여섯

2.9K 551 38
                                    

Langkah yang sudah kau ambil itu salah
Suatu kesalahan akan ada hukuman.
Dan aku akan dengan senang hati menuntunmu pada hukumannya :)
.
.
.
.
.
.
.
.
.





Sudah sejak pagi tadi Baekhyun pergi. Wanita itu beberapa kali meminta maaf karena harus meninggalkanku sendiri dirumah untuk beberapa hari.
Aku tidak merasa masalah selagi aku tinggal dirumah Baekhyun dan bukan rumahku.

Belum ada yang mengetahui permasalahanku dengan Jongin selain Baekhyun,Sehun dan juga Chanyeol.
Aku meminta Baekhyun dan Sehun untuk merahasiakan ini hingga semua sudah selesai atau setidaknya sedikit mereda.
Keluargaku memang tidak peduli padaku,tapi keluarga Baekhyun dan keluarga Sehun berbeda. Mereka selalu memberi perhatian pada siapapun.
Aku tidak heran darimana kebaikan Baekhyun itu berasal.

Aku tidak memberitahu Baekhyun maupun Chanyeol perihal pesan yang Jongin kirimkan tadi malam.
Aku tidak mau mereka khawatir karena aku akan menemui suamiku itu.

Sebuah pesan masuk membuatku menghentikan aktifitasku mencuci piring.
Sedikit mengeringkan tanganku dan melihat sebuah pesan dari Kim Jongin.
Untung aku sudah mengganti nama kontaknya dengan nama biasa. Hanya tidak sudi memberikannya nama panggilan manis sementara kelakuannya berbanding terbalik.

Aku segera kembali kekamar dan mengganti bajuku dengan sebuah sweater rajut putih yang kupadukan dengan celana jeans biru tua.
Mencari sebuah kunci didalam laci meja dan bergegas keluar mencari taxi. Tentunya setelah memastikan rumah terkunci.

Butuh beberapa menit untuk sampai direstoran dan aku tidak peduli apakah Jongin akan memarahiku karena datang terlambat.
Aku harus memastikan Baekhyun berangkat sehingga aku bisa leluasa pergi kemanapun tanpa dicurigai wanita itu.

Selama perjalanan aku hanya menyiapkan beberapa kata yang akan kuucapkan pada Jongin.mempersiapkan mental dan hatiku karena aku yakin semua pada akhirnya akan berujung menyakitkan.

Hari ini bukanlah akhir pekan dan aku bersyukur restoran saat ini cukup sepi. Jongin menatapku sebelum mempersilahkanku untuk memesan beberapa makanan. Sayangnya aku merasa tidak mood untuk makan dan hanya memesan minuman.

Wajahnya terlihat lelah,dengan kantung matanya yang terlihat jelas. Pakaiannya memang rapi tapi aku cukup tahu bahwa keadaannya sedang berantakan.

"Apa yang mau kau bicarakan? Aku tidak mau berlama-lama disini"

Jongin menatapku seakan dirinya merasakan hal yang sama.
Tidak nyaman.

Tubuhnya sedikit menegak dan aku tahu lelaki itu akan berbicara dengan serius.

"Aku tidak bisa melepaskan perusahaan. Jujur saja, kau turut andil dari semua kekacauan ini kan?"

Tidak bisa melepaskan katanya? Apa dirinya melupakan suatu hal yang penting bahwa akulah pemilik perusahaan itu?
Walaupun tidak termasuk perusahaan yang besar namun disanalah sumber kehidupanku. Alasan mengapa aku bisa hidup sampai saat ini bahkan disaat tidak ada yang peduli.
Orangtuaku memberikannya agar aku bisa pergi jauh dan mandiri.

Aku mengangkat daguku berusaha terlihat sedikit angkuh.
Tidak mungkin aku menunjukan rasa kesalku saat ini.

"Perusahaan itu milikku dan sudah seharusnya kembali padaku sebelum aku mengajukan surat perceraian"

"Tidak akan semudah itu! Aku tidak akan melepaskannya semudah itu!"

Suaranya yang meninggi membuatku sedikit terkejut. Tapi dengan susah payah aku bisa mengontrol ekspresiku

LOVE and LIFE (Chansoo ver.)[Complete✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang