Sebenarnya,tak ada yang perlu kau tunggu lagi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Oppa?"
seorang perempuan berjalan mendekati Chanyeol yang baru saja hendak memejamkan matanya. Sudah seminggu kepulangannya kekorea dan adiknya Park Jihoon selalu saja mengganggunya dengan tak mengenal waktu. hampir tengah malam dan wanita itu mendobrak pintu kamarnya tanpa merasa bersalah.
Oh ayolah, Chanyeol baru saja selesai dengan pekerjaannya dan dirinya benar-benar lelah ingin mengistirahatkan diri."Jihoon tidurlah ini sudah malam"
Bukannya menurut,Park Jihoon malah mendudukan dirinya disamping Chanyeol."Aku pinjam ponselmu ya"
"Untuk apa?"
"Menghubungi Kyungsoo eonni"
Mendengar nama itu disebut membuat Chanyeol dengan cepat mendudukan dirinya.lelaki itu merebut benda pipih yang Jihoon pegang dan mendapatkan delikan tak terima dari perempuan itu.
"Ini sudah malam, kyungsoo butuh istirahat Jihoon-ah"Sebenarnya hampir setiap hari Chanyeol menghubungi Kyungsoo hanya untuk sekedar menanyakan kabarnya atau berbasa-basi menanyakan kabar ibunya. Benar dugaannya bahwa kembali ke Korea tanpa Kyungsoo rasanya sangat hampa walaupun mereka masih sering berkomunikasi.
"DiIndonesia masih pukul sepuluh malam. Aku yakin Kyungsoo eonni belum tidur"Ya Chanyeol tahu bahwa sepertinya Kyungsoo belum tidur. Kenapa? Karena hari ini mereka belum saling menghubungi satu sama lain. Bisa saja kan disana Kyungsoo menunggu telpon dari Chanyeol?
Jihoon terus saja merengek pada Chanyeol yang akhirnya menyerah. Toh dirinya pun merindukan Kyungsoo.
"Biar Oppa dulu yang berbicara. Kau tunggu saja dikamarmu sana. Hus hus"
Jihoon mendengus sebal dan hanya bisa menurut saat Chanyeol mulai sibuk berbincang dengan Kyungsoo. Benarkan?bahwa Kyungsoo mungkin saja menunggu telpon dari pria itu.
"Kau belum tidur?"
Pertanyaan konyol dari seorang Park Chanyeol malam ini, mana mungkin Kyungsoo bisa menjawab telpon jika dirinya tidur? Aneh-aneh saja.
"Jadi kau pikir orang tidur bisa mengangkat telpon?"
"Aku hanya takut jika sekarang aku sedang bermimpi karena mendengar suara bidadari"
"Basi"
Chanyeol terbahak dengan tanggapan itu. Entah mengapa jika dengan Kyungsoo,Chanyeol menjadi seorang yang puitis mendekati cheesy. Tapi Kyungsoo mungkin tidak akan percaya jika dirinya bilang bahwa apa yang dikatakannya adalah murni dari hatinya.
Selama ini hanya obrolan tak bermutu yang mereka lakukan selama bertelpon tapi walaupun begitu,mereka bisa menghabiskan waktu sampai satu jam untuk saling berbincang melepaskan rindu. Kyungsoo menuruti Chanyeol untuk tidak lagi mematikan handphone nya. Akibatnya Kyungsoo kerap kali mendapat pesan atau bahkan telpon dari Baekhyun dan Sehun. Secara tidak langsung Chanyeol telah menuntun Kyungsoo untuk berhenti berpikir bahwa apapun yang terjadi adalah karenannya.
Hari itu Baekhyun menangis karena rindu pada Kyungsoo yang hanya bisa berkata bahwa dirinya baik-baik saja tanpa mau memberi tahu lebih detail dimana alamat rumahnya.
Kyungsoo yakin jika Baekhyun tahu, wanita itu akan nekat datang dan mungkin saja akan membuat Kyungsoo kembali merasa bersalah."Chan?"
"Hn?"
"lusa aku akan pulang ke Korea untuk menghadiri sidang perceraian"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE and LIFE (Chansoo ver.)[Complete✔]
FanficTerkadang menemukan sebuah kebohongan akan menuntunmu menuju kebenaran. Sama halnya seperti menemui cinta yang salah akan menuntunmu pada cinta yang benar. Ini ff iseng sih.. ada dua versi.. versi Chansoo dan versi Nielwink. Dua-duanya Genderswitch...