Love Destiny

13.9K 857 89
                                    

                         Chapter 18





















Disclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto
Story © Ryu_Rose
[Sasuke Uchiha & Sakura Uchiha]
Rate_M











 


Pagi ini terlihat begitu cerah, semua orang sedang bersiap-siap untuk memulai aktifitas mereka seperti biasa, begitu juga dengan kedua orang yang berada di salah satu apartemen mewah yang ada di tokyo.


" Sakura, sampai kapan kau akan marah padaku. Bukankah ini sudah cukup lama, hn ?. "


Sakura yang sedang menyiapkan sarapan menoleh pada Sasuke, menatapnya datar. Sakura kembali mengalihkan pandangannya pada sup tomat di depannya, mematikan kompor dan memindahkan sup tomat buatannya ke mangkuk sup.


Sasuke menghela nafas gusar melihat sakura yang berjalan ke meja makan, mengabaikannya_ lagi. Sasuke mengikuti sakura ke meja makan, duduk di depan Sakura yang sedang mengambilkan nasi untuknya.


Seberapa marah pun Sakura pada Sasuke, dia tetap menyiapkan keperluan Sasuke. Menyiapkan pakaiannya, air hangat untuknya mandi, memasak. Dan saat makan, Sakura akan melayaninya seperti sekarang ini.


Selama sarapan, hanya keheningan yang tercipta di antara mereka, Sakura yang hanya memakan sarapannya dalam diam, mengabaikan Sasuke yang menatapnya, dan Sasuke hampir setiap saat menghela nafas.


Setelah selesai sarapan, Sakura kembali ke dapur untuk mencuci piring dan peralatan memasak yang tadi dia gunakan. Sakura berbalik setelah dia selesai mencuci piring, dan betapa terkejutnya dia mendapati Sasuke yang berdiri hanya beberapa senti darinya.


" Sejak kapan dia disini ?. " Batinnya.


Sreet


Sasuke menarik sebelah tangan Sakura dan memeluknya.


" Biarkan seperti ini. Sebentar saja ya. Aku_ merindukan mu." Ucapnya saat Sakura berusaha melepas pelukannya dan menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher Sakura. Menghirup aroma tubuh istrinya yang sangat di rindukannya.


Sakura terdiam, membiarkan Sasuke memeluknya tanpa membalas pelukan Sasuke padanya. Untuk beberapa saat keduanya terdiam, sebelum akhirnya Sakura bicara padanya untuk yang pertama kali setelah pertengkaran mereka.


" Perempuan murahan seperti ku tidak pantas kau peluk, Sasuke-san. " Ucapnya dingin.


" Ssssst . . . " Sasuke mengeratkan pelukannya.


" Kau bukan perempuan murahan. Aku yang salah. Maaf, hn ?. " Ucapnya dengan suara lembut tapi penuh penyesalan.


"..."


Sasuke melepas pelukannya dan menangkup wajah sakura dengan kedua tangannya, menatap emerald itu dalam. Ibu jarinya mengusap pipi Sakura lemput, onyxnya beralih menatap bibir tipis Sakura.


Tanpa sadar, Sasuke mengusap bibir tipis Sakura yang begitu menggodanya, tatapannya begitu intens, membuat Sakura gugup seketika.


Meski pun dia masih marah pada Sasuke, tapi tetap saja, jantungnya akan berdetak kencang setiap kali pria itu ada di dekatnya. Terlebih saat Sasuke  menatapnya seperti itu.


" Aku ingin sekali mencium mu. " Suaranya terdengar serak. Onyxnya kembali menatap emerald Sakura.


" Tapi jika aku melakukannya, kau akan semakin marah padaku kan. "


LOVE DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang