Memaafkan bukan berarti melupakan
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tigapuluh menit sudah Chanyeol sibuk dengan kegelisahannya sendiri.
Sesekali lelaki itu menggigit kukunya guna sedikit menghilangkan kegundahan hatinya.Beberapa jam yang lalu dirinya nyaris saja menemui kedua orangtuanya dengan segudang pertanyaan dan tuntutan yang sudah disiapkannya.
Namun dirinya urung melakukan itu setelah Daniel menyeretnya untuk duduk dan berbicara dengan baik padanya.Lokasi Kyungsoo sudah diketahui kedua orangtuanya, tapi mengapa mereka tidak memberitahu Chanyeol?
Lelaki itu sangat cemas jika saja kedua orangtuanya nekat menemui Kyungsoo untuk menjauhkan wanita itu darinya.
Kedua orangtuanya memang sudah meminta maaf padanya, berkata akan segera membawa Kyungsoo kembali asalkan dirinya bisa mengurus salah satu cabang perusahaan.Tidak masalah. Itu yang Chanyeol pikirkan. Tidak masalah dirinya harus mengurus perusahaan disaat belum waktunya dirinya turun tangan sendiri. Tidak masalah dirinya harus menghabiskan waktu dibalik meja yang diagungkan oleh para karyawan itu.tidak masalah dirinya menanggung semua beban pikiran mengenai para investor serta beberapa bawahan yang membelot padanya. Semua itu tidak masalah asalkan Kyungsoo kembali, asalkan dirinya bisa kembali melihat Kyungsoo yang tersenyum.
Daniel tidak memberitahunya dimana Kyungsoo sekarang. Lelaki itu hanya bilang agar Chanyeol menunggu beberapa informasi darinya lagi. Sahabatnya itu hanya tidak ingin Chanyeol melakukan tindakan seenaknya dan malah membuat semua semakin kacau.
Tapi hal itu malah membuat Chanyeol menjadi cemas dan resah seperti sekarang. Berpura-pura tidak tahu bukanlah hal yang mudah dan ingin rasanya Chanyeol segera menemui kedua orangtuanya dan memohon pada mereka untuk memberitahu keberadaan Kyungsoo."Kau baik-baik saja?"
Lelaki jangkung itu terlonjak kaget saat suara seorang lelaki mengintrupsi kegiatan melamunnya.
Sehun hanya memandangnya datar.diletakannya sebuah map dimeja mengkilap itu"Ini laporan mengenai perusahaan Kyungsoo noona. Jongin benar-benar tidak menyerah rupanya"
Bukan sebuah masalah sepele dan tentu saja perusahaan milik ayahnya dapat membuat perusahaan kecil kalang-kabut hanya dengan usikan kecil.
Suara helaan nafas berat sudah menggambarkan kondisi Chanyeol yang masih belum bisa tenang.Sehun menaikan alisnya bingung dengan respon Chanyeol yang biasa saja. Seharusnya lelaki itu tersenyum senang mendapat berita ini.
"Hyung kau baik-baik saja?"
Sebenarnya Sehun tahu betul jawaban dari pertanyaannya. Mana mungkin Chanyeol baik-baik saja, Chanyeol pasti merasa sangat kacau dengan kepergian Kyungsoo. Sehun tidak memberitahu keberadaan Kyungsoo saat ini karena seperti yang Suho katakan,lebih baik Kyungsoo menenangkan dirinya disana.
Sudah hampir satu bulan dan kepergian Kyungsoo ternyata membawa efek yang besar. Sehun selalu mengamati keadaan perusahaan Kyungsoo melalui orang dalam. Jika digambarkan mungkin keadaan perusahaan itu sudah diujung tanduk.hanya dengan satu sentilan kecil saja perusahaan itu akan mengalami kebangkrutan. Semua investor serta kolega bisnis mereka menarik segala bentuk kerjasama, mereka mengetahui kabar mengenai permasalahan perusahaan itu dengan perusahaan milik keluarga Park. Sebenarnya yang mereka ketahui hanyalah 'penolakan kerja sama dengan K-pro' namun sebenarnya terdapat campur tangan urusan pribadi didalamnya.
"Kedua orangtuaku sudah mengetahui dimana Kyungsoo sekarang"
Terkejut? Tidak. Sehun tidak merasa terkejut karena dirinya yakin cepat atau lambat kuasa dari CEO K-pro itu pasti bisa melacak keberadaan Kyungsoo. Namun Sehun harus bersikap seolah semua ini adalah berita besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE and LIFE (Chansoo ver.)[Complete✔]
FanfictionTerkadang menemukan sebuah kebohongan akan menuntunmu menuju kebenaran. Sama halnya seperti menemui cinta yang salah akan menuntunmu pada cinta yang benar. Ini ff iseng sih.. ada dua versi.. versi Chansoo dan versi Nielwink. Dua-duanya Genderswitch...