebuah harapan dan semangat akan muncul ketika ia sudah mendengar, memainkan atau menyanyikan bait demi bait sebuah lagu.

Ternyata cukup banyak siswa yang mengikuti ekskul band, tidak hanya cowok cowok tengil tetapi banyak juga siswa cewek yang ternyata juga ikut ambil dalam ekskul yang kebanyakan diisi oleh siswa cowok.

Tak lama setelah Safira duduk di kursi nomor 2 ia bisa melihat langkah dua orang yang berjalan menuju ke bagian depan ruang band. Safira bersorak senang dalam hati karena ternyata yang masuk adalah Jeno. Si ketua OSIS yang tampan dengan mata sipit dan hidung yang kelewat mancung. Ey kalian jangan berfikiran macam macam ya, Safira tidak mengincar Jeno ia hanya mengidolakan cowok berparas tampan itu. Kagum dengan seorang Jeno memang tidak salah, cowok tampan dengan kepribadian yang ramah tapi tetap disiplin. Kalau saja ia bisa berteman dekat dengan Jeno maka ia akan sangat senang.

"Selamat sore semuanya, selamat datang di club musik atau lebih tepatnya ekskul band. Saya Ardi sebagai pembina band dan saya akan membantu kalian untuk membentuk sebuah band dengan kualitas yang bagus. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik disini"

Semua terlihat menyimak dengan baik penjelasan yang diberikan oleh Ardi. Sejujurnya ini cukup membosankan, tapi bagaimanapun juga ini adalah materi yang penting dan bermanfaat untuk sebuah band idaman dimasa depan.

"Sekarang saya minta kalian menuliskan nama kalian dan mengumpulkannya sesuai dengan posisi yang kalian ambil. Saya akan membentuk kelompok" ujar Ardi yang mendapat anggukan setuju dari siswa yang ada diruangan tersebut.

Safira segera menuliskan namanya dengan baik dikertas kecil, lalu ia berjalan kedepan untuk mengumpulkan kertasnya dan menaruhnya tepat di posisi vocal. Bukan sombong Safira memang sudah berpengalaman dalam vocal, ia ingin mengambil posisi sebagai gitaris tapi sepertinya akan sedikit kesulitan karena permainan gitarnya masih standard dan perlu peningkatan lagi.

Ardi sebagai pembina sudah mulai membacakan nama nama siswa dan Jeno menuliskannya dipapan. Jadi sistem yang digunakan Ardi adalah dengan memgambil satu nama disetiap posisi, kebetulan ada 4 posisi yaitu vocalist, gitari, bassis dan juga drummer. Jadi setiap nama yang tersebut dari setiap posisi akan membentuk sebuah band baru yang beranggotakan 4 orang.

"Safira Rayanti"

Safira sudah dag dig dug sendiri ketika namanya dipanggil sebagai anggota band nomor 2, ia menunggu personil lainnya dan itu yang membuatnya takut. Semoga saja ia mendapat rekan yang hati dan tentunya mudah di ajak kerja sama.

"Jeno"

"Renjun"

"Jaemin"

Mampus!

Kenapa semua rekannya adalah kakak kelas, bahkan ia menjadi junior sendiri. Dan kenapa semua rekannya adalah cowok cowok ganteng yang memiliki image baik di sekolah. Huh, itu sudah membuatnya minder dan memikirkan hal buruk yang akan terjadi kedepannya.

Setelah selesai membacakan nama nama anggota 5 band yang terbentuk, kini setiap band dipersilahkan untuk berdiskusi guna membahas nama band yang akan digunakan nanatinya.

Safira bisa melihat ketiga kakak kelasnya itu tengah berjalan ke arahnya, ketiganya terlihat asik dengan obrolan ringan. Duh, belum juga mengobrol rasanya Safira ingin berlari menjauh dari ruangan tempatnya duduk sekarang.

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang