하나

7.7K 600 35
                                    

Gemercik tetes air seakan membuat candu bagi beberapa orang, hujan memberikan kesejukan dan ketenangan tanpa disadari beberapa orang yang sibuk berkutat dengan urusannya
Mendesah kecewa saat rintikan air hujan semakin deras mengguyur kota hingga lupa bersyukur bahwa hujan merupakan anugerah untuk alam ini

Jemari lentik itu menyentuh lembut kaca berembun disampingnya, udara diluar memperingatkan untuk selalu membawa jaket dan pakaian yang menghangatkan mengingat pertengahan bulan ini sudah waktunya memasuki musim hujan

Kopi yang mulai menghangat karena terabaikan, menyaksikan wajah sendu gadis yang masih memperhatikan orang diluar sana yang berlarian kecil menghindari tetesan hujan yang bahkan tak bersalah

Sudah saatnya dirinya beranjak pergi dari tempat ini, tapi bagai menanggung beban dirinya merasa berat meninggalkan tempat yang menjadi saksi bahwa sudah seharusnya dirinya meninggalkan lelaki yang baru saja memberi luka dihatinya

Dingin yang menusuk kulitnya tidak memberikan efek pergerakan apapun kecuali bibir yang memucat dan tangan yang mengepal erat menahan tangis yang bisa saja sama derasnya dengan hujan diluar

Gelak tawa para pengunjung lain seakan mentertawakan kisah hidupnya

Ingin berteriak meluapkan rasa sesak didadanya, namun ini semua terlalu menyesakan dan dirinya takut bisa saja mati secara mendadak karena sesakit ini rasanya

Wanita dengan tubuh rampingnya itu berdiri tanpa melirik lagi dua gelas kopi yang mulai dingin

Meninggalkan tempat itu, berjalan gontai menuju jalanan yang mulai sepi pejalan kaki dan hanya kendaraan bermotor yang berlalu-lalang

Dirinya tidak mempedulikan rasa dingin dari air yang mulai membasahi tubuh mungilnya, bahkan mengabaikan rasa keram diperutnya karena tidak makan dengan baik selama dua hari ini

Cukup lama terdiam mematung dengan guyuran hujan yang membuatnya sedikit merasa tenang

Berharap sisa air mata didalam pelupuk matanya akan segera keluar

"Nona anda baik-baik saja?"

Sepatu mengkilap terhenti tepat disebelahnya, guyuran air hujan berhenti membasahi tubuhnya yang mulai menggigil

"Anda baik-baik saja?"

Suara lelaki kembali menyapu pendengarannya, wanita itu mendongak dan melihat raut kehawatiran dari lelaki disampingnya ini

Miris

Bahkan orang lain yang tidak dikenalnya pun jauh lebih mengkhawatirkan dirinya dibandingkan lelaki brengsek yang saat ini membuat dirinya begitu kacau

"Siapa nama anda?"

"Choi Kyungsoo"

Lelaki itu tersenyum karena akhirnya mendengar suara Kyungsoo yang sedari tadi terdiam

Senyum tulus dan uluran tangan membuat Kyungsoo bingung

"Namaku Chanyeol, sebaiknya anda tidak membuat diri anda kewalahan karena saat ini cuaca sedang buruk"

Kyungsoo menatap kosong tangan Chanyeol yang masih terulur berharap jabatan tangan

Kyungsoo tidak ingin merepotkan lelaki baik didepannya ini, wajah cerianya membuat dada Kyungsoo semakin nyeri

Sanggupkah dirinya menyakiti lelaki ini? Lelaki yang bahkan dengan baiknya menanyakan keadaannya

Chanyeol menarik tangannya dengan canggung, memaklumi tingkah Kyungsoo yang sepertinya sedang tidak baik-baik saja

"Maaf aku harus pergi"

Kyungsoo berbalik dan meninggalkan Chanyeol dengan cepat, berharap pria itu tidak mengikutinya

LOVE and LIFE (Chansoo ver.)[Complete✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang