Kebohongan seseorang akan terlihat ketika dirinya terpojok.
Dan kau sedang terpojok saat ini
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Aku tahu semua tak akan berjalan mulus.
Aku meringis saat tanganku kembali diseret oleh lelaki yang sama. Membuatku kembali tidak percaya bahwa aku pernah mencintai lelaki sekasar dirinya.
"Kau.. kau dalang dibalik semua ini kan?!"
Telunjuknya menunjukku tepat didepan wajahku. Wajahnya memerah menahan amarah dengan urat yang menonjol didahinya.
Wajahnya terlihat menyeramkan dan aku tidak tahu harus berbuat apa selain menatap wajahnya dengan datarTidak ada orang lain selain kami diruangan ini. Setelah rapat selesai, Jongin langsung menarikku menuju ruang CEO dimana disini merupakan tempatku dulu. Entah sudah berapa lama aku tidak datang kesini dan tidak ada perubahan yang mencolok selain lebih banyak barang pribadi milik Jongin disini.
"Jawab!"
"Apa yang harus kujawab? Aku bahkan tidak tahu apa maksud dari pria itu"
Aku tidak sepenuhnya berbohong karena aku memang tidak mengetahui apa rencana Chanyeol sebenarnya. Dan hanya mengetahui sebagian kecil dengan spekulasi yang kubuat sendiriJongin menghampiri mejanya yang penuh dengan beberapa kertas. Lelaki itu melempar sebuah dokumen tepat kewajahku.
Terlalu cepat dan aku tidak bisa menghindar atau menepisnya.
Untung saja wajahku tidak terkena ujung dari dokumen yang lumayan tebal ituTidak perlu waktu lama untuk mengerti isi dari dokumennya dan aku mulai tahu maksud kerjasama yang Chanyeol tawarkan.
Benar-benar tidak ada pilihan selain menurutinya.Beberapa perusahaan kecil lainnya terancam mencabut kerjasamanya dengan perusahaan ini jika kami tidak menyetujui kerja sama dengan Kpro.
Licik.
Tapi membuatku tersenyum simpul.
Pria itu sangat cerdas dan apik untuk menghandle hal rumit seperti ini.
Memojokan Kim Jongin dan meraup untung dengan besarAku mengembalikan dokumen itu dan menyimpannya diatas meja.
Menatap Jongin yang tidak bisa mengontrol emosinya."Kau tahu disini kita tidak diberi pilihan lain. Kembalikan perusahaan ini padaku dan semua selesai"
Matanya bergerak cepat menatapku. Wajahnya kembali menegang dan berjalan menghampiriku.
Hampir saja aku tersedak saat tangannya mencekikku.
Aku tidak tahu bahwa dirinya se brengsek ini.Perlawananku mungkin akan sia-sia jika aku hanya berusaha melepaskan tangannya. Kuayunkan kakiku menuju selangkangannya dan menendangnya dengan kencang.
Rintihan dan geraman sakit yang dikeluarkannya tidak membuatku iba.
Lelaki itu pantas mendapatkannya!Aku tidak mau berlama-lama berdua dengannya disini. Hal itu malah akan mempermudahnya untuk mencelakaiku.
Kim Taeyeon membungkukan badannya memberi sapaan padaku saat kami tidak sengaja berpapasan di lift.
"Anda baik-baik saja? Wajah anda terlihat pucat"Aku hanya menggeleng dan tersenyum simpul. Setidaknya aku tidak mau membuat gosip diluar sana tentang rumah tanggaku. Hanya akan membuatku sulit bergerak dan menghalangi semua rencana yang sudah Chanyeol siapkan.
Taeyeon mempersilahkanku untuk keluar terlebih dahulu saat kami sudah sampai lobi.
Aku melihat seseorang yang tidak asing.
Park Chanyeol.Lelaki itu tersenyum padaku saat tahu aku menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE and LIFE (Chansoo ver.)[Complete✔]
FanfictionTerkadang menemukan sebuah kebohongan akan menuntunmu menuju kebenaran. Sama halnya seperti menemui cinta yang salah akan menuntunmu pada cinta yang benar. Ini ff iseng sih.. ada dua versi.. versi Chansoo dan versi Nielwink. Dua-duanya Genderswitch...