Gemercik tetes air seakan membuat candu bagi beberapa orang, hujan memberikan kesejukan dan ketenangan tanpa disadari beberapa orang yang sibuk berkutat dengan urusannya
Mendesah kecewa saat rintikan air hujan semakin deras mengguyur kota hingga lupa bersyukur bahwa hujan merupakan anugerah untuk alam iniJemari lentik itu menyentuh lembut kaca berembun disampingnya, udara diluar memperingatkan untuk selalu membawa jaket dan pakaian yang menghangatkan mengingat pertengahan bulan ini sudah waktunya memasuki musim hujan
Kopi yang mulai menghangat karena terabaikan, menyaksikan wajah sendu gadis yang masih memperhatikan orang diluar sana yang berlarian kecil menghindari tetesan hujan yang bahkan tak bersalah
Sudah saatnya dirinya beranjak pergi dari tempat ini, tapi bagai menanggung beban dirinya merasa berat meninggalkan tempat yang menjadi saksi bahwa sudah seharusnya dirinya meninggalkan lelaki yang baru saja memberi luka dihatinya
Dingin yang menusuk kulitnya tidak memberikan efek pergerakan apapun kecuali bibir yang memucat dan tangan yang mengepal erat menahan tangis yang bisa saja sama derasnya dengan hujan diluar
Gelak tawa para pengunjung lain seakan mentertawakan kisah hidupnya
Ingin berteriak meluapkan rasa sesak didadanya, namun ini semua terlalu menyesakan dan dirinya takut bisa saja mati secara mendadak karena sesakit ini rasanya
Wanita dengan tubuh rampingnya itu berdiri tanpa melirik lagi dua gelas kopi yang mulai dingin
Meninggalkan tempat itu, berjalan gontai menuju jalanan yang mulai sepi pejalan kaki dan hanya kendaraan bermotor yang berlalu-lalang
Dirinya tidak mempedulikan rasa dingin dari air yang mulai membasahi tubuh mungilnya, bahkan mengabaikan rasa keram diperutnya karena tidak makan dengan baik selama dua hari ini
Cukup lama terdiam mematung dengan guyuran hujan yang membuatnya sedikit merasa tenang
Berharap sisa air mata didalam pelupuk matanya akan segera keluar
"Nona anda baik-baik saja?"
Sepatu mengkilap terhenti tepat disebelahnya, guyuran air hujan berhenti membasahi tubuhnya yang mulai menggigil
"Anda baik-baik saja?"
Suara lelaki kembali menyapu pendengarannya, wanita itu mendongak dan melihat raut kehawatiran dari lelaki disampingnya ini
Miris
Bahkan orang lain yang tidak dikenalnya pun jauh lebih mengkhawatirkan dirinya dibandingkan lelaki brengsek yang saat ini membuat dirinya begitu kacau
"Siapa nama anda?"
"Choi Kyungsoo"
Lelaki itu tersenyum karena akhirnya mendengar suara Kyungsoo yang sedari tadi terdiam
Senyum tulus dan uluran tangan membuat Kyungsoo bingung
"Namaku Chanyeol, sebaiknya anda tidak membuat diri anda kewalahan karena saat ini cuaca sedang buruk"
Kyungsoo menatap kosong tangan Chanyeol yang masih terulur berharap jabatan tangan
Kyungsoo tidak ingin merepotkan lelaki baik didepannya ini, wajah cerianya membuat dada Kyungsoo semakin nyeri
Sanggupkah dirinya menyakiti lelaki ini? Lelaki yang bahkan dengan baiknya menanyakan keadaannya
Chanyeol menarik tangannya dengan canggung, memaklumi tingkah Kyungsoo yang sepertinya sedang tidak baik-baik saja
"Maaf aku harus pergi"
Kyungsoo berbalik dan meninggalkan Chanyeol dengan cepat, berharap pria itu tidak mengikutinya
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE and LIFE (Chansoo ver.)[Complete✔]
FanfictionTerkadang menemukan sebuah kebohongan akan menuntunmu menuju kebenaran. Sama halnya seperti menemui cinta yang salah akan menuntunmu pada cinta yang benar. Ini ff iseng sih.. ada dua versi.. versi Chansoo dan versi Nielwink. Dua-duanya Genderswitch...