Aku terlalu egois untuk mengakui bahwa perlahan kau membuatku mengosongkan sebuah ruang dihatiku.
Tanpa sadar hanya untukmu
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kedua tangan itu meremat jemariku,menatapku dengan Khawatir.
"Jadi orang itu adalah temanmu yang sering kau bicarakan?"Baekhyun menatap Sehun yang memelas padanya,lelaki itu terlihat cukup lelah untuk berdebat dengan Baekhyun.
Aku tahu sebenarnya Sehun pun tidak tahu akan seperti ini jadinya. Lelaki itu bahkan terus saja meminta maaf padaku selama perjalan mengantarku pulang."Sudahlah Baek, sehun tidak tahu apa-apa. Jangan salahkan suamimu"
Baekhyun kembali menatapku dan mulai melepaskan tangannya.
Aku tahu Baekhyun merasa marah pada Chanyeol dan merasa bersalah padaku. Tapi semua ini bukan salahnya,Sehun dan Baekhyun bahkan terlalu baik untuk peduli padaku."Tapi bagaimana bisa orang itu berbicara seperti itu?"
Baekhyun menggeram kesal.
Sehun hanya menggelengkan kepalanya.Aku tidak tahu akan serumit ini dan aku telah menyusahkan mereka bahkan sebelum semuanya berlangsung.
Tidak ada pilihan.
Chanyeol bahkan tidak memberikanku pilihan.
Aku tidak mau merepotkan Baekhyun dan Sehun"Katakan padanya untuk menemuiku besok"
"Kyungsoo!"
Aku tersenyum pada Baekhyun yang memarahiku. Wanita itu menggeleng dan kembali meraih jemariku.
"Tidak. Ayo kita cari jalan lain""Aku akan mencoba beberapa penawaran padanya"
Baekhyun kembali menggeleng dan bersiap menangis, kedua matanya memerah.Aku memeluknya sebelum air mata itu terjatuh.aku tidak tahu apakah Baekhyun malaikat. Wanita itu terlalu baik padaku
"Aku akan baik-baik saja"
Aku menatap Sehun yang melenggang menuju kamarnya. Sepertinya lelaki itu benar-benar kesal pada Chanyeol terbukti jika saja tadi aku tidak menghentikannya, bisa saja Sehun kembali memukul Chanyeol yang bahkan sudah mendapat layangan pukulan darinya."Maafkan aku.. hiks aku tidak bisa berbuat apa-apa. Maafkan aku yang tidak berguna-"
"Berhenti Baek,kau malah membuatku semakin terlihat kejam. Aku baik-baik saja"
Setidaknya aku harus bersikap baik-baik saja.Dunia ini masih akan terus berputar bahkan jika seorang sepertiku terjatuh. Tidak ada waktu untuk terpuruk.
Aku telah melewati masa sulitku dan semua ini bukanlah apa-apaAku melepaskan pelukanku dan menatap Baekhyun yang masih terisak dengan air mata yang membasahi pipinya.
Lihatlah siapa yang menangis karena ulahku. Karena kehidupanku."Jangan menangis untukku. Kau sahabat terbaikku,sumber tenagaku saat ini. Bagaimana bisa aku kuat jika kau saja cengeng seperti ini?"
Wanita didepanku mulai kembali terisak mendengar ucapanku. Aku menepuk pipinya dan beranjak dari dudukku.
"Nah sebaiknya kau membuatkan beberapa makanan untuk suamimu yang baru saja pulang. Sekalian susu untuk bayi ini oke"
Aku mengelus perutku yang masih rata.mencoba agar Baekhyun sejenak melupakan rasa bersalah tak berartinya itu.
Aku sudah biasa tidak dipedulikan. Dan rasanya sedikit sesak saat seseorang menangis karena terlalu peduli padaku.Kekehan lucu membuatku tersenyum lega. Baekhyun mengangguk dan mulai menarikku menuju dapur. Menjadi penonton baik untuk acara masaknya
.-.*.-.*.-.*.-.
Entah keberanian itu datang dari mana, mereka seolah datang saat kau merasa kecewa,disaat kau merasa kesal dengan jalan hidupmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE and LIFE (Chansoo ver.)[Complete✔]
FanfictionTerkadang menemukan sebuah kebohongan akan menuntunmu menuju kebenaran. Sama halnya seperti menemui cinta yang salah akan menuntunmu pada cinta yang benar. Ini ff iseng sih.. ada dua versi.. versi Chansoo dan versi Nielwink. Dua-duanya Genderswitch...